🎩28

3.5K 227 10
                                    

HAPPY READING 🍁

***********
.
.
.
.

Satu Minggu berlalu dia menyelesaikan perjalanan bisnisnya lalu pulang kerumah. Dia tampak ragu saat keluar dari mobilnya karena belum siap bertemu dengan Jimin, dia tidak mau bertengkar lagi hingga membuat mereka menjadi semakin jauh nantinya.

"Bagaimana aku harus bersikap didepannya kali ini? Aku tidak percaya aku tidak bisa berbuat apa apa." Celoteh Yoongi menutup pintu mobilnya.

Dia berjalan masuk kedalam rumahnya, didepan pintu utama sudah ada anak buah yang memberi hormat kepadanya dia bahkan tidak melirik mereka saking gugupnya dia.

Begitu dia mendorong pintunya, aroma wangi dan enak menyerbu hidungnya hingga membuat siapapun yang menciumnya pasti akan membuatnya menjadi lapar. Dia menutup pintu dan masuk untuk memeriksa apa yang sedang terjadi.

Semakin lama aroma itu semakin kuat dan kuat, tanpa sadar dia melangkahkan kakinya hingga menuju dapur tempat aroma itu berasal.

Tubuhnya membeku ditempatnya berdiri dan matanya mengunci seseorang didepannya. Matanya seolah mengeluarkan cahaya gemerlap saking terpesona dengan seseorang didepannya, bukan makanan yang membuatnya tertarik lagi melainkan seseorang yang sedang membuatnya.

Betapa indahnya sampai sampai dia tidak mengedipkan matanya, dia bertanya tanya perasaan apa yang sedang dia rasakan sekarang ini, rasanya jantungnya ingin meledak padahal hanya melihatnya memasak tapi wajahnya sudah merah dibuatnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Betapa indahnya sampai sampai dia tidak mengedipkan matanya, dia bertanya tanya perasaan apa yang sedang dia rasakan sekarang ini, rasanya jantungnya ingin meledak padahal hanya melihatnya memasak tapi wajahnya sudah merah dibuatnya. Hingga dia memastikan sesuatu yang sudah sangat dia yakini dan sudah pasti.

"Aku menyukainya" batin Yoongi.

Saat sedang sibuk memasak makanan diujung mata Jimin dia melihat siluet seseorang berdiri didekatnya, dia menoleh untuk melihat siapa yang datang.

"Eoh? Kau sudah pulang?" Tanya Jimin.

Yoongi seketika sadar dari lamunannya dan rohnya langsung kembali ke tubuhnya. Dia menarik nafasnya dan menghembuskannya untuk menenangkan jantungnya.

"Apa kau menyelesaikan perkerjaannya? Itu berlangsung sangat lama kali ini, pasti kau sangat kelelahankan?" Tanya Jimin.

"E..ee.. iya, Lumayan lelah." Jawab Yoongi terbata bata karena terlalu gugup dengan jantungnya.

"Kalau begitu pergilah ke meja makan, aku akan selesai sebentar lagi. Kau pasti belum makan apapun kan?" Tanya Jimin lagi dibalas anggukan Yoongi.

Dia pergi ke meja makan sesuai dengan perkataan Jimin, entah sejak kapan dia menjadi penurut seperti ini. Tapi masih teringat dengan wajah lucu Jimin saat memasak tadi, rasanya dia sanggup memandang wajahnya itu semalaman, atau bahkan selama mungkin.

Kau Rumahku -Yoonmin° [END] Where stories live. Discover now