12# Terbangun di surga eh ranjangnya

1.7K 91 0
                                    

Happy reading!
Sorry for typos 😊

***

Resyakilla membuka perlahan kelopak mata yang terasa berat. Ia mengamati langit-langit yang memang terlihat sekilas mirip dengan langit-langit kamarnya, tapi Resyakilla tidak ingat kalau langit-langitnya seperti ini. Ia mendongak, mendapati meja yang tidak familier untuknya. Lalu ia melihat kearah dinding, sebuah foto dengan ukuran besar terpajang disana. Foto yang ia yakini adalah foto pernikahannya. Bagaikan tersengat sesuatu, Resyakilla segera sadar. Ia baru menyadari kalau sedari tadi tangannya memeluk sesuatu. Ia mengangkat perlahan tangan juga tubuhnya. Astaga! Jangan bilang dirinya semalam tidur dengan posisi seperti ini! Berdempetan bahkan berpelukan dengan Jonathan? Oh Astaga! Apa dia sudah gila!

Resyakilla mengamati ruangan lamat-lamat, mencoba mengumpulkan kembali nyawanya yang belum utuh. Disampingnya, Jonathan tertidur dengan pulas. Ia melirik jam digital yang ada dimeja, pukul 4 pagi. Resyakilla tidak mau lama-lama disana. Ia mengangkat tubuhnya sepelan mungkin, mencoba hati-hati agar tidak membangunkan Jonathan. Ia mengambil tasnya yang terletak di meja Jonathan, jalan berjinjit menuju pintu. Setelah memastikan tidak ada gerakan dari kasur Jonathan, Resyakilla membuka pintu setenang mungkin, kemudian keluar dan menutupnya.

Resyakilla mengulet tubuhnya setelah berada diluar ruangan. Ia berjalan sambil menguap menuju kamarnya. Ia meletakkan tasnya dimeja, lalu duduk di tepi ranjang. Ia mengingat-ingat apa yang terjadi semalam. Bagaimana bisa ia berpindah tempat sejauh itu tanpa merasakan sesuatu sedikitpun? Apa ia minum obat tidur kemarin? Atau mungkinkah makanan yang ia pesan mengandung obat tidur?

Resyakilla menggelengkan kepalanya. Ia segera merangkak menuju tempat tidur, mencari posisi nyaman. Ia menatap langit-langit kamarnya, lalu kearah dinding dan mejanya yang tiba-tiba terasa begitu kosong.

Dikamar Jonathan tadi, ia bisa melihat beberapa foto dipajang disalah satu dinding kamarnya. Meskipun rumah ini jarang memiliki foto yang dipajang—ia kira memang Jonathan tidak menyukainya. Tapi setelah melihat kamar Jonathan, ia baru tau kalau Jonathan suka memajang foto-foto seperti itu. Dan terlebih lagi, satu foto yang sangat besar, terbingkai di sisi dinding yang memungkinkan untuk melihatnya ketika bangun tidur. Foto pernikahan mereka.

Resyakilla memalingkan tubuhnya, kira-kira apa maksud dari foto itu? Kenapa Jonathan yang berkeras tidak mau foto itu dipajang di ruang keluarga malah memajangnya sendiri dikamarnya? Bahkan ia kira foto itu masih ada digudang rumah mereka.

Resyakilla menggelengkan kepalanya. Ia tidak bisa berpikir dengan jernih. Pasti Jonathan melakukannya agar... Agar...

Tidak ada satupun jawaban yang dapat ia temukan di kepalanya. Resyakilla mengerang.

Ia mengamati jam meja nya, masih pukul empat lebih lima belas, tapi matanya sudah begitu segar. Otaknya tidak mau untuk tidur, begitu pula tubuhnya yang bugar. Resyakilla bangkit dari posisi rebahannya. Ia duduk ditengah kasur lalu mengikat asal rambutnya. Tidak bisa. Dia tidak bisa tidur lagi. Dan pikiran itu terlalu memenuhi otaknya. Ia harus melakukan sesuatu untuk melupakan hal ini.

***

Sebagai hasil pelarian dari pikiran tidak bergunanya, Resyakilla berakhir di ruang gym. Ia menghabiskan waktu untuk lari di treadmill. Mungkin kalau aliran darah otaknya lancar, ia tidak akan memikirkannya lagi. Setengah jam berlalu, ia sudah merasa begitu lelah. Ia pergi kembali kekamarnya, berendam di bathub cukup lama untuk membersihkan dirinya. Ia jadi mengingat beberapa tugas yang harusnya ia berikan pada Mika dan Lukas untuk dipelajari.

Billionaire Marriage PartnerWhere stories live. Discover now