".38."

9 1 0
                                    

Happy Reading



































































































            Malam ini, Chanyeol memutuskan menginap di kediaman Amber, karna hari memang sudah larut. Namun ia memilih tidur dengan Mark, alih-alih tidur di kamar tamu.

     Sebelum tidur, Chanyeol melemparkan beberapa pertanyaan untuk Mark, tentang bagaimana perasaannya pada Amber.

     "Kita sudah berteman baik sejak kelas 1 SMA. Jadi gue gak pengen, kalo hubungan kita berubah jadi musuh hanya karna kita menyukai gadis yang sama" ujar Chanyeol. "Tapi gue berharap, jika sudah waktunya nanti, tolong lepaskan Amber sesuai janji lo. Karna gue tahu, apapun yang lo mau, lo bakal perjuangin sampai dapat dan gak bakal lo lepasin dengan mudah. Tapi tolong, kecualikan Amber dari daftar itu, karna kebahagiannya adalah prioritas bagiku" mohonnya pada laki-laki yang kini tengah berbaring sembari menatap kosong langi-langit kamarnya. Namun jawaban dari Mark, sukses membuat seorang Park Chanyeol menatap tajam.

     "Maaf, gue gak bisa janji!"

     "Wae?! (kenapa?!)."

"Karna bagaimanapun, dia satu-satunya gadis yang berhasil buat gue jatuh cinta, jadi gue bakal melakukan segala cara, agar dia tidak beranjak sedikitpun dari sisi gue!" sahut Mark tanpa merubah posisinya sedikitpun.

    "Meski akan membuatnya tidak bahagia?"

"Eung! Tentu saja!" jawab Mark berusaha terdengar meyakinkan, meski dalam hatinya berbeda. *Bagaimana bisa aku membiarkannya tidak bahagia, sedang bahagianya adalah bahagiaku, dan setiap air matanya itu juga kesedihanku, meski sekarang memang dia tidak cukup bahagia di sisiku, tapi aku janji, sampai tiba waktunya nanti, aku akan terus berusaha membuatnya tersenyum bahagia sepanjang waktu. Namun jika tetap tidak berhasil, tentu aku akan merelakannya.*

    "Baiklah, kalo seperti itu cara lo. Tapi ingat! Gue gak bakal tinggal diem!!" kecamnya . "Gue bisa ngerelain dia buat lo, jika memang itu bisa membuat dia bahagia, tapi gue bakal ngambil dia dari lo, kalo dia gak bahagia sama lo, bagaimanapun caranya, camkan itu!!" ucap Chanyeol sebelum benar-benar beranjak keluar menuju kamar Amber.

    "Mian (maaf)" gumam Mark sembari menatap punggung Chanyeol yang hilang di telan pintu.

~ ~ ~

           Pagi ini, Mark, Amber dan Chanyeol sarapan bersama.

     "Honey-ah! Berjanjilah padaku, untuk tidak membuatku khawatir lagi" ucap Chanyeol sembari mengacungkan  kelingking miliknya pada gadis yang duduk di sebelahnya.

     "Eung" angguk Amber dengan seulas senyum bahagia saat mengaitkan jari kelingkingnya, yang tentu saja membuat seorang Mark Tuan hanya bisa pasrah menatap sendu pada keduanya, hingga nyaris menumpahkan air mata di kedua pelupuk netranya.

     "Sekarang, makanlah yang banyak" usap Chanyeol pada surai hitam panjang Amber yang di biarkan tergerai rapi, sembari menatapnya penuh cinta.

    "Tentu saja" balas Amber yang tak hentinya mengulas senyum bahagia pada Chanyeol, satu-satunya laki-laki yang kini singgah dihatinya.

EgoKah Aku?? (RBO) (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang