2. Awal Mula

2.9K 313 10
                                    

Hyunsuk mengutuk dirinya sendiri dalam hati karena terlalu percaya diri untuk datang ke sekolah malam-malam begini. Alhasil Hyunsuk hanya berdiri didepan jendela tanpa ada tanda-tanda akan masuk.

Hyunsuk juga merasa bingung karena tidak melihat satupun penjaga sekolah. Sebenarnya ia ingin minta izin dan minta ditemani. Tapi Hyunsuk berusaha positif thinking agar ia tidak ketakutan.
Ia berencana akan mengatakan kepada pihak sekolah kenapa ia ke sekolah malam-malam karena pastinya ia akan tertangkap CCTV.

Hyunsuk ingin berteriak ketika merasakan angin sepoi-sepoi yang membuat tubuhnya merinding. Rasanya ingin menangis, namun Hyunsuk memberanikan dirinya.

Hyunsuk memanjat jendela yang tidak ada kacanya karena telah dipecah oleh para siswa berandalan disekolahnya. Ia hampir menggunakan seluruh tenaganya karena jendela itu lumayan tinggi.

"Haaa haaa haaa" Hyunsuk bernafas tak karuan. Suasana didalam lebih gelap dan hangat dibanding diluar.

Hyunsuk memfokuskan senternya. Ia masih belum beranjak, hanya menggeser senter ponselnya kesana kemari untuk memastikan tidak ada orang atau tidak ada makhluk halus.

Setelah melakukan hal itu cukup lama, ia pun mulai berjalan menuju kelasnya yang ada dilantai tiga.

Tidak bisa dipungkiri bahwa Hyunsuk takut sekarang. Ia berusaha memaksimalkan langkahnya supaya cepat sampai ke tangga naik ke lantai dua.

Hyunsuk juga melewati kantor guru yang sepi dan gelap. Kelas-kelas juga gelap, terkadang ada benda-benda ambigu yang membuat Hyunsuk takut dan berpikir itu hantu. Tapi untung saja Hyunsuk berhasil melewatinya dan sekarang ia berada ditangga.

Hyunsuk naik dan ketika sampai dilantai dua aman-aman saja. Sekarang ia hanya perlu naik ke lantai tiga. Namun ia menghentikan langkahnya ketika mendengar sesuatu.

Terdengar suara raungan dari arah jam 9. Jantung Hyunsuk berdegup kencang diikuti nafasnya yang memburu. Suara itu terus-menerus terdengar, meski sedikit aneh tapi seperti suara orang kesakitan.

Kaki Hyunsuk bergetar, keringat dingin mengucuri wajahnya. Sebenarnya ia sedang apa pikirnya sendiri. Jelas-jelas sejak dulu Hyunsuk takut hal-hal yang berbau horor.

"Aaaaa.......... Mamaaaa....." Hyunsuk berlari naik ke lantai tiga sambil berteriak.

"Engghh"

"Shit, sempit banget lu mmmh"

"Aaaahhh, enghh ahhh angghh, faster, anggh"

Ternyata suara raungan tadi adalah suara dari dua anak SMA yang sedang dalam dunianya. Tetap saja, Hyunsuk tidak tahu itu.

Hyunsuk menekuk lututnya kelelahan. Ia memandang papan lantai yang biasanya dipasang ditempat tangga. Hyunsuk kaget bukan main ketika melihat 2f bukan 3f. Seketika Hyunsuk ingin berteriak, namun ternyata ia salah lihat. Ia sampai mengucek matanya berkali-kali untuk memastikan.

(Klip ini ke inget scene di TMC)

"Untunglah" Hyunsuk memegangi dadanya dan pergi ke kelasnya yang ada di arah jam 3.

Krittt.....

Bunyi pintu kelas yang membuat Hyunsuk merinding dan ngilu. Ia segera mendekati lokernya untuk mengambil buku catatannya.

Hyunsuk langsung mengambil sebuah buku bersampul coklat yang tebal. Setelah itu ia menutup lokernya lagi. Hyunsuk berlari keluar kelas dengan nafas tersengal-sengal.

Hyunsuk melihat ke sekeliling. Diluar sudah hujan entah sejak kapan. Ia kembali melihat ke seluruh penjuru. Pandangannya berhenti ke samping kiri tak jauh dari kelasnya. Dibelokkan koridor terdapat cahaya hijau yang menyala-nyala.

Pawang Setan ♡ | Hoonsuk (End)Where stories live. Discover now