Sesitive

500 93 24
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

oOo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

oOo

     "Tadi aku udah minta Sania buat reschedule rapat, waktu kamu telegram, aku itu lagi bincang-bincang sama tim campaign, ngomongin rancangan spring summer rendering buat bulan depan, gimana aku gak pusing."

     "Terus ada tamu dadakan tiba tiba hubungin Jeremy, loh! Bukan Sania. Katanya, sih, dari advertising agency. Tapi mereka belum bikin appointment sebelumnya, terus aku suruh Jeremy bilang ke receptionist untuk bikin appointment dulu, soalnya aku lagi gak bisa ketemu."

     Dari tadi, café yang sudah dirinya booking, yang kosong melompong tiada orang yang datang, hanya terdapat ocehan Raya, Istrinya yang terdengar. Tama tersenyum, bahkan semakin ia melihat wajah Raya yang suram, senyum nya semakin mekar, hingga mulutnya terbuka untuk berkata,

     "Kamu hari pertama, ya. Makanya aku nyuruh tadi pagi sebelum berangkat kerja, di rumah buat jangan ke kantor dulu, suruh Jeremy sama Tazkia aja yang ganti kamu."

     Raya memandang Tama malas. Ia bahkan tahu jadwal datang bulan Raya, karena sengaja download aplikasi period perempuan di gawai miliknya. "Iya. Aku kan gak tahu, Tama. Orang aku tahu nya pas mau buang air kecil sebelum rapat."

     Memutar bola matanya malas, ia kembali berbicara. "Lagian, aku yang ngerasain sama jalanin nya, kok kamu yang was-was." Tukasnya.

      Tersenyum kaku, tangan kiri nya terulur mengangkat gelas berisi jus apel; berniat minum untuk melepaskan dahaga. "Iya, kan. Jaga-jaga aja, kamu kalau hari pertama bisa sampai gak bangun dari kasur, yang bikin aku khawatir, Sayang."

     Raya memandang Tama dengan wajah memincing, "kebiasaan sayang, gak boleh gitu, tiap lagi datang bulan masa curiga terus sama aku."

     "Gimana gak curiga orang kamu sampai booking private dining cuman makan pastry sama minum coffee berdua sama aku." Argumen Raya. Ia menusukan tajam pisau pada croissant yang sedang disantapnya. "Mana katanya ada kabar kamu menghindari Susan buat jadi lawan main kamu."

MENIKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang