Aku seorang ibu, aku mempunyai 11 anak, dan dua lainnya meninggal. Aku dan suami ku pun membesarkan 9 anak.
Apakah kalian tahu sakit nya melahirkan seperti apa? Aku sudah merasakan 11 kali, apa kalian tau sulit nya merawat dan membesarkan anak seperti apa? Aku sudah melewati nya utk sembilan anak ku.
Iyan, anak pertama ku, anak laki- laki, yang harus nya menjadi teladan dan contoh untuk adik nya, harus nya berbakti dahulu kepada ku. Tapi dia merantau jauh sekali. Seakan ingin nya jauh dari ku.
Aku rindu Iyan,
Lalu dia kembali. Dan berkata pada kami, orang tua nya, ia ingin menikah.
Aku sudah bertanya dengan teman- teman ku disini, apakah memiliki anak shaliha yang bisa ku jodoh kan dengan anakku Iyan, namun sayang nya belum ku temukan calon menantu itu
Di usia nya yang sudah matang 25 tahun, ia pun mengabarkan kepada kami kalau ia sudah menemukan calon jodoh nya, ia beri tahu foto serta data diri nya, namanya Alisya. Pernah juara lomba MTQ. Aku senang , hati ku mantap agar Iyan bisa segera menikah dengan Alisya.
April, suami dan anakku berangkat ke wilayah Iyan merantau. Ia menemukan calon jodoh nya di perantauan, niat Suami ku adalah ingin melamar Alisya agar segera menjadi istri dari anakku Iyan
Kemudian aku pun mendapat kabar bahwa lamaran anak ku di terima, hanya saja besan meminta waktu 3 bulan. Untuk berpikir ulang dan mempersiapkan pernikahan nanti nya.
Tak butuh waktu lama, seminggu kemudian lamaran anak ku kembali di kabarkan, bahwa seluruh keluarga nya sudah sepakat untuk menikahkan Alisya dengan anak ku Iyan, aku tidak tau bagaimana mereka mempersiapkan pernikahan di perantauan.
Yang aku siapkan hanyalah acara resepsi di kampung kami , tanah Jawa.
YOU ARE READING
Wahai Ibu Mertua
General FictionSelepas menikah suamiku berkata, "Jika kelak salah satu diantara kita ada masalah, jangan cerita ke masing- masing keluarga kita ya, karena hanya akan menambah masalah menjadi besar", ia mengatakannya saat kami sedang makan diluar, makan Bubur Cakwe...
