Venice Rain ?

1.4K 97 14
                                    

Jangan di tanya segugup apa seorang pemuda manis yang notabane nya kekasih sah putra sulung keluarga ternama ini.

"Sayang?" Panggil yang lebih tua membuyarkan lamunan si manis.

Varain harus tersenyum getir di sela kegugupan nya supaya kak pacar nya tidak berfikir yang bukan bukan,"Iya kak?"

"Gugup?"

"eungg" Rain mengangguk masih dengan senyuman yang ia paksakan manis," Bagaimana kalau keluarga kakak tidak menerima dede?"

Venice jelas terkekeh mendengar ucapan si manis," Mereka sendiri yang meminta kakak untuk membawa mu. Pasti terima,sayang." Kata venice menenangkan

Dia juga tidak kalah gugup nya. Malam ini juga bakal terungkap identitas nya sebagai seorang putra sulung mafia yang melakukan pekerjaan gelap dalam diam. Dirinya tentu takut tentang itu.

"Ray,buka pintu nya." Titah venice pada pengawal pribadi nya.

Ray,si pengawal pribadi yang sudah berkhidmat pada venice semenjak lelaki itu berumur 15 tahun kemudia menuruti.

Membuka kan pintu untuk tuan muda nya juga calon nyonya muda nya hehe," Silakan tuan muda."

"Ayo,dek." Venice mengenggam jemari munggil pacar nya berniat menyalurkan kekuatan padahal dia sendiri juga tidak kalah gugup nya.

Begini saja sudah gugup apalagi berjalan di atas altar merah. Venice yang menggenggam tangan sang kekasih kemudian melangkah masuk ke kediaman minor yang di dalam nya sudah ada papa juga daddynya.

Terlihat menunggu kedatangan nya bersama sang kekasih. Venice menarik nafas panjang kemudian menghembus nya perlahan," Papa." Sapa venice pertama.

Sang papa yang sedang menikmati kopi sambil membaca surat khabar dengan kaki yang di silangkan anggun menoleh ke sumber suara," Oh ve? Duduk dulu,nak."

"Daddy..."Sapa si sulung pula pada sang daddy yang terlihat sangat sibuk dengan tablet di tangan nya.

Vegas hanya berdehem sebagai jawaban yang terkesan sangat dingin. Kalau begini,rain jadi nya tidak enakan.

"Duduk." Titah vegas seolah mutlak bagi si sulung.

Venice memberi sang kekasih duduk di sofa dahulu kemudian di susul oleh nya," Pa,ini rain pacar ku. Rain,ini papa kakak."

"M-madam,saya r-rain."

Pete tersenyum manis mendengar penuturan sopan pemuda di hadapan nya ini," Tidak usah memanggil ku dengan panggilan madam,nak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pete tersenyum manis mendengar penuturan sopan pemuda di hadapan nya ini," Tidak usah memanggil ku dengan panggilan madam,nak. Panggil saja papa,oke?"

"Ah terima kasih madam- eh maksud rain papa hehe..iya papa. Terima kasih papa"

"Astaga lucu nya. Vegas liat menantu ku lucu kan." Kata si manis dengan tangan yang menggoyang lengan kekar sang suami.

Blood,sweat and kiss [VegasPete] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang