7

9.8K 491 6
                                    

Hari demi hari Jenoel lewati dengan keluarga itu Jenoel sudah beberapa kali mencoba untuk kabur tetapi selalu saja gagal, dan kini hari Senin Jenoel di perbolehkan untuk sekolah dengan satu syarat harus ada 2 bodyguard yang menjaga nya. Rian dan Bagas, Jenoel makin jengah dengan ada nya mereka tapi apa boleh buat.

Jenoel sudah siap dengan seragam sekolah nya yang baru di belikan oleh Tirta kemarin, Jenoel sudah anteng di meja makan padahal baru jam 5 pagi Jenoel sedang berpikir enak nya sarapan apa.

Jenoel berjalan ke dapur yang berada di situ dan meminta tolong maid untuk di buatkan nasi goreng, maid tersebut pun menuruti keinginan nya.

Lama Jenoel menunggu akhirnya ia sarapan dengan tenang tanpa gangguan. "Pagi banget dek bangun nya" ucap Mark tiba-tiba membuat Jenoel yang asik memakan serapan nya menjadi keselek.

"Makanya pelan-pelan dek kakak gak bakal minta kok" ucap Mark sambil memberikan minum kepada Jenoel.

"Lo bikin gue kaget jadi gue keselek" ucap Jenoel nyolot.

"Jangan pakai bahasa gaul di sini" ucap mark. Jenoel tidak peduli ia lanjut makan.

"Rian bilangin dong gue mau kopi" ucap Jenoel, Rian sudah bangun terlebih dahulu ketika Jenoel membuka pintu kamar sudah ada Rian.

"Gak ada Kopi, Rian suruh maid membuat susu saja. Dan tidak ada bantahan" ucap Mark.

Jenoel malas menganggapi nya ia hanya lanjut makan, "ada yang gak sabar buat sekolah rupanya" ucap Jeffry sudah turun menggunakan jas nya dan jika Tirta yang sudah rapih di sebelah Jeffry. Jenoel melirik jam pantas saja sekarang sudah jam 6 pagi.

"Oh iya, gue mau pergi naik motor yang lama. Kunci nya mana?"ucap Jenoel sambil lalu meminum susu yang sudah di siapkan tadi, nasi goreng nya habis tidak tersisa.

"Perbaiki bahasa mu Jenoel, dan untuk sekarang kamu berangkat dengan Dady dan bubu" ucap Jeffry.

"Tapi gu- Nono mau naik motor" ucap nya. Sudah satu Minggu dia harus terbiasa menyebut diri nya Nono itu sedikit membuat nya malu.

"Sudah sayang untuk hari ini bareng bubu dan Daddy dulu yah?" Ucap Tirta.

Jenoel hanya mengangguk lesu "oh iya Mark kamu nanti jadwal kuliah nya jam berapa?" Ucap Tirta. Mereka kini semua duduk di meja makan dengan roti untuk sarapan.

"Kalian berangkat aku juga berangkat" ucap Mark lalu memakan roti nya.

Tirta mengangguk paham "Chris kemana bu?" Ucap Jenoel penasaran pasalnya pria menyebalkan itu tidak nongol.

"Tadi sekitar jam dua malam ia berangkat ke Prancis. Dan jangan panggil nama nya saja no panggil papa" ucap Tirta.

"Iya bubu Nono ngerti" ucap Jenoel. Jenoel yang masih lapar mengambil roti di piring Dady nya kebetulan duduk di sebelah nya.

Jeffrey yang melihat hanya tersenyum dan langsung mengelus rambut anak nya, bungsu nya ini doyan makan rupa nya. Jenoel yang di perlakukan itu hanya diam karena jujur saja ia merasa nyaman.

.
.
.

Kini Jenoel di perjalanan ke SMA Gold Pacis dengan Jeffry serta Tirta, ia duduk di kursi penumpang sedang melihat gedung-gedung pencakar langit. Ketika ia melihat ke belakang mobil nya ada bodyguard yang mengikutinya.

"Lebay bener pake bodyguard" lirih Jenoel.

"Kenapa no?" Tanya Tirta.

"Ah enggak bubu, gedung nya bagus" ucap Jenoel asal.

Tirta hanya tersenyum, akhirnya mereka sampai tujuan tapi sebelum masuk ke dalam sekolah Jenoel "udah Nono turun di sini aja" ucap Jenoel.

"Duduk dengan tenang Jenoel" ucap Jeffry akhirnya Jenoel diam dengan wajah cemberut.

Jenoel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang