20. You're Mine

2K 230 25
                                    

"Keluar! Gue ga mau ketemu sama lo lagi." Hyunsuk mendorong Jihoon keluar dari ranjang sampai ke pintu.

Jihoon tak menolak. Ia benar-benar terseret sampai pintu balkon. Wajahnya kusam dan menatap Hyunsuk penuh.

"Gue bakal selalu ada di dekat lo, Choi Hyunsuk. GUE SUKA SAMA LO."

CEKLEK.....

Hyunsuk menutup pintu dengan kencang. Setelah itu menutup telinganya rapat-rapat. Ketika ia merasa tak ada tanda-tanda orang bersuara lagi Hyunsuk mulai tenang. Ia berjalan mendekati ranjang untuk mengambil ponselnya. Tangannya menekan layar ponsel untuk mencari nomor seseorang.

"Halo papa." Sapa Hyunsuk. Ia berusaha kuat agar bisa menahan tangisan.

"Tumben nelpon, kenapa Sukkie?"

"Engga, cuma kangen papa."

"Eh disana udah tengah malam kan? Kok belum tidur?"

"Lagi ga bisa tidur pa. Mama dimana?"

"Mama lagi di rumah, ini papa di kantor."

"Ada sesuatu yang ingin dikatakan?"

"Aku boleh langsung kesana?"

"Lho, kenapa?"

"A-aku" Hyunsuk tak sanggup menjawab. Ia berusaha keras agar tidak menangis.

"Jangan bilang kamu di bully? Kurang apa lagi papa sama sekolah itu."

"Aku boleh kesana, kan?" Hyunsuk benar-benar berharap kali ini.

Papa Hyunsuk tak menjawab.

"Pa, tolong."

Hening cukup lama sebelum sang ayah menyetujui permintaan anaknya agar bersekolah di Amerika serikat.

















































Selesai..

























Sayangnya tidak..

































"NGGAK!!"

Itu Jihoon. Jihoon yang sudah hilang kewarasannya karena mendengar percakapan yang terjadi antara ayah dan anak itu. Bagaimana Jihoon bisa tahu? Dia memasang beberapa penyadap dan kamera di kamar Hyunsuk.

Orang-orang yang melihat Jihoon berteriak berpikir Jihoon gila. Jihoon sedang dalam perjalanan ke rumah. Ia memakai airphone di telinganya untuk mendengar apa yang mungkin Hyunsuk lakukan. Namun ia kecewa ketika mengetahui apa yang terjadi.

"Nggak! You're mine, Choi Hyunsuk. Lo...lo..." Jihoon menarik gas lebih kuat sehingga motornya melaju makin kencang. Ia menyalip dan memotong banyak kendaraan. Ia harus pulang sekarang. Ia tak akan membiarkan Hyunsuk pergi. Ia tak akan, Hyunsuk miliknya.

Jihoon harus melakukan sesuatu. Ia harus melakukan sesuatu agar Hyunsuk tidak pergi meninggalkannya.






























Bibi Jihyo bolak balik mengelilingi rumah, wajahnya di penuhi kepanikan. Ia membawa sebuah bakul berisikan air hangat di tangannya.

"Kenapa?" Tanya Kai, supir pribadi Hyunsuk.

"Hyunsuk tiba-tiba badannya jadi panas banget." Jelas bibi Jihyo, wajahnya sangat resah dan penuh keringat.

"Sudah panggil dokter?"

Pawang Setan ♡ | Hoonsuk (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang