21# Welcome Honeymoon eh...

280 25 0
                                    

Happy reading! 🫶🏻
Sorry for typos 🤪😬

***

Jonathan benar-benar membangunkannya saat mereka landing. Dengan setengah sadar, ia berjalan selagi dituntun Jonathan untuk turun. Setelah bertemu mobil jemputan mereka, Resyakilla kembali terlelap. Ia tertidur, ia tidak ingat apapun sampai membuka matanya saat ini.

Kini ia berada di ruangan bernuansa kayu yang dicat putih dengan aksen tradisional modern. Tempat tidurnya memiliki tiang dengan kelambu putih cantik. Resyakilla mengerutkan kening lagi, memandang kearah kaca jendela besar yang ada disisi samping ruangannya. Jendela walk in yang langsung menuju balkon dengan pemandangan laut. Matahari tampak malu-malu untuk keluar dari persembunyiannya. Langit berwarna gelap beradu dengan nuansa merah muda jingga. Resyakilla mengejap, harusnya ia masih berada di mobil. Jangan bilang...

Tidak mungkin kalau Jonathan lagi-lagi menggendongnya masuk ke kamar kan?
Resyakilla menoleh, mendapati Jonathan masih tertidur pulas di tempatnya. Kemejanya terlihat terbuka di bagian atas. Resyakilla menurunkan suhu kamarnya, lalu menyelimuti Jonathan dengan selimut. Ia beranjak dari tempatnya, setelah turun dari kasur ia melakukan sedikit peregangan. Ia mengamati kamarnya lebih detail. Ruangan itu cukup luas dengan fasilitas yang lengkap. Mulai dari televisi, AC, hingga kulkas minuman.

Resyakilla berjalan untuk mengeksplore lebih lanjut, ia menuju kamar mandi. Kamar mandi yang luas dengan bathub dengan pemandangan yang sama menuju langsung kearah laut. Resyakilla keluar dari sana.

Ia segera membuka kopernya, mengambil pakaian ganti untuknya. Ia tidak yakin kalau ini adalah kamarnya. Dengan fasilitas seperti ini, bisa saja ini seharusnya kamar Jonathan. Bisa jadi Jonathan menggendongnya lagi—dan menidurkannya di kamarnya karena kamar Resyakilla yang lebih jauh—seperti kemarin.

Setelah membersihkan diri, Resyakilla berpakaian rapi. Langit kini terlihat lebih terang dari saat ia bangun tadi. Resyakilla duduk di pinggir tempat tidur, berniat untuk menanyakan dimana letak kamarnya pada Jonathan.

“Mas Jo...” Resyakilla memanggil manusia itu selagi menggoyang tubuhnya pelan.

Jonathan yang merasakan gerakan dan mendengar suara perempuan itu membuka perlahan matanya, ia menggosok matanya, mengatur cahaya yang masuk menyilaukan matanya. “Hm? Kamu sudah bangun?”

“Aku mau tanya dimana kamarku?” tanya Resyakilla dengan wajah polosnya.

Jonathan menguap, ia memandang Resyakilla lebih jelas. “Di sini,” jawabnya singkat, masih belum beranjak dari posisinya yang terbaring.

Resyakilla terlihat tidak percaya.

“Kamu kemarin tidur di sini kan, ya ini kamarnya,” jelas Jonathan lagi. Ia meregangkan tubuhnya sebelum duduk.

“Terus kamar Mas Jo?”

Kali ini gantian Jonathan yang mengerutkan keningnya, “Aku harus tidur dimana kalau bukan dikamar ini?”

“Berdua?”

Jonathan mengangguk. “Kemarin kita udah tidur berdua kan, yaudah. Ini kamar kita.”

“Tapi kan...”

“Nggak ada tapi-tapian. Di rumah ini hanya ada 2 kamar. Kamu mau tidur di sofa ruang tengah?”

Resyakilla tidak menjawabnya. Ia tidak benar-benar ingin menolak tawaran ini. Seharusnya ia memang tidur bersama Jonathan sejak dulu, tapi melakukannya secara tiba-tiba seperti ini membuatnya terasa aneh. Kemudian Resyakilla menggeleng.

“Bagus,” Jonathan mengacak rambut Resyakilla pelan sembari tersenyum senang. Ia bangun dari tempat tidurnya, berjalan menuju kamar mandi.

“Kamu mau sarapan apa nanti?” tanya Jonathan.

Billionaire Marriage PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang