Bab 5 Ibu Part 2

290 35 3
                                    


Gulf masih tidak bergerak. 
Langkah ibu sudah semangkin dekat dengan pintu kamar yang terbuka.
Bahkan ditempat Gulf sekarang berdiri. Dia bisa melihat Mew yang berada di atas ranjang tanpa pakaian.

"Ibu....!!" Teriak Gulf.

Ibu menghentikan langkahnya.
Sedangkan Mew didalam kamar terkejut mendengar teriakan Gulf.

Dia cepat lari kedalam kamar mandi.
Seolah olah seperti pasangan selingkuh yang ketahuan.

"Kenapa kau Teriak teriak.." Ibu menggosok telinganya karena mendengar suara Gulf  yang nyaring. 

"Tidak..tidak ada...aku hanya melihat ada tikus lewat di kamarku.." Gulf melebarkan langkahnya dan menutup pintu kamar.

"Dasar anak ini.."
Ibu berjalan menuju dapur.
Meletakkan bawaannya diatas meja.

"Kenapa Ibu datang terlalu pagi.  Aku mau berangkat kerja."

"Um.. aku mau mampir ke tempatnya Bin. Jadi aku lebih dulu ke sini. Setelah ini aku kesana."

Gulf menarik nafas berat

"Aku membuatkan sup ayam untukmu. Kau pasti belum memasak nasi kan? Untunglah aku juga membawakan nasi. Kau bisa makan sebelum berangkat kerja.." Ibu mengeluarkan satu wajah makanan tahan panas.

"Baiklah. Aku akan mengajak temanku makan bersama nanti.." ucap Gulf. Dia membuka tas makanan lainnya.

"Teman?? Siapa maksudmu? Kau punya Teman?"  Ibu memasang wajah curiga.

"Tentu saja aku punya Teman. Bukan Teman tapi PACAR..." Gulf menekankan.

Ibu tersenyum."Hmm. Akhirnya kau punya pacar? Siapa dia? Apakah dia cantik? Lalu kapan aku bisa bertemu dengannya?"

Gulf menaikkan pundaknya.
"Entahlah.. aku tidak tau apakah Ibu Mai bertemu dengannya." Timun didalam wadah makanan di ambilnya.

Ibu menutup kembali wadah makanan yang di bukanya.  Wajahnya berkerut.

"Gulf..!! Jangan bilang..!"

"Aa. Aku tidak memiliki pacar yang cantik. Tapi pacar yang tampan.."

Ibu terdiam. "Ai Gulf..!!" Wajah putih Ibu seketika berubah merah. Tangannya mengepal geram.

"Sampai kapan kau akan seperti ini. Sampai kapan kau menyiksaku..!!"

"Ibu.. apa menyukai seseorang itu dosa bagimu ibu"

"Yaaa.. kau masih bisa menyukai perempuan. Kenapa kau bertahan menyukai laki laki. Siapa diaaa katakan padaku..!!"

" Aku menyukainya dengan seluruh nyawaku.  Kenapa kau tidak bisa menerimanya.. siapapun dia. Aku tidak akan memberitahumu.  Aku takut kau akan menyakitinya."

Wanita tua itu menarik nafas .

"Aku pulang... semangkin dewasa kau semangkin gila.."

"Kalaupun aku gila. Aku tidak akan meninggalkan dia yang kucintai. Aku akan bertahan pada satu cinta. Tidak seperti ayah yang meninggalkan kita.."

Ibu menghentikan langkahnya.

"Itu dua hal yang berbeda..."

"Apa bedanya? Haaa? Menikahi perempuan. Melahirkan anak. Lalu. Dimana dia sekarang? Meninggalkanmu.. Seharusnya dia tidak perlu menikahkanmu kalau kau hanya dijadikan simpanan..!!"

"Plakkk...!!!!" Satu tamparan keras mendarat di pipi Gulf. 

"Sudah aku katakan.. kau harus tetap menghormatinya.  Tanpa dia.. kau tidak akan ada.."

"Akuu juga tidak berharap aku lahir karena dia.."

"GULF...!!!!"

"Apa aku salah?? Ha?"

"Kau salah.. sangat salah. Kau tidak tau sebenarnya seperti apa ayahmu..!!"

"Katakan.. katakan seperti apa ayahku? Bukankah dia juga seorang Gay?? Ooo apakah kau mau aku juga mengikuti jejaknya..? Menikahi perempuan untuk membuktikan dia bisa memiliki anak. Tapi tetap bertahan dengan siapa yang dia cinta...!!"

"Gulf...!!!! Cukup... diam!!!"

"Aku mencintai pacarku.  Aku akan hidup dengannya. Sampai kapanpun tidak akan ada yang bisa memisahkanku dengannya."

"Klonntang....!!!!!"

Wadah makanan berisi potongan Timun dan tomat dilempar Ibu ke arah Gulf. Kemudian jatuh kelantai.
Isinya berserakan kemana mana.

Pintu kamar terbuka.
Mew yang sejak tadi mendengar dari balik pintu sesungguhnya sudah tidak bisa menahan ingin keluar. Tapi dia takut kalau kehadirannya malah semangkin membuat ricuh.
Dia hanya melilitkan handuk di bagian bawah tubuhnya.

Ibu menoleh kebelakang.
Bola matanya membesar.
Nafasnya tertahan..

"Kau..!!! Siapa kau.. apa yang kau lakukan di kamar anakku..!!"

Ibu melihat kamar Gulf yang berantakan.

Kakinya melemah. Dia terduduk.

Mew mendekat. Berniat mencoba mengangkatnya. 
Ibu cepat menepiskan.

"Jangan sentuh aku..!!

Mew diam.

Gulf menarik tangan Mew.

"Biarkan saja.. "

"Tapi.."

Gulf menggeleng. 

Ibu berusaha bangkit.

"Ini Mew. Mew Suppasit.  Orang yang selama ini kau kutuk bila hidup bersamaku. Orang yang selama ini memenuhi hatiku. Aku mendapatkannya.  Seperti sumpahku padamu. "

Gulf menautkan jari jarinya dengan Mew.
Mew terdiam. Dia tidak menyangka Gulf akan seberani ini.

Meski Mew merasakan Tangan Gulf gemetaran.

Mew menggenggam kuat.

"Aku tidak bisa menerima semua ini. Ini tidak benar..!!"

"Ibu Maafkan aku.."

"Sejak kapan aku jadi ibumuuu!!"

Mew diam.

"Kau lihat saja.. kau lihat saja Gulf. Jangan panggil aku Ibu kalau kau sampai menderita... "

"Aku tidak akan menderita"

"Baguss kalau kau bisa menjamin nya.."

"Aku tidak akan memaafkanmu..Lihat saja nanti.."

Ibu meraih tasnya dan keluar.
Dengan membanting keras pintu apartemen Gulf.

Gulf jatuh terduduk.

Mew Menariknya kedalam pelukannya.

"Maafkan aku.. aku membuat kau dan ibumu menjadi tidak baik."

Gulf menggeleng.

"Aku tidak bisa lagi menahannya. Seperti perasaanku padamu. Bukankah kau menerimanya meski aku menunggu 5 tahun.."

Mew tersenyum

"Ibu juga pasti akan menerima mu..menerima hubungan kita.."

Mew hanya mampu tersenyum. Dia mencium lembut kening Gulf.  Dan turun saling melaga hidung. 

"Dalam seminggu.  Kau membuatku jatuh cinta kepadamu. " bisiknya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tertawan Rasa Yang Salah (MEWGULF)Where stories live. Discover now