Anila dan Kale

6.2K 1.7K 500
                                    

HAI VREN!

SEMOGA SUKA

ABSEN DULU DI SINI!

"Kenapa lagi tuh bocah?" tanya Wahyu seorang mahasiswa arsitektur tahun pertama yang membawa dua buah roti setelah kembali dari kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa lagi tuh bocah?" tanya Wahyu seorang mahasiswa arsitektur tahun pertama yang membawa dua buah roti setelah kembali dari kantin. Lagu Hati yang Kau Sakiti milik penyanyi Rossa sedari tadi melantun dengan keras memenuhi ruang kelas 1A Jurusan Teknik Arsitektur.

"Anila galau, bolunya ditolak Kak Kajev," jawab Mutia sembari mengerjakan tugas Nirmana yang baru saja diberikan dosen untuk mereka.

Seorang gadis dengan rambut ikat dua dengan hiasan pita hitam terlihat tengah menyembunyikan wajahnya di atas meja. Gadis itu ikut menyannyikan lagu Rossa dengan nada sumbang milkinya. "Kak Kajev jahat banget!" gerutu gadis itu di bawah sana.

"Yah siapa yang ga kabur coba kalau lu nawarin bolu sambil nodongin piso," balas mutia.

Anila mengangkat wajahnya dari atas meja dan menatap kesal ke arah mutia. "Ish! Gue ga nodongin piso ya mut! Gue tuh cuma bawa piso supaya Kak Kajev gampang motong bolunya."

"Yah berarti emang dianya aja yang ga mau ama lo."

"Ah tai lah!" cetus Anila dan kembali membenamkan wajahnya ke atas meja.

Anila adalah mahasiswi semester satu yang baru saja menyelesaikan OSPEK kampus sebulan yang lalu dan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Kajev Bastra Nabastala yang saat itu menjadi mentor kelompoknya.

Melihat laki-laki itu sibuk bermain dengan kucing terlantar yang berada di kampus membuat Anila semakin tertarik dengan Kajev.

CHAT

Anila :

Makasih banyak kak infonya.

Kak Kajev (Mentor 6) :

Ok sama-sama. Kalau ada kendala lagi bisa langsung hubungi gua.

Anila :

Sip sip, makasih kak.

Btw, kalau gada kendala boleh tetep ngehubungin ga?

Wahyu menatap miris isi chat dari ponsel Anila, chat sebulan lalu yang belum sama sekali dibalas bahkan dibaca oleh Kajev, kakak tingkatnya itu. "La, kata gua lu berhenti dah," peringat Wahyu sambil mengembalikan ponsel Anila. Laki-laki itu sekalian mematikan lagu yang sedari tadi terputar dengan keras di kelas mereka.

"Cinta itu ada buat diperjuangin, Yu."

"Tapi cinta yang satu ini ga mau diperjuangin ama lo."

Untuk kesekian kalinya Anila mengangkat wajahnya dari atas meja. "Terus kalau gitu cinta mana yang mau diperjuangin ama gua, Yuuu?" tanya gadis itu frustasi.

Bentala Menggapai NabastalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang