Misi I : Perdagangan Anak

91 41 17
                                    

Keempat anak Jenderal tengah berkumpul disaat semua orang bersantai menikmati waktu malamnya. Dewi sengaja mengumpulkan Dirga, Juna, Aldy , dan Laura untuk membicarakan misi pertama yang sudah disusunnya. Dan berniat menjalaninya setelah tes tahap pertama selesai dilaksanakan.

Meskipun mereka berempat tergabung dalam misi rahasia yang dilanjutkan kembali oleh Dewi. Namun, ada keinginan dari hati mereka untuk berhenti melanjutkan latihan militer sebelum dilantik, akan tetapi Dewi mencegahnya. Biar bagaimanapun identitas mereka tidak boleh terbongkar apalagi Patriot Garuda dikenal sebagai 'iblis' oleh beberapa oknum yang terlibat dalam 'politik kotor'. Karena Dewi meyakini instansi kemiliteran sudah berbeda, tidak seperti dulu saat ayahnya belum meninggal.

"Kalian semua sudah mengetahui berita penculikan dari televisi, radio, ataupun media sosial?"tanya Dewi dan mereka berempat serentak mengangguk.

"Besok pagi setelah tes dilakukan di markas besar TNI, kembali ke sini untuk menjalani misi pertama kalian. Tapi ada satu hal yang ingin saya sampaikan terhadap kalian semua."

"Apa Bu?"tanya Aldy dan Juna berbarengan. Sementara Laura dan Dirga menanti kelanjutan kalimat Dewi.

"Identitas kalian dalam misi Patriot Garuda jangan sampai terungkap. Bahkan kabut sekalipun tidak boleh mengetahui identitas kalian. Dengan berkamuflase menjadi anggota TNI dapat menyelamatkan keluarga kalian."

Begitulah hal utama yang disampaikan Dewi. Dirinya tidak ingin satu orang pun tahu bahwa ada empat anggota TNI menjalani misi rahasia dibawah kepemimpinan Jenderal Katon kakak dari mendiang ayahnya.

"Lalu misi apa yang Ibu ingin lakukan?"

"Tolong jangan panggil saya Ibu. Panggil nama saja. Saya bukanlah seseorang yang gila hormat. Biasakan mulut kalian memanggil nama saya."

"Iya Dewi," jawab mereka serentak dengan nada sedikit takut.

"Saya sudah menyusun strategi untuk menangkap komplotan penculikan itu. Pertama, saya butuh seseorang yang ahli dalam bidang IT untuk meretas informasi baik data maupun lokasi. Kedua, saya butuh seseorang yang ahli berkelahi, agar Letnan Adi lebih mudah meringkus para lalat-lalat itu. Ketiga, saya membutuhkan seseorang yang ahli dalam menyetir berbagai jenis kendaraan, dan terakhir saya membutuhkan seseorang yang sangat mempesona untuk menarik perhatian mereka, dan tentunya sangat mudah sekali mendapatkan informasi."

Mereka berempat saling melihat satu sama lain. Seseorang yang dibutuhkan Dewi sangat melekat pada karakter dan keahlian mereka masing-masing. Aldy yang ahli dalam bidang IT. Juna yang sudah ulung mengendarai berbagai jenis kendaraan, Dirga yang sejak dulu pandai berkelahi mendapatkan tugas sesuai perilakunya, sementara Laura memiliki paras cantik dengan postur tubuh yang tidak begitu tinggi dapat menarik musuh agar dengan mudah memberikan informasi dalang dibalik tindak kriminal.

"Siapa saja orang yang telah kamu pilih?"tanya Dirga.

"Pertama, Aldy akan saya tugaskan dibidang IT, Juna sebagai driver handal, Dirga sebagai tombak bersama Letnan Adi, dan Laura tentunya akan saya jadikan tumbal. Lalu, Bu Tari akan membantu Aldy. Sedangkan saya menjadi ujung tombak."

"Saya sudah tidak sabar menjalani misi ini. Nyetir coy!"

Mendapat tugas sebagai seorang driver handal membuat semangat Juna kian melambung. Aldy dan Laura pun sama seperti Juna. Sementara Dirga tersenyum kecil mendengar tugasnya.

"Lusa mulai menjalani misi ini. Juna dan Laura akan menyamar sebagai pembeli dari bisnis penculikan mereka. Aldy dan Bu Tari akan berjaga di luar tentunya mengawasi lokasi tersebut. Jangan sampai dalang penculikan itu ditangkap oleh polisi. Terakhir, Dirga bersama Letnan Adi membebaskan anak-anak yang disekap dalam kurungan."

Patriot Garuda: 17.8.17 [Darah Sang Jenderal] [End] ✅️Where stories live. Discover now