[ bertemu kembali ]

937 15 0
                                    


-

-

-

Satu bulan sudah Hana bekerja di kantor, dan hari ini adalah jadwal pertemuan yang besar menurut Hana. Karena ini  pertamankali nya dia menjadi perwakilan dari kantornya untuk sebuah proyek besar.

"Tenang Bu gak usah gerogi, kita pasti bisa memenangkan nya " semangat Indri.

"Kamu yakin Indri "

"Yakin dong, saya percaya ibu pasti bisa "

Ting!

Pintu lift terbuka mereka berdua keluar dan berjalan menuju ruangan yang sudah di jangjikan, dalam perjalan langkah mereka terhenti karena ada yang memanggil namanya.

"HANA! "

"Naya? " Ucap Hana.

"Udah lama gak ketemu " ucap Naya memeluk tubuh Hana.

"Iya ih " jawab Hana membalas pelukan.

"Ayok bos gue udah di dalem " ucap Naya Membuat Hana diam, bos naya...? Gilang berarti ada di dalem  pikinya.

"Iya " senyum Naya seakan tau apa yang ada di pikiran Hana.

***

Begitu masuk Hana menjabat tangan Dirga perwakilan PT *** dan beralir pada Gilang yang tersenyum menatap dirinya. Hana mengalihkan pandang enggak untuk menatap Gilang.

"Oke kita sudah sepakat, saya
permisi " pamit Dirga pergi di ikuti sekertarisnya.

Tersisa empat orang lagi di ruangan ini termasuk dirinya dan Gilang.

"Indri ayo kita ke cafe bareng " ajak Naya.

"Boleh tapi saya harus sama bu---

"Gak bisa hana masih ada urusan sama bos gue " bujuk nya.

"Urusan? " Tanya binggung Indri.

" Ayo gak usah banyak tanya! Biarin mereka berdua " Naya menarik Indri keluar sebelum keluar ia melirik Gilang memberi jempol.

"Sayang " sapa Gilang mendekati Hana.

Hana memutar bola matanya, tangan nya sibuk memberesi berkas.

"Sayang! " Ucapnya lagi memegang tangan Hana yang sibuk membereskan berkas.

"Apasih! " jutek Hana.

"Biar aku bantu "

"Gak usah! " Cuek Hana melangkah pergi.

Gilang buru - buru menyusul Hana.
"Yang kafi gimana? Aku kangen
tau! " Ucap Gilang menyamai langkah Hana.

"Masih ingat punya anak! "

"Ya ingetlah apalagi sama mommy nya! "

"Gak jelas! " Cuek Hana memencet tombol lift.

"Sayang maaf " Gilang membalikan tubuh Hana.

"Kamu harus denger dulu penjelasan aku! " Mohon Gilang.

"Penjelasan apa? Aku udah gak butuh! "

Ting!

"Oke aku terima kamu marah sama aku, tapi setidaknya biarin aku ketemu sama kafi. Dia anak aku! " Serkas Gilang.

Hana yang sudah keluar dari lift memutar tubuhnya menatap Gilang.
"Aku gak pernah ngelarang kamu untuk ketemu kafi, kamu sendirikan yang ngejauhin kita. Kamu sibuk dengan dunia kamu mabuk, mainin cewek dan bunuh orang! "

"Aku pernah yah kerumah kamu, aku nunggu di luar sampe kamu suruh satpam buat usir aku! " Teriak Gilang.

"Bohong! Selama satu bulan lebih ini kamu gak pernah nemuin kita apalagi buat jemput, aku nungguin kamu tapi kamu terlalu asik dengan dunia kamu itu! " Serkas Hana air matanya sudah keluar dia tidak bisa menahan tangisan nya.

Banyak orang yang berlalu lalang di lobi mencuri - curi pandang melihat pertengkaran mereka.

"Sayang " lirik nya menghampiri Hana.

"Lepas aku gak mau sama kamu! " Bentak Hana.

"Iya  maap sayang, ayo bicara di rumah jangan di sini " bisiknya.

"Kenapa kamu malu! Kamu emang cowok berengsek yang menelantarkan istri dan anak nya " bentak Hana. Gilang menghelan nafas.

"Aku mau kita pisah! " Bentak Hana pergi meninggalkan Gilang yang diam saja.

***

"Mommy udah pulang? " Tanya kafi senang ibunya sudah ada di rumah padahal baru jam satu.

"Mommy kenapa? " Tanya kafi karena  sedari tadi hana mencuekinya.

"Gak papah sayang mommy cuman cape, kamu main sama bibi aja yah. Mommy mau istirahat " kafi menggangu dengan lesung memutar tubuhnya.

Hana mengunci pintu kamar dari dalam lalu menangis di atas kasur.

Brum...!

Brum...!

"Samlikum " teriak Rizal melihat anak - anak di teras yang sedang main.

"Kumsalam Abang! " Teriak dua bocah itu belari menghampiri dirinya.

"Lagi pada ngapain! "

"Motor - motoran! " Jawab kafi sambil menunjukan motor mainan nya.

"Motor apaan tuh kecil! Mau motor - motoran beneran gak " tawar Rizal.

"Mau Abang, ayo jalan - jalan! " Teriak Izal.

"Emm boleh tapi Abang mandi dulu yah udah jam empat! Kalian juga buruan mandi"

"Horee buruan Abang mandi nya " girang izal.

"Aku gak mau ikut " ucap Kafi.

"Heh kenapa gak mau Lo cil! " Tanya Rizal.

"Baju aku di kamar mommy "

"Yah ambilah bocil ribet amat " ucap Izal.

"Mommy lagi istirahat gak mau di ganggu! Pintu nya aja di kunci " ucap Kafi.

"Mommy Lo udah pulang? " Tanya Rizal.

"Udah dari siang " Jawab kafi.

"Hah tth udah pulang kok izal gak tau, izal juga pulang siang "

"Emang, mommy dari tadi diem di kamar terus maka nya Abang gak
tau" jawab kafi.

"Yaudah kalian main aja Abang mau ketemu mommy Lo " ucap Rizal meninggalkan mereka berdua.

Tok ...! Tok....!

"Bibi tth Hana udah pulang " tanya Rizal pada bi Sumi yang kebetulan lewat.

"Udah den, tapi bibi khawatir tth gak keluar - keluar dari tadi " ucap bi Sumi membuat Rizal tambah cemas.

"Bi kunci cadangan ini ada kan " tanya Rizal menunjuk pintu.

"Ada den sebentar bibi minta dulu sama satpam di depan "

"Iya maaf yah bi Rizal nyuruh bibi " teriak nya karena bi Sumi sudah belari turun.

*

"

*

Bad : Rich Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang