01- Musim dingin telah tiba

184 32 2
                                    


When The Day Comes

———

Beomgyu pagi-pagi sekali sudah membawa Red wrangler menuju barat kota F. Perkebunan buah-buahan yang pernah disebutkan sopir taksi dulu, Beomgyu tahu dimana tempat itu. Ketika invasi, pangkalan mengambil alih tempat itu dan militer memonopolinya untuk bercocok tanam agar pasokan makanan bisa di dapat dan dikembangkan. Dan Beomgyu sendiri pernah bekerja sebagai petani untuk mendapatkan poin yang cukup untuk bertahan di pangkalan ini

Saat ini perkebunan buah ini menjadi tempat wisata bagi warga setempat. Mereka bisa memetik buah apapun dan membawa kembali hasil dengan membayar sejumlah uang.

Ada banyak keluarga yang datang hari ini, Anak-anak berlari ke sana kemari dengan keranjang buah mereka. Beberapa gadis sedang melakukan sesi foto didepan kebun buah strawberry.

Beomgyu mengambil keranjang secara sembarangan dan mulai memetik buah bayberry dalam diam. Penampilan Beomgyu itu menawan, dia selalu menarik perhatian kemanapun dia pergi. Dengan tubuh yang sesampainya, wajah yang rupawan, siapa yang tidak tertarik padanya?

Gadis-gadis remaja yang melihatnya akan tersipu. Misalnya seperti sekelompok gadis SMA yang sedang berbisik dibelakang, mereka akan menatap Beomgyu dengan tatapan berbinar dan sesekali terkikik entah karena apa.

"Hei pergi dan tanyakan akun sosial medianya."

"Tidak... Tidak.. Kamu harus bisa mendapatkan nomer ponselnya!"

"Sial! Tanyakan saja alamat rumahnya sehingga kita bisa berkunjung kapanpun kita mau."

"Hahaha."

Beberapa gadis mendorong temannya untuk mendekati Beomgyu yang seorang diri. Gadis yang menjadi korban kejahilan teman-teman hanya bisa memerah malu, tetapi dia menggerakkan kakinya untuk menghampiri Beomgyu.

"Kakak laki-laki." Panggilnya manis.

Beomgyu menghentikan kegiatannya dan berbalik, satu alisnya naik. "Kamu memanggilku adik kecil?"

Gadis itu menunduk malu-malu, satu kakinya mengetuk-ngetuk tanah. "Aku.. Aku... Bisakah kamu membantuku memetik buah bayberry?"

Beomgyu tidak segera menjawab, dia melirik gadis itu kemudian menatap sekitarnya menemukan sekelompok gadis lain tidak jauh dari mereka. Dalam sekejap dia mengerti apa yang mereka lakukan. "Baiklah, kamu bisa memetiknya bersamaku." Beomgyu tidak punya waktu memainkan permainan anak-anak, tetapi biarkan sajalah gadis-gadis ini bermain.

Gadis itu langsung menatap Beomgyu dengan tatapan terkejut, tetapi kemudian tersenyum manis dan mulai memetik buah di dekat Beomgyu. Mengambil kesempatan, dia mulai berbicara. "Kakak, aku tidak pernah melihatmu sebelumnya apakah kamu orang baru?"

"En, aku baru saja pindah kurang dari sebulan yang lalu." Jawab Beomgyu tanpa mengalihkan pandangan.

"Pantas saja, aku sangat sering datang kesini bersama teman-teman ku tetapi baru pertama kali ini melihatmu. Bagaimana menurutmu kota F, kakak?"

"Bagus, tidak banyak orang dan aku suka tempat yang tenang."

"Benar, kota F sangat menyenangkan bukan? Ngomong-ngomong di jalan mana kamu tinggal?"

"Ring ketiga, blok biru."

"Begitu, ah tahu kah kamu di sana ada tempat yang terkenal angker. Orang bilang tempat itu terkutuk dan berhantu dan jika ada orang yang tinggal di dekat rumah angker itu. Mereka akan mengalami kesialan!" Celoteh gadis itu dengan penuh semangat.

Beomgyu mengulum senyum, "Maksudmu rumah di ujung jalan yang memiliki gaya eropa klasik?"

Gadis itu mengangguk. "Iya yang itu, kakak sudah melihatnya? Jangan terlalu sering pergi ke sana kakak atau keberuntungan mu akan hilang." Nasehatnya.

When the Day Comes - TAEGYUWo Geschichten leben. Entdecke jetzt