☦︎.Ospek.☦︎

4 1 1
                                    

"Daun daun berjatuhan meninggalkan dahannya,begitupun dengan hati yang mulai gugur dengan rasa yang selalu tersungkur."
-
-
༄.-𝒜𝓁ℯ𝓍 𝒹𝒶𝓃 𝒜𝓂ℯ𝓇𝒾𝒸𝓁ℯ-.༄


🔺06.00pm
Alarm terdengar menggema dilamar kamar yang kini sedang ditempati para remaja  remaja yang seharusnya sudah bangun dan mandi kemudia langsung menjalankan aktifitas mereka.

Namun,tidak dengan dua remaja yang saat ini berada ditempat yang berbeda,namun masih nyaman dengan selimut ditubuhnya.
Sampai alarm kembali terdengar.

Drttt drtttt drttt 🔺07.00

Keduanya kaget dan terbangun saat melihat jam sudah menunjukkan pukul 07.00.

"Sial!".-Ucap Americle dingin dan langsung beranjak kekamar mandi.
"Bunda telat huaaa!!!".-Teriak Alex dan berguling guling di kasur,sedikit bego memang anak satu ini,bukannya langsung berjalan ke kamar mandi malah memilih untuk guling guling tidak jelas.

"Boy cepatlah ayah sudah menunggu ini".Ucap sang ayah dengan sedikit tergesa gesa dari luar kamar.Bagaimana tidak sudah hampir setengah jam dia menunggu sang anak yang tidak kunjung terlihat bahkan batang hidungnya

🔺07.30
Americle sedang berlari menyusuri jalan kota,dengan harapan bisa sampai ke universitas tepat waktu.Namun,sepertinya nasib tidak berpihak kepadanya,pintu gerbang utama telah ditutup dan dia harus berdiri sendri diluar pagar.

"Huft...".-Americle menghela nafasnya lelah."Hoy!".Panggilan seseorang berhasil membuat Americle tersentak kaget,bagaimana tidak orang sedang kelelahan tiba tiba pundaknya ditepuk dari belakang.

Menyadari orang yang dipanggilnya kaget dan menatapnya tajam Alex merasa bersalah sekaligus takut.Oh lihatlah tatapan tajam itu seakan benar benar menusuk kedalam hatinya.Manis dan cantik disaat yang bersamaan,kulit putih pucat,mata coklat yang kekuningan itu.Alex terpesona.

"Hey kalian berdua cepat masuk!!".Sampai teriakan dari dalam gerbang mengagetkan keduanya,tak lama pintu gerbang kembali terbuka mereka masuk dan menemui orang yang menegur tadi.

"Kenapa bisa telat Alex,Americle ?".Tanya seorang yang dari kemarin dipanggil dengan nama Reonaldo.Bersyukur sekali Reonaldo yang melihat mereka diluar pagar,jadi tidak terlalu dimarahi.

"Maaf kk Alex tadi kesiangan maaf banget hehe".Ucap Alex dengan cengirannya yang begitu menyebalkan itu.Menyadari Americle yang hanya diam,Alex sontak mendorong bahunya sampai dia sedikit kelimpungan dan terhuyung ketubuh Reonaldo.

Dengan cepat Americle menjauh,"Kesiangan".Ucapnya singkat dan langsung beranjak dari sana meninggalkan dua pria yang tengah cengo melihat gadis tersebut.

"Dingin amat ya kak kayak kulkas dirumah ku loh".Timpal Alex sambil tertawa dan hal tersebut membuatnya mendapat jeweran dari Reonaldo."Jangan banyak ngomong,sini kamu ksian kawan kalian menunggu".Dengan terpaksa Alex diseret seret oleh kakak ketua umum BEM itu sampai ke tengah lapangan.

"Yang merasa telat,tolong lari kelilingi lapangan basket 20putaran ya".Ucap seseorang menggunakan mic,sukses membuat semua kaget kecuali Americle yang hanya diam.Bagaimana tidak kaget lapangan itu begitu luas,bisa bisa mereka langsung kurus jika berlari 20putaran.

Merasa ada yang tidak betes Reonaldo mendekat ke temannya yang mmberikan perintah,dan langsung merebut mic tersebut."Alex Americle langsung bergabung bersama teman kelompok kalian dan langsung keluarkan bahan yang kalian bawa,semua juga melakukan hal yang sama ya,ingat satu orang tidak membawa satu bahan,semua harus mendapat hukuman".Final Reonaldo.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 13, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Alex dan AmericleWhere stories live. Discover now