3. Pertemuan di Kantin

436 73 17
                                    

HALO SELAMAT MALAM
SEMOGA HARI INI BAIK UNTUK KALIAN

AAMIIN.

SEBELUM MEMBACA LEBIH BAIK PENCET VOTE DULU.

*****

Langkah demi langkah Alora tempuh ketika berangkat sekolah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Langkah demi langkah Alora tempuh ketika berangkat sekolah. Ia sudah terbiasa untuk berjalan kaki karna memang jarak rumahnya dan sekolah tak terlalu jauh. Alora juga sekalian ingin bertemu Ratna yang bekerja di pasar untuk berpamitan, karna Ratna nya selalu berangkat pagi-pagi sekali.

Bau tak sedap pasar tradisional sudah menjadi teman Alora hampir setiap hari. Ia juga sudah mengenal beberapa orang disini itu juga berkat Ratna, Alora mana mau basa-basi pada orang asing.

Kaki Alora sampai ditempat Ratna bekerja, pekerjaan itu sederhana hanya menjual sayur segar serta bumbu dapur. Memang tak mewah pekerjaan bunda Alora , tapi cukup untuk makan sehari-hari.

"Alora mau pamit." Alora meraih tangan Ratna, bersalaman. Tangan itu terasa dingin karna cuaca.

"Hati-hati dijalan ya Araa, ini bekal buat kamu." Ratna memberikan kotak kecil pada Alora.

"Nanti pulang kita bareng ya?." Pinta Alora yang memperhatikan Ratna, raut wajahnya sangat bahagia pagi ini.

"Kalau itu pinta kamu, tentu saja." Guratan senyum itu membuat Alora semangat untuk hari ini.

"Assalamu'alaikum." Pamit Alora.

"Wa'alaikumsalam." Jawab Ratna sambil melambaikan tangan.

Alora melanjutkan perjalanan ke sekolah, cuaca dingin selalu turun di daerahnya yang merupakan daratan tinggi. Jaket rajut bewarna abu-abu selalu melindungi tubuhnya dari hawa dingin yang menusuk.

Tak lama Alora sampai di pintu gerbang, anak-anak lain sudah riuh ketika bertemu di halaman sekolah. Gelak dan tawa mereka membuat Alora hanya menghela nafas getir. Dari kejauhan, Alora menangkap lanskap Keenan yang berlari kearahnya.

"Assalamu'alaikum." Sapa Keenan sekedar basa-basi.

"Wa'alaikumsalam."

Nada dingin Alora serasa menusuk Keenan, Alora masih mempertahankan sifat tak terlalu pedulinya. Keenan menyamakan langkahnya disamping Alora, menatapnya dengan wajah yang berbinar.

"Berhenti natap gua." Pinta Alora tanpa menatap mata Keenan sedikitpun.

"Sorry, kayak ada yang berbeda dari lo hari ini." Pandangan Keenan kembali menatap lurus kedepan.

Alora mengingat saat ia bercermin tadi pagi wajahnya memang agak pucat karna ia tak bisa tidur semalam. Alora tak terbiasa tidur di sofa karna banyak nyamuk yang mengganggunya.

Kamu & MimpikuWhere stories live. Discover now