(27) Salting

8 1 0
                                    

Haiii

-HAPPY READING-

"Koko..." Ucap seorang gadis kecil dengan muka bantalnya.

"Eh, sini-sini" Ajak Rayyan.

"Hay dek, nama kamu siapa?" Tanya Salsa.

"Kepo!"

"Ahahahhaah" Seketika tawa di ruangan itu pecah begitu saja.

"Bener-bener adek kandung lo, lang" Sahut Rayyan di tengah-tengah tawanya.

"Gini Sal, ekhem, Haii cantik nama kamu siapa nanti kita beli es krim" Ucap Laureen menyogok.

"Cokap!"

"Ahahahahha"

"Ngeselin banget lo, cil!" Herdik Salsa.

"Bialin!"

"Alloo, aku Raya, kalo kamu?" Tanya Raya.

"Gina"

"Kita hari ini mulai berteman ya" Seru Raya.

"Nggak! Aku gak mau punya temen kayak tamu!" Ucap Gina garang.

Raya mencebikan bibirnya kesal, "Talian ciapa?!" Tanya Gina pada manusia-manusia yang menatapnya.

"Sini Raya kenalin, itu kakak Salsa, Safa, sama abang Gilang sama Kakak cantik terus abang jelek" Ucap Raya menunjuk manusia-manusia itu.

"Palalu jelek!" Rayyan melempar kulit kacang pas di kepala Raya.

"Ini namanya kakak cantik?" Beo Gina melihat Laureen.

"Nggak namanya kakak Lau" Koreksi Safa.

"Tapi... Tadi dia bilang kakak cantik"

"Iya soalnya kakak Lau cantik" Ucap Raya membenarkan.

"Cantik palalu!" Herdik Gilang dan langsung dapat jari tengah oleh Laureen.

"Emang cantik ya?" Gina memiringkan kepalanya untuk melihat wajah Laureen.

"Nggak cantik kok" Ucap Gina setelah menjauhkan wajahnya.

"Ahahahhaha, di ulti lo ren" Sembur Salsa.

"Gila! Adek gue terlalu jujur" Ngakak Gilang.

Laureen mencebikan bibirnya, kalau bukan di rumahnya sudah patah leher Gina.

"Gapapa, lo tetap cantik kok di mata gue" Bisik Rayyan.

Deg!

Pipi Laureen seketika memerah, ia merasa ada banyak kupu-kupu yang berterbangan di perutnya.

"Kakak cantik ke halaman belakang yuk" Ajak Raya setelah di beri kode-kode dari Rayyan.

"Eh, ngapain?"

"Tadi Raya liat banyak kupu-kupu" Ucap Raya antusias.

"Tapi, kakak harus belajar" Tolak Laureen.

"Kesokan banget lo" Celetuk Salsa.

"Bacot lo!" Herdik Laureen.

"Sana pergi aja, para bocil di larang ke sini" Ucap Gilang ngusik.

"Enggak ah, nanti Rayyan kangen" Goda Laureen.

"Palalu kangen!"

"Canda elah!"

"Kakak ayo" Ajak Raya.

"Yuk, disini gak enak gue di pojokin!" Kesal Laureen.

"Gina ikut!"

"Safa gak mau ikut?" Tanya Laureen pada gadis cilik yang enteng saja.

"Nggak"

"Oh yaudah, yuk"

Kini Laureen, Raya, dan Gina berada di halaman belakang rumah Gilang karena permintaan dua bocil.

"Kakak cantik liat," Raya menunjuk satu kupu-kupu dengan sayap yang indah tengah berterbangan.

"Cantik ya" Celetuk Laureen.

"Cantikan juga Gina" Celetuk Gina.

"Iya Gina emang cantik kok!" Seru Raya.

"Tamu aja yang baru tau!"

"Berantem mulu perasaan"

"Gak belantem dia aja yang ngeselin!" Tunjuk Gina pada Raya.

"Stts, stts" Bisik seseorang dari balik pintu.

Raya menoleh kemudian menganjungkan jari jempolnya, "Kakak cantik suka bunga?" Tanya Raya melihat Laureen yang antusias memotret bunga.

"Suka banget!" Seru Laureen.

"Kakak masuk yuk" Ajak Raya.

"Tamu gak jelas! Tadi mintanya kecini pas dicini mau kedalam, gimana sih?" Kesal Gina.

"Gapapa kalo kamu gak mau"

"Mau kok"

"Kakak Lau, masuk!" Ajak Gina.

"Oke!"

Laureen menggenggam kedua tangan mungil itu untuk di ajak masuk ke dalam rumah,

"Tadaa!" Seru Salsa dan Gilang kompak.

Laureen menghentikan langkahnya, ia menganga lebar dunianya seketika hancur begitu saja.

-SEE YOU NEXT PART-

PERGI Where stories live. Discover now