2.4

2.1K 351 190
                                    


Cuaca hari ini mendung, Hyunjin mendongakkan kepala menatap langit sendu. Hari ini satu kelas kompak mendatangi rumah duka, Yoshi.

Beberapa orang menatapnya sinis, saling berbisik sembari menatapnya jijik. Hyunjin hanya menanggapinya dengan senyuman tipis dan tetap berjalan.

"Kamu kan?! Hwang Hyunjin! Kamu yang bunuh anak saya?!"

Hyunjin mengangkat kedua alisnya terkejut saat seorang wanita paruh baya tiba tiba menghampirinya kemudian mendorong-dorong bahunya. Semua perhatian kini terpusat padanya saat wanita didepannya mengamuk-amuk kesetanan, memukul wajahnya, memukul dadanya, menarik-narik rambutnya.

Teman-temannya disana hanya diam melihat tak berniat membantu. Para orang dewasa akhirnya berlari memisahkan Hyunjin dan sosok wanita paruh baya yang Hyunjin tebak adalah Ibu dari Yoshi.

"Nak, Om nggak bermaksud mengusir kamu. Om minta maaf atas nama istri Om, tapi bisa kamu pergi dari sini? Om juga takut kamu terluka."

Hyunjin akhirnya pergi dari rumah duka dengan perasaan bersalah. Namun sebelum itu ia sudah memberikan donasi kematian untuk Yoshi atas namanya.

Helaan napas lelah terdengar dari bibir Hwang Hyunjin. Ia pergi melangkahkan kakinya yang terasa berat.

***************************************

Di waktu yang sama, di sebuah kediaman keluarga Bang. Bangchan sejak tadi terlihat menitikkan air matanya di hadapan sang Mama.

"Seungmin? Seungmin kok belum pulang? Kamu bukan Seungmin, kamu orang yang bunuh Seungmin, iya kamu yang bunuh anakku. Anakku kemana."

"KEMANAA! KAMU BAWA ANAKKU KEMANA!!"

Bangchan hanya diam saja, tak melakukan pemberontakan saat Mamanya memukul kepalanya. Melemparkan semua barang yang ada didekatnya kearah Bangchan.

Ayahnya juga tak tinggal diam, berusaha menghentikan aksi sang istri yang makin menggila.

Memang, sejak kepergian adik Bangchan beberapa tahun silam. Mamanya jadi kehilangan kewarasannya, beberapa kali menganggap Bangchan sebagai Seungmin- Adiknya, sesaat kemudian tersadar dan mengamuk mencari Seungmin.

Tak apa, Bangchan sungguh tak apa ketika Mamanya menganggap dirinya sebagai Seungmin. Daripada mengamuk kesetanan menyalahkan dirinya sebagai penyebab meregangnya nyawa sang adik.

"Seungmin pulang sekolah, kamu nggak jemput Seungmin? Aku harus masak! Aku harus masak buat Seungmin!"

Amukan Mama Bangchan berangsur-angsur hilang, ia berlari kearah dapur. Entah apa yang dilakukannya, sepasang Anak dan Ayah itu masih diam ditempatnya.

"Ayah sudah melihat hasil ujian kamu kemarin, sangat jauh dari yang diharapkan. Jangan gunakan Seungmin sebagai alasan kamu malas belajar. Kamu gunakan untuk apa waktu kosongmu itu? Ayah bahkan mendengar salah satu teman kelasmu mendapat surat rekomendasi untuk kuliah di luar negeri."

"Ayah masih bisa bilang gitu setelah liat keadaan Mama?"

"Memang mau di apakan lagi? Ibumu sudah gila, tidak ada obatnya. Kecuali jika kamu membawa Seungmin kembali kehadapan Ibumu itu."

AOML | HYUNJIN [END]Where stories live. Discover now