TRAUMA | 10

273 47 1
                                    

Kay bergerak gelisah sambil mematikan alarm ponsel yang menunjukkan pukul 2 pagi, seperti biasa dia memang bangun jam segitu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kay bergerak gelisah sambil mematikan alarm ponsel yang menunjukkan pukul 2 pagi, seperti biasa dia memang bangun jam segitu. Namun hari ini badannya terasa remuk, lututnya yang semalam terluka terasa cenut-cenut meski sudah diobati oleh Lia, tenggorokannya gatal, hidungnya mampet sebelah dan terasa panas ketika bernafas, kepalanya juga terasa pusing.

Merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya, Kay langsung beranjak bangun dari kasurnya. Terasa dingin ketika dia melepas selimut serta kakinya menyentuh keramik kamarnya.

Ia melangkah ke meja belajar, disana terdapat laci yang berisi obat-obatan. Segera dia mengambil obat pereda pusing dan melangkah cepat kearah dapur sambil menahan rasa pusingnya. Setelah meminumnya, Kay kembali ke kamar dan mengatur alarm pada pukul 5 subuh. Biarlah untuk hari ini dia tidak berjualan, kepalanya terlalu pening untuk memasak dan dia tak mau memaksakan diri. Semoga setelah dia minum obat dan kembali tidur, dia bisa sedikit lebih baik esok.

Sepertinya ini ada kaitannya dengan yang semalam, dia tercebur ke kolam yang dingin pada malam hari kemudian berjalan diluar ruangan yang membuatnya semakin merasa dingin, apalagi pakaian yang dipakainya tidak menutupi seluruh kakinya.

Kay tidak mudah sakit, namun beda lagi urusannya kalau bertemu dengan hal yang dingin-seperti sikap Yogan belakangan ini. Dia pasti langsung sakit. Ketika dia menangis dibawah hujan hari itu pun setelahnya dia sakit selama dua hari.

Yogan rasa keputusannya untuk ke studio itu salah sebab dia malah mendapat banyak ledekan dari teman-temannya, apalagi saat para gadis sudah tahu alasannya mendiamkan Kay belakangan ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yogan rasa keputusannya untuk ke studio itu salah sebab dia malah mendapat banyak ledekan dari teman-temannya, apalagi saat para gadis sudah tahu alasannya mendiamkan Kay belakangan ini. Kekanakan, cemburuan, dan masih banyak lagi sebutan yang mereka lontarkan untuk menggambarkan perlakuannya. Ditambah semalam Yogan mengantar Kay balik ke rumah Yesha dengan keadaan lutut yang luka dan wajah berantakan setelah menangis sesenggukan ditengah jalan, untung sepi.

Namun mereka menyarankan agar Yogan bertemu Kay, bicara langsung dengan gadis itu secara empat mata dan saling mengungkapkan perasaannya. Lagipula mereka ini rumit. Yogan sejak awal mendekati Kay karena suka, namun mundur begitu saja kala melihat Kay berpelukan dengan mantannya dan berasumsi sendiri tanpa bertanya dulu ke gadis itu. Sedangkan yang satunya nampak nyaman namun seperti belum siap membuka hati untuk orang lain.

TRAUMA✔️Where stories live. Discover now