Chapter~ 4

142 22 4
                                    

Pergi ke kampus lalu berangkat bekerja, seperti itulah rutinitas hari-hari Jungkook. Membosankan dan terkesan memuakkan. Hingga Jungkook pun terkadang bingung, kenapa masih juga ia mempertahankan hidup monoton nya itu.

Sedikit meringis kala mendudukan bokongnya di bangku kampus nya, bahkan tak sadar Jungkook pun sedikit mendesis untuk rasa sakit yang masih belum Jungkook temukan jawaban tepat nya apa sebab nya.

Ingin nya hari ini Jungkook datang menemui Seokjin dan mengadukan hal-hal aneh yang telah ia alami selama satu minggu tinggal di tempat baru nya. Tapi Jungkook bingung harus memulai nya dari mana ?

Haruskah Jungkook menceritakan bahwa ia punya kegemaran yang aneh yaitu onani dan lalu berakhir dengan bermimpi basah. Meski Jungkook yakin bahwa itu bukanlah mimpi biasa.

BRUKKK

Jungkook berdiri tiba-tiba dan langsung memutar tubuh nya. Membuat dirinya tak sengaja menabrak Nayeon yang sudah tersenyum manis alih-alih meringis sakit.

"Hai... bagaimana kabar mu." Sapa Nayeon sembari membatu Jungkook memunguti buku-buku nya yang jatuh berserakan.

Jungkook tersenyum, membungkuk tanda maaf karena telah tak sengaja menabrak Nayeon. "Aku baik. Dan terimakasih sudah memberitahuku tentang unit apartments nomor 27 itu. Aku menyukai nya"

Nayeon mengrenyitkan alis nya tanda tak percaya dengan apa yang ia dengar barusan. "Apakah Jungkook hanya sedang sekedar mengarang saja ?." Batin Nayeon.

"Jika ada sesuatu yang mengganggumu bicara kan saja padaku Jungkook. Mungkin aku bisa membantu." Tawar Nayeon yang tentu langsung mendapatkan anggukan antusias dari Jungkook. Senang rasanya mendapatkan teman yang baik seperti Nayeon.

Sementara Jungkook melanjutkan langkahnya untuk pergi ke tempat bekerja, Nayeon dengan semburat amarah tidak jelas nya datang mencari Taehyung dan mendapati diri Taehyung di dalam mansion mewah milik keluarga Lee.

Kim Taehyung terdaftar sebagai anak tunggal dari keluarga kaya raya putra tuggal dari si tuan besar yang memiliki banyak tanah dan juga hunian layak tinggal di berbagai sudut negara Korea selatan ber nama Lee Jongsuk. Hanya saja menyandang anak yang mempunyai darah setan membuat Taehyung membenci marga Lee di sematkan pada depan nama nya.

"Yak__ anak setan !." Nayeon seketika langsung berteriak memekik kala melihat Taehyung yang hanya rebahan tak jelas di atas ranjang nya dengan wujud tubuhnya yang samar-samar mulai menjadi transparan.

Taehyung abai dan bahkan tak menganggap kedatangan Nayeon.

"Apa yang terjadi padamu HAHH ?! Kenapa manusia mu itu masih baik-baik saja ? Kenapa belum mati Tae ?." Ada amarah dan kesal yang bercampur dalam nada bicara Nayeon. Ini jelas bukan lelucon. Jika Jungkook tak mati setelah disetubuhi berkali-kali, maka Taehyung lah yang akan menghilang.

"Nama nya Jungkook, Nayeon. Manusia itu namanya Jungkook. Bahkan kau lebih dulu tahu nama nya sebelum aku kan ?." Taehyung tetap pada posisi rebahan nya. Ia tak punya cukup tenaga hanya sekedar untuk menggeser badan nya. Apalagi jika harus berdebat panjang dengan Nayeon hari ini, Taehyung sungguh sangat tak minat.

Taehyung butuh Jungkook sekarang untuk mendapatkan sedikit energi nya tanpa harus melukai Jungkook.

"Kau tak pernah berpikir untuk membuahi sel telur itu pada Jungkook kan Tae~?." Suara Nayeon bergetar, ada gigi yang saling bergemelatuk di balik rahang pipi cuby itu. Dan lagi-lagi hanya ada Taehyung yang abai di tempat tidur nya.

Manusia yang dititipi sel telur oleh Incubus tentu tak harus untuk sampai melahirkan anak setan itu. Setelah sel di buahi di sana, maka para Incubus bisa mengambil nya dan memindahkan nya ke para Succubus, dengan catatan tentu tak akan ada yang bisa hidup lagi si manusia yang telah menjadi korban Incubus itu.

