Salah Satu Rencana Nia

800 68 2
                                    

Tok..

Tok..

Nia menyentuh dadanya, mencoba meredakan debaran jantung karena kegugupan yang melanda. Sebisa mungkin dia menguatkan hati dan memberanikan dirinya untuk bertemu seseorang yang hampir 3 tahun ini meninggalkannya.

"Kamu ?! Mau apa kamu ke sini ?! Mau minta warisan !!" Wanita paruh baya menyapa Nia dengan sinis

"Saya ingin bertemu dengan Bapak.." jawab Nia tenang

"Halah... sudah kebaca sih ! Paling mau minta duit !!" Ucap wanita itu lagi

"Ada yang ingin saya sampaikan pada Bapak !" masih dengan nada tenang dan sekuat tenaga menahan tangis.

Pada dasarnya Nia adalah orang yang lembut dan sedikit melow, mendengar perkataan keras atau kasar saja bisa sangat menyakiti hatinya. Tapi, kehidupannya yang sekarang membuatnya terbiasa mendengar itu semua.

"Ada apa ?!" Suara pria tua dari dalam rumah menghentikan perdebatan Nia dan wanita yang terus berusaha mengusirnya itu.

"Apa yang ingin kamu sampaikan ?! Permintaan maaf ?!" Tanya pria tua itu setelah Nia masuk dan duduk di sofa ruang tamu

Nia menarik nafas dan meremas tas berbahan kanvasnya sebelum menatap pria tua yang duduk di depannya bersama sang istri.

"Kedatangan saya ke sini bukan untuk minta maaf, karena sebelumnya saya tidak pernah melakukan kesalahan apa pun !" Nada bicara Nia sedikit bergetar karena menahan tangis

"Dasar anak pungut songong !!" Ucap wanita yang memakai daster batik itu dengan sinis

"Masih belum berubah ternyata !" Ucap bapak angkat Nia

"Saya tidak pernah berubah, asal Bapak tau !!" Nia menatap bapak angkat yang selama ini membesarkannya

"Liat tu, Mas !!" Adu wania tua itu

"Saya ingin pamit !" Nia memejamkan mata sejenak dan menarik nafas

"Mau pindah ke mana kamu !!" Lagi-lagi wanita tua yang kasar itu terus menyaut ucapan Nia

"Saya akan pulang dan menempati rumah Ibu.." Nia menatap pria yang sekarang sudah banyak berubah itu

"Cih.. sok jual mahal, akhirnya masih mengharap harta orang tua angkatmu juga kan ?!" Nia terus mengabaikan ucapan wanita itu

"Terima kasih untuk waktu, tenaga dan uang yang sudah Bapak keluarkan untuk membiayai saya selama 20 tahun ini. Saya permisi.." Ucap Nia berdiri dan ingin meninggalkan rumah

"Anak pungut !!"

"Saya memang anak punggut, tapi saya tidak pernah meminta atau bisa memilih bagaimana saya dilahirkan ! Dan saya juga tidak pernah meminta untuk diadopsi ! Lebih baik saya anak pungut dari pada anak pelakor !" Ucapan Nia membuat wanita tua itu berdiri dan memandang Nia dengan marah

"Apa maksud kamu !!"

"Tolong didik anak Anda ! Rumah tangga saya hancur karena perbuatan anak Anda !!"

"Apa ?! Hanny merebut Ghani darimu ?!" Bapak angkat Nia kaget dengan ucapannya

"Silahkan tanyakan saja pada istri Bapak, jika Ibunya saja mencontohkan hal yang tidak baik, tentu putri kesayangannya akan meniru !"

Grep..

"Aahh !! Pak, tolongin !!" Wanita tua itu meringis sakit dan menatap suaminya yang masih dalam posisi duduk

Nia berhasil menahan tangan yang ingin menamparnya, lalu dihempaskannya secara kasar sebelum meninggalkan rumah itu.

"Argghh... Dasar anak pungut sialan !!"

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang