NEVAILEEN 1

94 7 0
                                    

Happy reading guys!
.
.
.
.
.
.
🚀🚀🚀

Tubuh Aileen bergetar, keringat membasahi wajahnya, Aileen menggeleng sampai akhirnya terbangun dan berteriak, "mama!" Aileen bermimpi itu lagi.

Sudah 10 tahun, tapi Aileen masih terbayang-bayang akan kejadian itu. Aileen menghapus air matanya dan memilih untuk segera bersiap.

Tok! Tok! Tok!

"Non Aileen, bangun non" Panggil bi Ijah, art dirumahnya.

"Iya bi, ini aku udah bangun" Balasnya, segera mempersiapkan diri.

Setelah 1 jam berlalu, Aileen siap dengan seragamnya yang sudah ia model sedemikian rupa, ia menyambar tas yang hanya berisi beberapa buku saja.

Kemudian ia menuruni tangga, dan melihat semua orang sudah mulai memakan makanannya. Dengan diselingi canda tawa yang mereka lontarkan, seperti keluarga pada umumnya.

Aileen yang melihat itu hanya bisa acuh tak acuh, ia sudah biasa melihat adegan itu.

"Sekali lagi kamu datang telat, jangan harap kamu bisa makan!" Suara bariton ini berasal dari Abiyasa, Papanya.

Aileen diam, ia mulai memakan makanannya tanpa mempedulikan anggota keluarganya yang lagi-lagi melemparkan candaannya.

"Adek, itu tangannya kenapa?" Tanya Abiyasa pada perempuan yang duduk di sebelah Aileen.

"Iya, itu kayaknya memar ya? itu kenapa, dek?" Kali ini Elena, mama sambungnya juga ikut menanyakan hal yang sama.

"Kamu gapapa?" Tanya dua laki-laki yang duduk di sebrang Aileen, secara bersamaan.

"Oh, gapapa kok! Ini kemarin adek cuma kena senggol bola voli" Jawab perempuan di samping Aileen dengan lembut, ia adalah Erin, saudara tirinya.

"Siapa yang berani nyenggol kamu? bilang ke kakak" Kali ini Aksa, saudara kembarnya ikut menimpali.

"Ih, apasih kak! ga ada, ini adek kena sendiri"

"Lain kali hati-hati ya, dek.. "

"Siap, Papa!"

Aileen sedari tadi mendengar percakapan itu hanya memutar bola matanya malas, sepertinya ia tidak cocok dengan genre sweet family seperti ini.

Ia memutuskan untuk beranjak dari duduknya dan berlalu pergi meninggalkan meja makan.

Tanpa disadari, ada 1 laki-laki yang menatap kepergiannya dengan tatapan yang sulit diartikan.

******

Jam sudah menunjukkan pukul 06.58 dan kurang 2 menit lagi gerbang sekolah akan ditutup.

Aileen dengan santainya masuk di tengah siswa-siswi yang berlarian panik. "Kak Aileen" Panggil salah satu anak OSIS yang sedang berjaga.

Aileen berbalik dan menaikkan 1 alisnya, "apaan? gue ga telat, ya!"

"Iya tapi-"

"Rambut diwarnai, sepatu putih, seragam kekecilan, lo mau sekolah apa mau pergi dugem?" Ucap Nevan, yang entah datangnya darimana.

"Ini tuh namanya style! udah ah, yang penting gue ga telat!" Aileen berbalik dan hendak berjalan pergi, tapi suara dibelakangnya lagi-lagi membuatnya berhenti.

NEVAILEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang