Part 15

14.7K 746 591
                                    

Terimkasih banyak buat antusias kalian guys

Follow ig wpesjeruk ya

Pertanyaan random

1. Kalian lahir tahun berapa?

2. Bulann apa?

3. Kegiatan kalian, ibu rumah tangga, sekolah, kuliah atau kerja?



•••

Nayya termenung di depan gerobak nasi goreng mendiang ayahnya yang tergeletak di samping rumah. Rasanya ia ingin sekali kembali meneruskan usaha Joni, namun sampai saat ini Jovan masih belum bisa memberikan ijin.

Setelah tidak lagi berkuliah Nayya menjadi mudah bosan di rumah. Ia tidak ada kesibukan apapun salain beres-beres rumah dan memasak. Apalagi setiap pagi sampai sore Nayya seroang diri, karena adiknya bersekolah sampai pukul 3 lebih. Sedangkan Jovan, lelaki itu berkuliah dan terkadang tidak langsung pulang ke rumah.

"Lagi ngapain?" tanya Jovan seraya memeluk erat tubuh istrinya dari belakang. Kini Naya semakin berisi perutnya pun sudah mulai membuncit.

Tubuh montok dan sexy ini lah yang membuat Jovan semakin bergairah ketika berada di sekitar Nayya. Walaupun Nayya sedang hamil akan tetapi Jovan masih sering kali meminta jatah.

Nayya menoleh ke arah suaminya. "Menurut kamu nasi goreng buatan aku gimana?"

"Em, enak gue suka, rasanya juga pas. Tumben nanya gitu, kenapa?"

"Jo ijinin aku jualan nasi goreng ya, please." ujar Nayya memohon seraya menyatukan kedua tangannya didepan dada.

Jovan mendengus kesal lalu melepaskan pelukan mereka. "Mulai." cibirnya tidak suka.

"Aku cuma mau cari yang tambahan aja. Buat jaga-jaga. Lagi pula nasi goreng ayah kan udah lumyan terkenal di daerah kita. Jadi siapa tau ada pelanggan ayah dulu ya mampir." ucap Nayya mencoba menyakinkan Jovan.

Ia benar-benar ingin berjualan.

"Lo lagi hamil, Nay. Kalo urusan duit gampang lah gue juga masih ada simpanan." ucap Jovan masih dengan nada yang kesal.

Selain memperhatikan kesehatan Nayya, Jovan juga tidak suka istrinya itu berjualan karena menurutnya jika Seto tau, pria itu pasti metertawakannya dan hal itu akan menurunkan harga dirinya.

"Aku pengin nerusin usaha ayah itu aja Jo. Janji, nggak bakal nyusahin kamu dan bakal jaga kesehatan juga." rayu Nayya sembari merangkul lengan suaminya manja.

"Gue nggak percaya kalo lo bisa jaga diri." sindir Jovan.

Bibir Nayya mengerucut bagaikan bibir ikan cupang. "Ini juga kemauan dede bayi loh Jo, kalo nggak di turutin nanti dia ileran. Masa anaknya bapak Jovanes Galandra yang tampan ini-"

"Kalo ngomong nggak usah sembarang." kesal Jovan yang membuat Nayya menyengir kuda.

••••

Siang ini Nayya sangat gembira karena Jovan sudah mengijinkannya untuk berdagang. Ya walaupun lelaki itu tetap memberi beberapa perturan yang harus Nayya sanggupi.

Salah satunya, Jovan harus tetap menerima jatah rutin dan Nayya harus siap melayaninya.

Nayya tidak permintaan suaminya itu. Selagi Jovan tidak kasar dan tidak menyakiti janin yang berada di kandungnya, Nayya akan menerimanya dengan senang hati.

"Makasih ya Jo, aku sayang banget sama kamu." ujar Nayya bahagia.

Jovan tersenyum hangat. "Tapi inget nggak boleh terlalu cape. Harus jaga kesehatan."

Jovan : Bad Husbandحيث تعيش القصص. اكتشف الآن