18.koma

1.5K 33 0
                                    

*

*

"Si Rizal katanya koma sat! "

"kenapa gak langsung mati aja sekalian!  " Serkas Ravael menghembuskan asap rokok nya.

"Lo di pukul dipukulin bang Gilang anjng! "  ucap Dio.

"Si Rizal adik ipar bang Gilang! "

"Hah yang bener Lo? Terus gimana Lo si main tusuk - tusuk anak orang aja! " Panik Dio.

"Diem tolol! " Serkas Ravael.

Khm

"Eh bang "

Semuah menunduk melihat kedatangan gama, Leon, Rifki dan Iki memasuki ruangan Ravel di rawat.

"Emang boleh ngerokok di rumah sakit! " Sindir Leon

Ravael buru - buru mematikan rokok nya. "Maap bang "

"Lo udah taukan siapa yang Lo tusuk dan apa konsekuensinya atas perbuatan Lo " ucap gama.

"Maksud nya bang? " Tanya binggung Ravael

"Hha bocah " kekeh Leon.

"Gue gak tau sampai kapan Lo bisa hidup "

"Gue gak ngerti maksud nya apa! " Serkas Ravael.

"Lo harus tau Gilang sayang banget sama istrinya dan liat keadaan sekarang gue pikir Gilang gak akan biarin lo hidup aman! " Kekeh Iki

"Lo akan di penjara atau lebih dari itu  gue gak tau gimana kebaikan hati dia aja gue gak tau "

"Dan satu hal Lo gak akan bisa kabur! Semakin Lo mencoba kabur semakin Lo akan membuat neraka Lo  sendiri "

"Gue bagian dari kalian " ucap Ravael mencoba meminta pertolongan.

"Ck Lo gak ngerti juga! Gilang gak akan anggap Lo sialan "

"Gue sudah bersumpah sebelum masuk geng itu "

"Oke gini Lo jangan kabur ikuti semuah perintah Gilang dari situ Lo bakalan aman! "

"Gue gak percaya omongan kalian Gimana kalau gue mati "

"Terserah Lo mau sembunyi di manapun dia bakalan nemui Lo "
Ucap gama dan meninggalkan ruang itu diikuti teman - teman nya sedangkan didalam Ravael sedang binggung dengan ucapan anggota inti ketua nya.

_

_

_

Hana memperhatikan Wajah Rizal yang tertidur entah kapan Rizal bangun, operasi sudah selesai tapi Rizal tidak bangun dia koma. Kata dokter dia tidak bisa menjamin kapan Rizal akan bangun, kita harus banyak berdoa minta kepada tuhan.

Hana mengembil tangan Rizal menggenggam nya,
"Zal, gak mau bangun? Kalau kamu bangun sekarang tth beliin motor yang waktu itu kamu minta deh! jangji ayoo bangun "

"Kata tth juga apa! Jangan pulang keras kepala! --omel Hana.

Hana terus saja bicara dan mengomel meskipun tidak ada jawaban dari sang empu, Hana yakin Rizal pasti mendengarkan nya.

Krek,,
Pintu ruangan terbuka, Hana menoleh melihat siapa pelakunya. Ternyata Gilang suaminya.

"Makan " Ucap Gilang setelah berada di samping Hana.

"Udah kenyang " Ucap Hana mengalihkan padanganya kembali pada Rizal.

Gilang mengusap kepala istrinya yang sedang duduk pandangan nya telarih pada Rizal. " Kemarin kata dokter gimana? "

"Katanya Rizal kemungkinan lama sadarnya " ucap Hana.

"Mas udah ketemu pelaku penusukan nya siapa? " Ucap Hana monoleh pada Gilang.

"Hm "

"Iya atau enggak " ucap Hana.

"Belum " bohong Gilang.

_

_

_

Lima bulan berlalu kondisi perut Hana sudah besar tinggal menghitung hari anak mereka akan lahir.

"Sayang, tanggal berapa persalinan? " Tanya Gilang sambil mengelus perut bulat Hana.

"Emm katanya tgl dua puluh Nanti pas lahiran aku bisa normal gak
mas? " Tanya Hana.

"Aku takut--cicit nya.

"Kamu kuat! Kamu pasti bisa " ucap Gilang.

"Maap tuan, nyonya izal gak mau makan " Ucap seorang baby sister Yang menjaga izal.

Hana menghelan napas selalu saja begini, dia berjalan menuju lantai atas kamar izal, selama lima bulan ini izal tinggal bersama nya.

"Tok, tok. Izal buka Ayo dong
makan! " Hana mengetuk - ngetuk pintu kamar izal yang di kunci dari dalem.

"Izal kalau gak di buka tth marah nih yah, gak mau ngurus kamu lagi biarin aja kamu sendirian! " Ancam Hana.

Pintu perlahan di buka dari dalem Hana masuk mendapati izal yang menatap nya. " Kenapa lagi gak mau makan? " Ucap Hana berdiri dia sudah tidak bisa lagi berjongkok.

"Gak lapar " ucap nya berlari membanting badanya ke kasur.

Hana duduk di tepi ranjang mengelus rambut izal yang sudah sedikit panjang bahkan tinggi izal sudah bertambah. Hanya saja sekarang sikapnya sedikit lebih pendiem dan lebih suka mengurung diri.

"Ayo makan! " Ucap Hana tidak ada jawaban izal menyelimuti Semuah tubuhnya.

"Kamu gak sayang sama tth yah? Kamu mau sakit juga kaya Abang " ucap Hana.

Izal mengubah posisi menjadi Duduk, tangannya mengusap air mata di pipi Hana. "Izal kangen Abang? "

Melihat Izal tersenyum hatinya merasa sakit, dia tau izal menyembunyikan sedihnya dengan selalu tersenyum. Hana membawa tubuh izal ke dalam pelukan nya.

"Kamu kok gak pernah nangis? "

"Kata Abang, izal gak boleh nangis biar izal di ajak balapan malem - malem ketemu banyak orang " ucap Izal melepas pulukan.

"Tth kok cengeng bangetsih " ejek izal lagi - lagi tangan nya mengelap air mata di pipi Hana.

Hana memengang tangan izal.
"Iya tth emang cengeng, kamu udah besar yah!? "

Awss, ahkk
Hana memengangi perutnya yang sakit, melihat itu izal langsung lompat  mencari pertolongan di luar.

"Selamat yah pak, anak bapak Laki - laki " ucap dokter memberikan bayi cwo ke gendong Gilang.

Gilang tersenyum tangannya ngemetar menerima bayi itu.

"Hallo anak papah? " Ucapan pertama yang keluar dari mulut Gilang.

"Mas sini "

Gilang menyerahkan bayi itu pada pangkuan Hana lalu Hana memberi asi nya pada bayi itu. Gilang melihat Hana dan bayi nya bergantian dia senang sangat - sangat senang hari ini. Alhamdulillah Hana lahiran secara normal.

Cup

Gilang mengecup kening Hana.
"Makasih sayang "

"Kamu belum kasih dia nama? " Ucap Hana tersenyum.

"Aku udah ada nama! "

"KAFIE EXKA WILSON gimana? " Ucap Gilang.

"panggilannya kafi " ucap Hana mengecup putra nya.

_

_

_




Bad : Rich Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang