7. Zia dan perasaannya

334 47 16
                                    


*****

Happy reading guys

*****

Brak

Brak

Brak

Grazia memasuki rumah dengan kaki dihentak-hentakkan dan menyelonong begitu saja, sedangkan sang kakak dengan sabar mengikuti dari belakang.

"Wah.. ada yang baru pulang dari pesta nih. Kok tumben cepet sih, nak? Emang udah selesai acaranya?" Sapa sang ayah yang sedang duduk di kursi ruang tamu bersama bundanya.

"Zia.. sini dulu dong." Panggil sang bunda.

Zia yang sudah hampir sampai depan tangga menarik nafas kesal dan berbali menghadap kedua orangtuanya, "hah!" Hampir saja ia menabrak dada sang kakak, untung Morgan langsung menghindar.

"Apa sih, Bun?" Kesalnya.

"Sini dulu. Ngapain coba buru-buru mau ke kamar? Cerita dulu dong sama ayah tadi dapat apa aja waktu ke ulangtahun Tante Fatma?" Paksa ayahnya

Zia dengan langkah terseret-seret terpaksa ikut duduk diruang tamu bersama kedua orangtuanya, kakaknya juga sama ada disana.

"Gak dapat apa-apa.. Zia aja pulang duluan." Jawabnya dengan malas.

Sang bunda mengerutkan dahi bingung, ia tahu anaknya itu sangat senang berkunjung ke rumah Joshua, tapi masa dihari ulang tahun mama nya Joshua justru pulang lebih awal.

"Kamu ada masalah?" Lanjut sang bunda.

Zia mengerucutkan bibir, gemoy. Morgan melihat itu rasanya ingin menggigit nya sampai sobek.

"Gak." Singkatnya.

"Jujur aja sayang, cerita sama ayah." Paksa sang ayah.

Zia diam, ia masih sakit hati. Apa ia harus bercerita kepada orangtuanya? Tapi untuk apa, itu gak akan merubah apapun. Morgan hanya diam saat keluarga nya saling berbicara satu sama lain, ia akan menjadi pendengar saja.

"Kak, tadi zia kenapa? Kamu tau?" Pak jemian.

Morgan menggeleng pelan, "kurang tau sih yah. Soalnya tadi waktu Morgan jemput Zia nya lagi nongkrong sama cowok." Celetuknya.

Plak!

"Aww.." aduh Morgan karena tangannya dipukul oleh zia.

"Ya ampun nak.. kamu cewek kok malem-malem nongkrong sama cowok?" Tegur sang bunda dengan mata memburu.

Zia gelagapan, "ihh.. si kakak nih ngawur bunda! Gak nongkrong Zia tuh, tadi cowoknya yang Deket ke Zia!" Jelasnya sambil melirik sebal kepada kakaknya.

Morgan benar-benar membuat suasana hati Zia menjadi lebih buruk. Kesal sekali rasanya jika Morgan mode jahil dan menyebalkan seperti itu. Apalagi suasana hatinya sedang tidak baik-baik saja.

"Zia tuh....." Gadis itu menjeda ucapannya. Semua mata tertuju padanya dan memberikan ruang untuk anak itu bercerita.

"Ayah sama bunda tau kan kalau zia sahabat nya karyn sama shua?"

Another bloodWhere stories live. Discover now