• FIRE WORK

2.7K 319 6
                                    











Duar!

Duar!

Duar!




"WAHHHH!!!"

Sebuah kembang api menyala membuat semua orang terkejut. Terlihat sangat indah di atas langit malam ini. Semua orang terpukau dan menikmatinya namun tidak dengan seorang gadis yang saat ini menutup rapat telinganya terlihat sedikit takut.







"Lo gapapa?" Gadis itu acuh tak mengubris pertanyaan Ryujin. Siapa lagi kalau bukan Yeji.

"Yeji takut kembang api" ucap Yunjin sekilas lalu kembali menikmati kembang api.





Matanya terbuka saat merasakan seseorang meraih tanganya.
"Kalo takut bilang. Jangan disini..." ia mengajak Yeji sedikit menjauh dari area kembang api. Dan anehnya gadis itu tidak menolak.

Sedaknya mereka berdiri sedikit jauh dan mendengar ledakan yang tak terlalu besar.

"Kenapa?" Melihat bibir gadis itu tertarik membuatnya mengrenyitkan dahinya.

"Lo bisa takut juga ternyata"

"Manusia"

""Ck!, tau yakali Alien" Yeji menatapnya tajam membuatnya langsung menutup mulut dan membuang pandanganya ke arah langit.





Melihat perilaku lucu Ryujin membuat ia tersenyum tipis.
"Kenapa lo takut kembang api?" Ucapnya masih melihat kembang api.

Terbayang sesuatu yang membuat suasana hatinya buruk "Bukan urusan lo..." ia melamun.

"Iya" bagaimanapun cueknya Yeji terhadapnya, entah mengapa hatinya susah untuk menyerah. Bukan, bukan karena tantangan dengan teman-temanya. Ryujin memang Player namun kali ini pertama kalinya hatinya berkata serius.






"WOI!!!" Seseorang datang menepuk punggungnya.

"Lo mau gw bunuh sekarang?" Kesal Ryujin pada gadis bertubuh tinggi itu.

"Eh lo baru aja tobat udah mau bunuh orang aja!, lagian lo berdua ngapain disini?"

"Bukan urusan lo" jawab mereka serentak dengan nada ketus lalu saling menoleh satu sama lain.






"Kejadian langka...." ujar Ryujin menggeleng pelan.

"Ck!, kalo perlu lo panggil media buat sorot kejadian tadi"

"Heh, lo tah gak sih kenapa tiba-tiba ada kembang api?" Karena setau Ryujin kampus tidak ada rencana untuk ini.


"Tau ah ga perduli yang penting pacar gw seneng..." ia melihat ke arah Yunjin yang masih berdiri menikmati kembang api.

"Mimpi!"





***




"Kak Minju?" Panggilnya saat gadis itu masih menatap kembang api membuat gadis itu menoleh.

"Suka?" Minju menekuk alisnya tak mengerti "lo suka kembang apinya?" Yujin memperjelas.

"Suka banget!" Jawabnya sumringah membuat Yujin tersenyum puas.



"Bagus deh..."

"Tunggu..., jangan bilang ini semua lo yang rencanain?" Yujin mengangguk membuat Minju tak bisa berkata-kata.



"Lo beli kembang api segitu..?" Minju berfikir kembang api yang menyala cukup lama itu berapa menghabiskan uang.


Minju yang belum tahu jika Yujin anak seorang Ceo.
"Kurang ya kak?" Dengan polosnya anak itu bertanya.

"Kebanyakan Yujinnnnnn...." si pelaku hanya menggaruk leher tak gatal.

"Gapapa asal lo seneng"

"Maksud lo?"

"This is for you..." dengan artian Yujin memberikan hadiah sebuah kembang api di hari natalnya. Minju merasa sedikit aneh mencoba berfikir positif.






"Yujin?" Panggilnya "lo gak...maksud gw..., lo gak sama kayak temen-temen lo kan?" Tempo ucapanya pelan karena takut menyinggung. Tentu saja ia mengerti maksud dari pertanyaan Minju.



Yujin menggeleng dan itu membuat Minju menghela nafas lega.

"Sebelum ketemu sama lo..." kini ucapnya membuat Minju melebarkan matanya.


"Yujin tolong perjelas maksud lo apa"

"Gw suka sama lo Kak...." ia berusaha untuk mengatakan hal tersebut.

"Kita baru ketemu beberapa hari Yujin. Sadar Yujin kita sama-"


"Gw tau Kak..., gw gak bisa bohongin perasaan gw kalo gw suka sama lo..."

"Jangan ketemu gw lagi" Minju hendak pergi namun segera di cegah Yujin.

"Kak Please..." ia menggenggam erat dan memasang wajah penuh permohonan.

"Lepasin"

"Gapapa...lo gak harus bales perasaan gw Kak. Gw cuma pengen ngungkapin perasaan gw ke lo...."




"Justru karna itu Yujin..., gw mau lo jangan ketemu gw lagi supaya perasaan itu hilang. Ngerti?"

"Kak..."

"Yujin lepasin"

Tanganya masih menggenggan erat tak mau melepaskan gadis itu hingga seseorang datang melepas kasar tautan tangan mereka.






"LEPASIN!" Lelaki itu mendorong tubuh Yujin agar sedikit menjauh. Ia mendengar sedikit pembicaraan Yujin dengan Minju.

Sentak saat itu mereka menjadi pusat perhatian.
"Lo Maba tapi udah berani seenaknya sama Kating lo!" Tegas Jaemin.




"Bangsat tuh cowo bener-bener-" walaupun sikapnya dingin, Winter adalah paling tidak bisa melihat sahabatnya di perlakukan seperti itu.

"Win tunggu!, lo mau berantem hah?. Mikir anjir ini lagi ada banyak orang" Ryujin mencegahnya.

"Lo tau Yujin nyiapin kembang api dari subuh di kampus sendirian?"

"Jadi ini semua rencana dia?" Ryujin dan Kazuha terpelonggo.








"Jae udah..., kita pulang sekarang" Minju menarik tangan lelaki itu karena merasa tak enak menjadi pusat perhatian.

"Tunggu." suara Yujin menghentikan langkah mereka.




"Gw aja yang pergi" ia berusaha menahan air matanya agar tidak keluar. Sekilas ia menatap dingin lalu  beranjak pergi dengan langkah cepat.




Mereka ingin menyusul Yujin namun kembali berfikir jika menyusul Yujin maka siapa yang akan mengantar gadis di sebelahnya.

"Aduh parah nih kalo muka tuh bocah udah begitu..." Kazuha paling paham kalau Yujin akan melakukan hal yang tak terduga jika sedang marah.






"Zuha?" Ia terkejut saat Yunjin memanggil namanya "susul temen lo..." Kazuha masih terdiam kaku.

"T-tapi lo pulang sama siapa-"

"Gw bisa naik taxi"

"Tapi-"

"Udah cepet!"

"E-eh I-iya iya lo hati-hati kabarin gw kalo udah dirumah oke?" ia segera berlari menyusul sahabatnya.








TO BE CONTINUE...


Lanjut kaga nih?

KATING  [END✔️]Where stories live. Discover now