Namun tampaknya apa yang sedang di lakukan Taehyung sekarang ini berbeda. Dari awal tujuannya adalah untuk menghancurkan dirinya sendiri.

Maka~ mari musnah bersama Jungkook.

Nayeon yang kesal pun pergi akhirnya meninggalkan Taehyung yang masih berbaring bodoh di atas ranjang. Mencoba memikirkan beberapa rencana agar bisa melenyapkan Jungkook. Namun urung pada akhirnya, mengingat resiko yang akan Nayeon hadapi nanti jika sampai Taehyung murka.

Dan dalam kegelisahan malam-malam seperti biasanya seperti sekarang ini... Taehyung kembali hadir menyapa Jungkook melalui gelombang afeksi nya.

"Eunghhh~." Jungkook tampak resah dalam tidurnya dan terus bergerak gelisah. Seluruh tubuhnya kembali memanas lagi seiring dengan bunyi erangan dari nya yang semakin nyaring.

Mencoba mati-matian mengembalikan kesadaran nya. Namun itu semua tentu mustahil. Taehyung telah mengambil alih raga nya dan bahkan mungkin sebentar lagi jiwa Jungkook juga akan menjadi milik Taehyung.

Jungkook semakin meronta kala rasa sesak pada tubuh bagian bawah nya sudah mulai kembali terasa. Seakan di koyak dengan ribuan rasa sakit namun dihujami dengan berjuta kenikmatan setelahnya ketika orgasme nya pun datang tak lama setelahnya.

Tubuhnya pun masih tersentak kala linangan airmata tak sadar telah jatuh membasahi pipi putih mulus itu. Incubus nya belum mendapati orgasme nya, sehingga mengharuskan Jungkook untuk bisa menahannya lebih lama lagi.

'I-ni... sakithh~ Ku mohon'

"Hahhhh... hahahhhh.."

Jungkook terkesiap. Ia bangun dengan segala bentuk kusut pada wajahnya. Seluruh tubuhnya pun sakit, dan... itu hanya mimpi, meski Jungkook tak yakin jika itu adalah mimpi.

Dia pun turun dari ranjang meski tulang ekor serasa mau patah. Mencoba mengingat ingat tentang hal kotor apa yang ia lakukan semalam.

Tidak !

Tidak ada hal kotor apapun. Jungkook tak membaca novel dewasa, dia juga tak sedang menonton film biru. Jungkook hanya duduk termenung di balkon, membayangkan hidup berkeluarga bahagia bersama pasangan nya dan memiliki beberapa putra dan juga putri. Meski pada akhirnya Jungkook terkikik geli mengingat dirinya yang seorang laki-laki tetapi membayangkan jika suatu saat nanti bisa hamil dan melahirkan. Hingga akhirnya Jungkook pun menyudahi fantasy sialan nya itu dan beranjak tidur.

Matanya menatap nanar keseluruh sudut ruangan apartments nya. Tinggal sendirian tak lah seburuk itu pikir Jungkook, meski harus berani menanggung resiko jika ada hal-hal yang tidak diinginkan seperti sekarang ini.

Seperti ini ?

Seperti apa ?

Semua pintu dan jendela masih terkunci rapat, dan tidak ada tanda-tanda kerusakan ataupun tanda-tanda ada orang yang menyelinap. Sehingga Jungkook pun menepis pikiran liar nya yang berasumsi jika mungkin dirinya di perkosa saat sedang tertidur.

"Jika tak ada siapapun orang di sini kecuali aku. Lalu siapa yang telah melakukan ini semua padaku ? Apakah aku sendiri ?"

Jungkook meraba seluruh area tubuhnya dari ujung kepala hingga ujung kaki. Bertelanjang bulat dan menatap lekat-lekat pantulan wajahnya di depan cermin yang berada di dalam kamarnya. Semua jejak bekas orang selesai bercinta ada di sana.

"Astaga.... sepertinya aku butuh Dokter.  Kejiwaan ku benar-benar mulai dipertanyakan saat ini"

Sedih dan luka begitu kentara membingkai wajah csntik itu. Harus nya Jungkook mau mendengarkan apa kata Seokjin untuk tidak tinggal sendirian. Setidaknya carilah roommate. Tapi bagi Jungkook yang introvert, tinggal sendirian tentu lebih menyenangkan ketimbang harus dengan seorang teman sekamar.



Bersambung______

Pati, 29 January 2023



Room~ 27 { Vkook }Where stories live. Discover now