•Melting

1.9K 247 4
                                    














Yujin memperhatikan wajah gadis yang sedari tadi sibuk di depan laptopnya itu. Sudah hampir dua jam Minju menatap layar persegi di hadapanya dengan raut wajah serius. Bahkan tak menyadari jika Yujin sudah menatapnya cukup lama.

"Yujin?"

"Iya???" Yujin yang tadinya menumpu dagu dengan satu tangan menatap Minju, kini menegakan tubuhnya.

"Ck! Kamu dari tadi disitu?" Kekeh Minju. Saat ini mereka berdua sedang berada di apartemen Yujin.




"Kamu...?" Gumam Yujin. Minju melambaikan tanganya membuat gadis itu tersadar.

"Bosen ya nungguin aku dari tadi?" Yujin menggeleng cepat. "Enggak kok enggak. Aku seneng liat wajah Kak Minju dari deket kayak gini..." ucapnya berhasil membuat Minju merasa gemas.




'Aku? Kamu?'




"Tadi kenapa manggil?"

"Aku laper, gimana kalo-"

"Laper? Yaudah biar aku masakin buat Kak Minju," sela Yujin penuh dengan semangat. Bahkan Minju belum menyelesaikan kalimatnya.

"Tunggu bentar..." Yujin segera menuju dapur dan masak layaknya chef profesional. Dia sengaja menunjukan keahlianya dalam memasak di depan Minju hingga Minju melupakan laptop di hadapanya.







Setelah selesai memasak, Yujin menata meja makan layaknya di restorant bintang lima.

"Nice..."




Yujin segera meletakan celemek hitamnya lalu sedikit membungkuk dan memutar satu tanganya seolah mempersilahkan Minju untuk duduk disana.

Act of service seorang Yujin jangan pernah diragukan lagi.



Di hadapanya sudah ada pasta dan steak ala Yujin. Minju tersenyum lebar membuat Yujin merasa puas.
"Ternyata pacar aku jago masak ya?"

"Enak gak?" Tanya Yujin saat Minju mencoba suapan pertama. Matanya meblabar "ini bener kamu yang masak?" Raut wajah Minju seolah tak percaya.






"Iyalah Kak masa iya Ryujin,"

"Emang Ryujin kenapa?"

"Apartement ini hampir kebakar karna dia. Awalnya dia pengen masak kan, terus pas itu gw tinggal mandi bentar. Eh balik-balik ada api gede banget..." Yujin asik bercerita seraya mereka menikmati makanan. Mereka saling bertukar cerita hingga gelak tawa saling bersautan.





Dirt dirt dirt!





Ponsel Minju derdering dan ia segera melihat siapa yang menelfonya saat itu.

"Siapa?" Tanya Yujin.

"Papah," setelah menyaut Minju segera menjawab panggilan dari Papahnya. Yujin terus memperhatikan Minju selama gadis itu menerima telfon.


"Halo Pah?"

"Lagi di apartement Yujin," Minju kini menoleh Yujin yang duduk di hadapanya.

"Nanti aku ceritain,"

"Iya..."



Tut!




Wajah Minju sedikit berubah usai menerima telfon dari Papahnya. Namun Minju tetap berusaha mengontrol ekspresinya dan itu dapat di baca oleh Yujin.

"Kenapa?" Minju menggeleng "ini tadi cuma ada masalah dikit," jelas Minju.

"Masalah? Kamu serius gakpapa? Kak Minju bisa cerita sama aku," Minju kembali menggeleng untuk menjawab dan tersenyum lebar untuk meyakinkan.







KATING  [END✔️]Where stories live. Discover now