24

8K 526 41
                                    

¡ AWAS BANYAK TYPO !
Jangan lupa vote dan komen ya!! Tysm











Di tengah malam di kota Edinburgh pasangan pasturi sedang di Landa kepanikan di karenakan si bungsu badannya tiba-tiba panas dan mengigil.

"Mas tolong panggilkan Henry" ucap Tirta dengan gemetar, sedangkan Jeffry menuruti perintah sang istri dengan panik ia juga mencari handphone nya. Dengan tangan yang bergetar di karenakan panik.

Beberapa menit berlalu Henry dokter pribadi Jeffry sudah datang, Henry adalah sahabat Jeffry yang menjabat menjadi dokter tetapi sekarang Henry pindah ke Edinburgh.

"Ini anak bontot lo? Gemes amat" ucap Henry sambil memeriksa Jenoel. Pasturi tersebut hanya diam tidak menjawab karena masih merasa panik sebab anak nya tiba-tiba mengigil.

"Anak lo gapapa, dia cuman demam lain kali jangan sampai dia kedinginan" ucap Henry menjelaskan keadaan Jenoel, Jeffry menghela napas nya pelan pasti ini karena berenang tadi.

"Makasih bro, baru pertama kali gue ajak dia keluar negeri" ucap Jeffry, lalu Henry hanya mengangguk lalu memberikan beberapa obat untuk Jenoel.

Setelah itu Henry pergi karena ini sudah larut malam. "Nono sayang bangun dulu ya" ucap Tirta lembut.

Tirta menepuk-nepuk pipi Jenoel yang pink karena demam. Jenoel tak bangun-bangun dari tidur nya, Jeffry yang melihatnya langsung mencium pipi sang bungsu merasa terganggu Jenoel bangun dengan mata yang mengantuk dan merah.

Tanpa basa basi Tirta memberikan obat kepada Jenoel, Jenoel sudah lemas akhirnya meminum obat nya. Lalu Jenoel kembali tertidur, Jeffry memeluk sang anak untuk memberikan kehangatan.

.
.
.

Pagi hari yang cerah di kota indah ini anak yang tadi malam sakit kini membuat ulah.

"Ayo jalan-jalan kalo enggak aku gak akan lepasin" ucap Jenoel. Jenoel sedang memeluk kaki Jeffry untuk meminta izin pergi keluar.

"Gapapa" ucap Jeffry singkat, Jenoel kesal akhirnya menyerah tetapi Jeffrey melihat mata sang anak yang berlinang air mata.

Tak lama Mark dan si kembar melewati mereka, Jenoel langsung bangkit dari duduknya.

"Kakak mau kemana sama bang kembar? Aku ikut"ucap Jenoel, melihat mereka yang rapi dengan jaket melekat di badannya.

"Izin Daddy dulu" ucap Mark, sebenarnya ia masih khawatir dengan sang adik.

"Gak usah, males" ucap Jenoel, Jeffry menghela napas nya berat lalu memberikan kode kepada Mark untuk mengizinkannya.

"Ganti baju dulu, baru Daddy izinkan pakai baju yang hangat ingat" ucap Jeffrey. Tirta langsung mengajak Jenoel ke kamar.

"Pakai ini ya dek, inget jangan sampai kedinginan" ucap Tirta yang sudah di kamar sang anak. Sedangkan Jenoel hanya sibuk dengan pakaiannya, takut di tinggal.

.
.
.

Kini Jenoel menikmati jalanan Edinburgh, Mark yang tadinya hendak berjalan menelusuri kota ini setelah sang adik ingin ikut ia memutuskan untuk membawa mobil saja. Kota Edinburgh sekarang cuaca dingin karena hendak menuju musim salju.

"Emang kita mau kemana?" Tanya Jenoel penasaran, Jenoel hanya ikut tidak tahu tempat tujuan.

"Potong rambut dek" ucap Mark, Jenoel seketika ngelagg. Jauh-jauh ke Edinburgh hanya potong rambut?

"Kalo potong rambut nanti aja bisa, masa potong rambut pas kita jalan-jalan" Jenoel terheran-heran.

"Besok kita jalan-jalan nya, kamu masih hangat badannya" ucap Mark menasehati nya.

Hai finito le parti pubblicate.

⏰ Ultimo aggiornamento: Nov 29, 2023 ⏰

Aggiungi questa storia alla tua Biblioteca per ricevere una notifica quando verrà pubblicata la prossima parte!

Jenoel Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora