Pelajaran Olahraga

108 16 9
                                    

Pak Garp merupakan salah satu guru elit. Setiap siswa maupun siswi yang dididik olehnya selalu jadi monster kuat, dengan catatan bisa bertahan.

Untuk hasil yang memuaskan Pak Garp ngga pernah pake cara halus, pasti selalu cara ekstrim.

Saat ini contohnya, padahal sekitar sepuluh hari lagi kelas dua bakal ada study tour tapi Pak Garp malah minta izin sepekan buat kemah.

Tentu saja kelas 2-A curiga pake banget. Alesannya? Yang pertama Pak Garp yang ngajak, yang kedua sama Pak Sengoku diizinin, dan yang ketiga, aneh ngga sih? Masa iya ada acara kemah waktu semester dua baru mulai.

Daripada kemah, kelas 2-A yakin 100% kalau ini adalah ajang bertahan hidup.

Tapi apa dayanya seorang siswa SMP? Mereka bersepuluh cuma bisa pasrah ngikut.

Mobil kijang pak Sengoku berhenti tepat didepan gerbang hutan yang terlihat dengan jelas tulisan yang super besar yang bahkan anak sd pun bisa membacanya dengan jelas, 'HUTAN KEMATIAN'.

Pak Garp tertawa saat keluar dari mobil pinjamannya ke Pak Sengoku.

"Nah, kita bakal kemah disini," ucapnya senang seolah-olah mereka pergi ke taman bermain.

Kesepuluh remaja saling berpandangan. Untungnya, mereka juga sudah kebal.

"Oh iya, kalian juga harus melakukan sepuluh tugas sederhana," ucap Garp sambil menunjuk ke sepuluh map di dekat mereka.

Kesepuluh remaja mulai mengambilnya satu persatu dan membukanya.

Bahkan setelah baru membaca satu tugasnya saja mereka langsung memikirkan satu hal, 'simulasi bertemu malaikat maut.'

Kalo boleh bilang, tugas yang dikasih Pak Garp hampir sama kaya tugasnya Hercules yang untungnya ngga bener-bener tiga belas.

Dengan kata lain, absurd dan hampir mustahil.

"Kalian juga harus ngerjain mandiri! Ga boleh pake bantuan! Inget kalian harus buktiin pantes buat jabatan kalian sekarang!" Kata Garp tegas.

Garp melotot ke Kuma yang otomatis megang satu persatu temen-temennya dan dia sendiri dengan tujuan pindah ke dalem hutan.

Begitu kesepuluh siswa menghilang Garp menyeringai lebar. Permainan baru saja dimulai, ia berjalan ke arah hutan.

Ngga asik kalo ngga ada gangguan kan?

Garp tertawa licik membayangkan apa saja yang bakal dia lakuin dan gimana reaksi masing-masing siswa tercintanya.

Akainu berteleportasi tepat ke depan sasaran pertamanya hydra. Masa iya anak SMP suruh ngambil salah satu kepala hydra coba?

Untung Akainu pinter coba kalo ngga, berhari-hari dia bakal dikejar hydra.

Buat sekedar info, kalo salah satu kepalanya dipotong bakal tumbuh dua. Tolong pertebal 'potong salah satu kepalanya.'

Berarti kalo salah satu kepalanya mati tapi masih tetep di tempat alias ga dipotongkan ga bakal tumbuh lagi.

Terus menurut Akainu masih ada cara lain, pertama potong dulu kepalanya, kedua bakar habis tubuh dan keenam kepalanya.

Apalagi Akainu kan manusia lava, jadi ya selain salah satu kepala hydra, sisanya bakal habis tak bersisa.

Disisi lain dengan kecepatan cahaya Kizaru keliling hutan berasa keliling komplek. Buat nemuin tugas kedua aja, berasa nyari penjual cilok.

Kizaru memperhatikan bunglon yang bahkan tiga kali lipat besarnya daripada Kizaru.

ShichibukaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang