Malfoy's Times

537 50 6
                                    

Matron Hogwarts tidak melihat keanehan yang terjadi pada pasiennya baik fisik luar, organ dalam, dan kerusakan mental. Justru dirinyalah yang merasakan keanehan dan penasaran bagaimana gadis tersebut terbangun setelah tiga menit jantung berhenti berdetak dan tubuh yang mendingin lebih dari satu jam akibat syok terpapar dementor, yang mana artinya dinyatakan meninggal secara pasti.

Namun dewi sihir memiliki favoritnya sepertinya, dengan keajaiban yang tidak disangka dan sihir yang kuat, bungsu Malfoy ini mampu bertahan dan bahkan tidak memiliki luka sedikitpun bahkan hasil diagnosa dari tongkat sihir sang matron hanya menuliskan syok tubuh sementara dan berhasil ditangani dengan baik.

"Baiklah Nona, keadaanmu sudah baik-baik saja namun masih perlu untuk beristirahat. Aku akan menuliskan surat penangguhanmu kepada para profesor" ujar Matron tersebut seraya tersenyum sambil memberikan secangkir cokelat panas. Dengan itu Madam Pomfrey pamit untuk mengabarkan keadaan sang pasien kepada keluarganya.

Nix hanya mengangguk dan menyesap cokelat panas yang diberikan padanya. Ketika sang putri bungsu itu tengah menikmati cokelat panas, sang kakak kembar Draco Malfoy tiba tiba saja memasuki Hospital Wings dengan teriakan paniknya "Nix!!" membuat Nix tersedak karena kaget hingga melempar cangkirnya kearah belakang dan menghantam kaca sampai jatuh pecah, bahkan dirinya menjadi basah karena tersiram coklatnya. Beruntung Nix bukan orang latah yang asal berucap, karena ini di dunia sihir bisa-bisa kalau dirinya latah mengucap mantra crucio kan repot.

"Draco" Nix membalas dengan datar dan dengan satu ayunan tongkat sihir mengembalikan cangkir itu ke bentuk semula namun tidak dengan isinya, karena ia menjadi mandi coklat, dengan mantra cepat ia membersihkan dan mengeringkan dirinya. Dengan pelukan beruangnya yang mematahkan tulang Draco tanpa tahu diri memeluk adik kesayangannya untuk memastikan Nix memiliki panas suhu tubuh sebagaimana makhluk hidup, Nix yang mengerti kepanikan kembarannya hanya bisa memeluk balik dan menepuk-nepuk punggung sang kakak, hingga bibirnya mengucapkan "sampai kapan kau mau memelukku dengan pelukan beruang? Aku tidak bisa bernapas dengan benar tau"

"Hehe maaf, tapi kamu baik - baik saja'kan? Tidak ada yang sakitkan?  Aku kira kamu sudah... sudah ...." Draco tidak sanggup meneruskan kata-katanya lagi. Nix terdiam sesaat, kemudian menarik tangan kakaknya dan meletakkan tangan draco di dada kirinya. "Draco, jantungku masih berdetak. Aku masih hidup"kata Nix lembut namun Draco sudah tak mampu menahan air matanya. Nix memeluk kakaknya dengan erat, dan mengusap-usap punggung Draco untuk menenangkannya.

"Sudah... sudah... Aku masih hidup dan sehat kok. Kau juga sudah mendengar penjelasan dari Madam Pomfrey kan mengenai keadaanku." Draco hanya mengangguk mendengar ucapan sang adik.

Tak berselang lama kemudian pasangan Malfoy masuk dengan tergesa-gesa mengabaikan etiket bangsawan untuk berjalan secara anggun.

Lucius dan Narcissa berjalan cepat menuju bangsal Nix dirawat, begitu menemukannya pasangan bangsawan Malfoy itu segera memeluk kedua anaknya, begitu mereka mendengar kejadian yang menimpa anak-anaknya dari Severus Snape bergegas ke Hogwarts.

"Sayang apa kamu merasa tidak enak badan? Ingin mum membawa mu ke St. Mungo saja untuk pemeriksaan lanjutan? Atau kita kembali ke rumah saja yah? Atau..." Narcissa berceloteh seperti bukan dirinya karena dikuasai rasa khawatir, cemas, dan emosi lainnya yang begitu campur aduk. Matriak Malfoy itu merasa kesulitan untuk meneruskan ucapannya, tangan yang memeluk tubuh Nix terus gemetar.

"Cissy tenangkan dirimu, Phoenix anak kita masih hidup." ujar Lucius tenang meski tidak memungkiri dibalik wajah datarnya ada kepucatan dikulitnya yang sudah pucat menjadi semakin pucat pasi dan tatapan goyah ketika menatap putri satu-satunya. Begitu mereka tenang dan dapat mengendalikan diri, mereka memulai pembicaraan mengenai kronologi Nix di kereta, meski sekilas pasangan Malfoy itu sudah tau garis besarnya dari Severus. Namun mereka ingin Nix menceritakan dari sudut pandangnya. Dengan secara singkat dan detil yang dihilangkan mengenai pertemuannya dengan Death, Nix menceritakan bahwa saat itu ia berada di kompartemen biasanya bersama Draco dan teman-temannya, hingga tiba-tiba saja hawa disekitar mulai mendingin yang tak wajar dengan hawa suram. Kemudian dementor masuk dan menatap serta menuju Nix dan menyentuhnya sekilas hingga ia tidak sadarkan diri.

"Lucius ini aneh, bagaimana mungkin begitu dementor menyentuh Nix, ia menghilang begitu saja? Kejadian ini belum pernah terjadi sebelumnya." Narcissa dengan heran menanyakan hal tersebut pada suaminya.

"Entahlah Cissy, namun lebih baik kita bersyukur saja atas kemurahan hati pada dewa-dewi yang menolong anak kita, sampai detik ini Nix hidup" Lucius memilih untuk tidak memikirkan hal tersebut, karena tidak sanggup untuk merasa kehilangan putrinya yang kedua kali. Dan mungkin saja bisa permanen kali ini karena dementor, cukup sudah ia merasakan rasa sakit itu ketika Nix dinyatakan meninggal saat lahir. Narcissa yang memahami perasaan Lucius tentu tidak melanjutkan topik tersebut meski penasaran, dan juga ia enggan memikirkan bahwa Nix tidak selamat.

Keluarga empat orang itu hanya duduk di sofa bagi Lucius dan Draco sedangkan Narcissa duduk di kasur brankar Nix sambil mendekap lembut putrinya itu, keheningan yang damai dan nyaman itu membuat Nix dan Draco mengantuk, hingga akhirnya tertidur.


Phoenix Malfoy [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang