44

2.8K 198 19
                                    

"Lepaskan suami ku."

Wanita yang sedang menikmati seluruh anggota wajah vegas di buat menoleh dan betapa terkejut nya ia kala mendapati pete disana. Dengan tampang begitu angkuh sembari menodongkan pistol yang sudah ia lesatkan peluru ke atas lelangit kamar ini.

Tunggu, ini bukan perkiraan dimana pete bisa sampai secepat ini pada destinasi. Seharusnya pria yang kini sedang menetralkan nafas tidak datang sebelum waktu yang mereka tebak.

Juga, bagaimana pete bisa menembusi beberapa lelaki bertubuh besar di hadapan sana?

Bibir vegas terangkat menyeringai. Ah, ia merindukan sosok manis ini. Lihatlah bagaimana seksinya sang istri dengan tubuh berkeringat juga Oh apa itu?

Pete mengenakan croptop dengan jaket kulit panjang menutupi perutnya? What a naughty baby doll

"Jalang sepertimu seharusnya ku bunuh dari hari itu lagi!"

Pria itu dengan kejam menghampiri caroline lalu menjambak rambut panjang nya sehingga terdongak paksa, "Jangan berfikir bahwa aku adalah pria aku tidak bisa menghajar wanita kurang ajar sepertimu?"

"Sialan! Lepas!! Aku akan membunuh mu!"

"Coba! Kau tidak bisa menandingi ku, jalang. Posisi ku tinggi darimu, aku mafia sementara kau? Cuih, cheap. Murahan, pengecut dan pecundang!"

Brukk

Tubuh wanita itu tersungkur karena pete dengan kejam melemparnya begitu saja. Ia lalu melangkah mendekat, masih menudingkan pistol penuh amarah.

"Kau menyentuh vegas. Aku benci hak milik ku di sentuh."

Apa yang wanita lemah sepertinya bisa lakukan selain menangis? Tubuh caroline mencoba mundur seiring dengan langkah pete yang semakin mendekat, "Pergi! Pria gila aku akan menyumpah mu tidak bahagia selama kau di dunia ini, brengsek!"

DOR!

"Argh!" Ringis caroline menatap nyalang pria yang kini mengulum tawa, "SIAL!"

"Lagi?" Ia tersenyum menampilkan deretan gigi putih dengan gemas, "Mau lagi?"

DOR!

Kembali pete tarik pelatuk pistol kebanggaan nya setelah itu melesetkan peluru menembusi lengan kanan caroline yang kini lemas akibat tertembak bahagian kaki, "Jalang seperti mu seharusnya mati!"

"Ashh!! Kau yang harus mati!!"

"PETE TUNGGU!" Teriak sosok lain yang tiba tiba datang berlari. Ia memegang kedua lutut mencoba menetralkan pasokan oksigen yang masuk ke dalam paru paru. Jangan di tanya bentuk wajah pria itu karena ia sudah babak belur.

"Ren, aku cukup menghormati mu." Sarkas pete dengan nada dingin  kemudian pistol nya bertukar arah. Menuding nyalang ke arah ren, " Tapi kau menghilangkan hormat ku pada mu! Bodoh!"

"P-pe-pete a-aku akan membiarkan mu pergi bersama vegas. Maafkan aku." Lirih ren dengan kedua tangan mengangkat ke udara membuat pose menyerah, " Aku akan membiarkan kalian berbahagia. Jangan membunuh caroline."

"Kau menyerah begitu saja? Caroline menyentuh vegas, aku tidak terima!" Teriakan pete memenuhi ruangan bengap ini. Lelaki itu melindungi vegas yang masih terduduk dengan kedua tangan menyilang terikat ke belakang.

" No, pete, No. " Perlahan pria itu menghampiri pete berserta vegas. Ekor mata pria itu mengikuti gerak gerik hati hati ren. Mencoba mentafsir apa yang pria tinggi tersebut lakukan, "Percaya pada ku."

"Apa aku bisa memercayaimu setelah kau melakukan ini semua, renrawin? Kau tau...kau keparat! Kau bajingan, lelaki tidak tau malu."

Sumpah serapah si manis tidak ren hiraukan malah pria tinggi itu dengan berani semakin menghampiri. Ia meraih tali yang mengikat kedua tangan menyilang vegas lalu di lepaskan begitu saja.

Blood,sweat and kiss [VegasPete] Where stories live. Discover now