TLQ.(19)👑

8.4K 769 5
                                    

Matahari begitu terik memancarkan cahayanya. Padahal sebentar lagi akan memasuki musim dingin.

Shina memetik bunga Xavia dengan keranjangnya. Dibantu orang-orang dirinya yang juga ikut meneliti.

"Hari begitu panas hari ini. Apa Tuan putri akan baik-baik saja." Agratius dibawah pohon beringin yang teduh menatap Shina yang masih santai memetik beberapa bunga dibawah matahari yang terik.

"Kau jangan meragukan setiap keluarga kerajaan Agra, mereka memiliki kekuatan besar yang melindungi diri. Ini hanya panas matahari bukan api." Athanasius menepuk pundak adiknya dan berlari menuju kearah Shina.

"Mmmhh baiklah."

Agratius mengikuti Athanasius menuju Shina dan membantunya memetik bunga.

Ketiganya saling membantu dan bercanda. Untuk pertama kalinya Shina tertawa begitu lepas melihat pertengkaran Adik kakak itu.

"Kau melihat apa?"

Astley yang berwajah pucat berdiri dibelakang Shinee saat putri itu menatap keluar jendela melihat Shina.

Shinee mengangkat sedikit kepalanya untuk melihat Astley karna laki-laki itu begitu tinggi.

"Kapan kita akan kembali ke kekaisaran?"

Tidak menjawab pertanyaan nya Shinee malah bertanya hal lain.

" 2 Minggu dari sekarang yang mulia."

"Benarkah, cepat juga. Oh ya Aku harus menyelesaikan sesuatu. Bisakah kau membantuku untuk menyiapkan beberapa kuda."

Shinee berjalan mengambil sebuah pedang dan busur.

"Apa yang akan kau lakukan? Di luar begitu berbahaya yang mulia."

Astley menahan lengan Shinee saat dirinya ingin pergi.

Melihat tangan yang begitu kuat menahannya. Shinee melepaskan tangan Astley perlahan.

"Duke, Kau harus percaya padaku. Aku akan baik-baik saja. Kau lupa aku memiliki kekuatan besar bersamaku. Jadi biarkan aku pergi."

Shinee berbalik dan ingin segera pergi. Namun setelah 3 langkah dirinya kembali.

"Ini maafkan aku karna memberimu racun. Obat ini akan menghilangkan semuanya racunnya. Sampai jumpa."

Menerima botol pemberiannya. Shinee langsung berjalan dengan cepat menuju rumah belakang dan mengambil satu kuda putih.

Menaiki kuda Shinee dengan cepat memacu kudanya.

BRUK GEDEBUK

Suara seseorang yang terdorong dari pintu hingga terjatuh mengalihkan Astley.

"Awwhhss, itu sakit Brave." Rintih seorang pria bertubuh gagah.

Dan seekor anjing kecil yang manis yang berada diatas dada laki-laki itu.

"Hai hallo paman." Sapanya saat bangun dan menggendong anjing kecil.

Astley memijit pangkal hidungnya. Baru juga anak itu pulang dari pendidikan nya tapi tetap saja sikapnya tidak pernah berubah.

"Apa kau tidak bisa masuk dengan mengetuk pintu Mahen." Dengan suara dinginnya. Mahen menjadi membeku dan terdiam.

"Maaf maafkan aku paman. Aku tidak akan mengulangi nya lagi."

Dengan suara yang pelan Mahen menunduk dan menghindar dari tatapan tajam Astley.

"Duduklah, dan katakan padaku bagaimana sekolahmu."

Menceritakan semuanya Mahen dengan santai berbicara dengan Astley. Dengan semangat memberitahu semua petualangan yang ia dapatkan selama mengikuti tes ujian.

The Last Queen Of Goddes(TERBIT) PART LENGKAPWhere stories live. Discover now