4

1.2K 135 19
                                    

Namjoon masuk ruang latihan dengan nafas memburu karena lari, dia berjalan mendekati member yang terlihat sudah latihan.

"Maaf aku terlambat"

Kata namjoon dan member hanya mengangguk.

Namjoon berdiri di posisi nya dan bergerak menari, tapi dia melakukan kesalahan.

"Maaf, ayo ulangi lagi" kata namjoon dan kembali bergerak untuk menari lagu idol.

"Kenapa penglihatan ku sering tidak jelas akhir akhir ini?"

Namjoon yang melamun bergerak tidak selaras dengan member lain, membuat mereka kesal.

"Hyung, kau itu niat latihan tidak?"

Pertanyaan jimin yang ketus membuat namjoon sadar dari lamunan nya.

"Maaf, aku tadi sedang memikirkan sesuatu, makanya aku tidak fokus" sahut namjoon dan jimin berdecak mendengarnya.

"Mentang mentang leader, jadi bisa seamunya. Latihan tidak fokus dan bertindak sesuka hati" celetuk hoseok.

"Seokie, jangan seperti itu! Kasihan namjoon, dia pasti lelah" tegur seokjin

"Yang lelah bukan hanya dia hyung, kita semua juga lelah" sahut yoongi.

"Hyung...kau lupa? Namjoon hyung kan leader, pasti dia sangat lelah. Bts kan sukses karena namjoon hyung leader bukan karena usaha kita" kata taehyung dengan nada meledek.

"Maaf, aku benar benar sedang tidak fokus tadi karena penglihatan ku tidak jelas"

Namjoon menggosok mata nya yang terasa gatal.

"Mungkin kau terlalu banyak membaca hyung, makanya mata mu sampai bermasalah"- jungkook

"Mungkin saja" sahut namjoon, kemudian melihat member bergantian.

"Ayo menari lagi, aku akan lebih serius kali ini" ajak namjoon

Member hanya mengangguk dan kembali menari untuk lagu fire, tapi namjoon lagi lagi melakukan kesalahan karena tidak nyaman dengan penglihatan nya.

"Sudahlah aku malas"

Kata jimin dan pergi dari ruang latihan, tak lama jungkook,yoongi, hoseok dan taehyung juga ikut pergi.

"Maafkan aku, tolong maafkan aku"

Namjoon berusaha membujuk mereka agar mau latihan lagi, tapi mereka tidak memperdulikan Nya.

"Kau ini kenapa joon?" tanya seokjin yang berdiri di belakang namjoon.

Namjoon berbalik, kemudian duduk di lantai dengan punggung menyandar dinding.

"Hyung, kau tidak ikut pergi?" tanya namjoon

Seokjin menggeleng dan duduk di depan namjoon.

"Aku tidak akan membiarkan adik ku sendirian seperti ini" kata seokjin dan namjoon tersenyum mendengarnya.

"Terimakasih hyung" - Namjoon

"Untuk?"- seokjin

"Karena kau tidak meninggalkan ku seperti yang lain" jawab namjoon dan seokjin mengangguk.

"Apa kau benar benar ingin hiatus?"

Pertanyaan seokjin membuat namjoon tersenyum getir.

"Aku hanya ingin istirhat sebentar hyung, aku juga berfikir kalian pasti senang kalau kita istirhat, tapi ternyata aku salah"

Namjoon terkekeh getir sebelum melanjutkan ucapan nya.

"Aku tidak pernah berfikir kalau bangtan sukses karena aku leader hyung, aku tau tanpa aku pun bangtan pasti sukses.

"Aku tidak tampan, aku tidak pintar menari, suara ku standar dan aku sadar akan semua itu, bahkan kau lebih pantas menjadi leader daripada aku hyung" lanjut namjoon dan tertawa kecil.

"Sebagai leader, aku hanya ingin yang terbaik untuk bangtan dan juga member, tapi sepertinya aku salah" kata namjoon dan menghela nafas setelahnya.

"Kau tidak salah joon, tapi cara mu yang salah. Kenapa kau harus bicara lebih dulu dengan manager? Padahal kami ada di dekat mu" - seokjin.

"Aku akui aku salah hyung, aku minta maaf untuk kebodohan ku. Untuk selanjutnya aku akan berhati hati lagi dalam bicara atau bertindak" sahut namjoon dan seokjin hanya diam tanpa mengatakan apapun.

"Hyung" panggil namjoon

"Apa?" - seokjin

"Seandainya aku keluar dari bangtan bagaimana?" tanya namjoon

"Maksud mu? Kau ingin keluar dari bangtan karena masalah ini?" tanya seokjin.

"Bukan begitu hyung, aku hanya merasa tubuh ku tidak sekuat dulu lagi. penglihatan ku sering tidak jelas, kau juga lihat sendiri kan tadi?

"Saat latihan saja aku sudah sering membuat kesalahan dan membuat yang lain kesal, apalagi kalau sampai aku membuat kesalahan saat konser" kata namjoon dan tersenyum getir dengan mata berkaca kaca.

"Menurut ku bangtan akan lebih baik kalau tanpa aku hyung" lanjut namjoon dan mengusap mata nya yang hampir mengeluarkan air mata.

Seokjin menghela nafas mendengar jawaban namjoon.

"Apa ada yang kau sembunyikan joon? Kenapa kau berfikir seperti itu?" tanya seokjin.

"Tidak ada hyung" jawab namjoon dan beranjak dari duduk nya.

"Hyung, mau latihan dengan ku tidak? Aku tidak punya teman selain diri mu sekarang"

Kata namjoon dengan bercanda dan seokjin mengangguk.

"Ayo, aku juga masih harus banyak berlatih" sahut seokjin dan beranjak dari duduk nya.

Namjoon tersenyum pada seokjin yang berdiri di samping nya, setelahnya mereka menari bersama dengan sangat serius. Sesekali namjoon mengucek mata karena pandangan nya memburam.

"Joon, kenapa?" tanya seokjin Karena namjoon berhenti menari.

"Mata ku perih hyung, akhir akhir ini sering terasa sakit" sahut namjoon.

"Sudah berapa lama kau merasa tidak nyaman dengan mata mu?" Tanya seokjin

"Sekitar dua tahun hyung, tapi baru baru ini sangat mengganggu" jawab namjoon

"Sudah kau periksa ke dokter?" tanya seokjin dan namjoon menggeleng sebagai jawaban.

"Kenapa?" tanya seokjin

"Tidak sempat hyung, kita selalu sibuk dengan konser dan membuat lagu, bahkan lagu ku juga belum selesai ku buat" jawab namjoon.

"Kalau begitu hari ini pergilah ke dokter dan periksa mata mu! bukan hanya mata, tapi kesehatan mu juga" titah seokjin dan namjoon mengangguk sebagai jawaban.

"Mau hyung antar?" tawar seokjin.

"Tidak usah hyung, aku pergi sendiri saja" tolak namjoon dan seokjin mengangguk.

"Kalau begitu pergilah! Jangan fikirkan latihan dan utamakan kesehatan mu"

Seokjin mengambil tas nya dan kembali berdiri di depan namjoon.

"Hyung pergi dulu kalau begitu" Pamit seokjin dan namjoon mengangguk.

Setelah seokjin pergi, namjoon juga pergi untuk memeriksakan mata nya. Namjoon berharap tidak ada masalah serius dengan mata nya karena dia tidak mau sampai menjadi hambatan dalam karir bangtan.

   

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


   

I'm Okay  (Terbit) ✅Where stories live. Discover now