Coklat

743 97 1
                                    

Danielle duduk didepan ruang osis yang letak nya tidak jauh dari kantin. Ia sedang memantau kekasih nya yang sedang bersenda gurau dengan teman-teman nya.

"cantik banget senyum nya, aduhh. Makin sayang dah gue"gumam Danielle namun masih bisa di dengar dan kebetulan yang mendengar tersebut adalah kakak kelas nya yang merangkap menjadi ketua osis di sekolah ini, yaitu Karina. Karina menggelengkan kepalanya mendengar gumaman Danielle, ia pun menepuk pundak Danielle.

"kenapa kak?" Danielle sedikit tersentak.

"bucin banget lo, dek. Kalo ngegumam muji pacar nya gitu, lebih baik dalam hati aja deh. Masih kedengaran gitu suara lo, untung aja tadi yang denger gue, bukan guru" Danielle cengengesan mendengar penuturan dari kakak kelas nya itu. Sekolah mereka melarang seluruh siswa dan siswi nya untuk berpacaran, termasuk anggota osis. Namun, Karina tidak pernah melarang anggota osis untuk berpacaran, karena ia juga begitu. Dan anggota osis yang lain pun bersikap cuek ketika melihat siswa dan siswi yang ketahuan berpacaran oleh mereka, kecuali diperintah oleh guru.

"gue boleh nyamperin cewe gue, bang?" Karina mengangguk kan kepala nya, Danielle yang tampak senang segera menghampiri kekasih nya itu.

"gue kesel banget sama Pak Seungkwan. Masa tugas gue dicoret dia gegara mirip sama si Jungwon, padahal si Jungwon yang nyontek gue" Sebal Sullyoon.

"makanya ngumpul nya tuh cepet" Saran Hanni

"tugas gue nya dipinjem sama yang lain. Kesel banget sumpah" Liz dan Wonyoung diam dan tersenyum, karena mereka berdua juga kadang seperti itu. Wonyoung menolehkan kepalanya melihat sekeliling, dan tak sengaja ia menangkap pemandangan dimana Danielle sepertinya sedang menuju kearah mereka. Wonyoung langsung menyenggol lengan hanni yang berada di depan nya.

"Han, itu cowok lu kayak nya mau kesini deh" Wonyoung berkata dengan mata yang masih terjuju kepada danielle yang sedang berjalan, Hanni pun mengikuti arah pandang Wonyoung. Ia tersenyum senang, namun tidak dengan teman-teman nya. Karena Hanni pasti akan dibawa oleh kekasih nya itu entah kemana sehingga tinggal lah mereka bertiga. Hanni melebarkan senyuman nya ketika danielle tiba didepan nya.

"Hanni nya gue bawa pergi dulu ya" Danielle pun menarik tangan hanni, Hanni menoleh menghadap ketiga teman nya dengan senyuman nya yang tidak luntur sambil melambaikan tangan nya. Sedang ketiga teman nya memutar bola mata mereka malas.

~®®®~

Sekarang, Danielle dan Hanni berada di tribun sekolah, mereka berdua duduk bersampingan.

" lo tadi nitipin barang ke adkel, kan?" tanya Hanni memastikan

"haha, iya. suka gak?" Hanni menganggukan kepalanya semangat. Hanni itu pecinta coklat, dan isi dari totebag dari danielle adalah bermacam jenis makanan yang berhubungan dengan coklat. Danielle tersenyum gemas melihat respon dari Hanni, tangannya terulur untuk mengusak kepala hanni.

"ihh, jangan diacak-acak dong. Nanti berantakan" Hanni berucap dengan wajah cemberut nya dan itu membuat Danielle semakin gemas dan dengan tak sadar semakin cepat mengusak rambut hanni.

"ih! Danielle.."rengek hanni. Danielle tersenyum, ia merapikan rambut hanni seperti semula.

"maaf tuan putri" Hanni tersenyum mendengar nya.

ding ding!

Suara notifikasi mengaget kan Danielle, ia pun segera membuka dan membaca chat dari teman nya. Pesan itu berisikan agar Danielle segera ke ruangan osis.

" siapa?" tanya Hanni penasaran

"Jihan, nyuruh keruang osis. Ayo, gue antar kekelas" Hanni sedikit sedih mendengar nya karena ia baru sebentar mengobrol dengan danielle.

" gue bisa sendiri, kok. lo langsung keruang osis aja" Hanni menolak. jika Danielle mengantar nya kekelas, maka itu akan membuat Danielle semakin jauh dengan ruang osis.

"ck, ayo gue antar. Ayo, ntar tuan putri gue diculik pangeran sebelah lagi" Hanni tersenyum mendengar nya. Danielle yang sudah berdiri itu menarik pelan tangan hanni agar gadis itu bangun. Hanni pasrah, mereka berjalan berdampingan menuju ke kelas mereka.

~®®®~

Hanni tiba didalam kelas dengan suasana hati yang gembira. Namun, ia sedikit bingung ketika totebag pemberian Danielle ada di atas meja nya. Sebelumnya ia meletakkan nya dibawah meja nya agar terlihat rapih.

"Han, tadi totebag nya jatuh kesenggol si Jinni sama si Bae. Biasalah.." Jelas Liz, karena ia tahu kalau Hanni menyadari letak totebag nya itu berpindah.

Hanni paham. Jika Jinni dan Bae sudah berkumpul, maka mereka akan membuat sedikit kekacauan pada kelas itu seperti yang terjadi pada totebag nya.

"Banyak juga coklat dari ayang nya. Mau dong, harus berbagi dengan teman" Ucap Wonyoung dengan senyuman nya yang cukup menggelikan Hanni. Sullyoon mengangguk, menyetujui ucapan Wonyoung.

"He'em, berbagi itu indah" Liz melihat kedua teman nya itu dengan tatapan yang aneh, lalu menatap Hanni yang sedikit sinis dengan mereka berdua.

"Gak! itu dari Danielle, dia ngasih khusus buat gue. Kalian minta sama ayang kalian sana" Hanni memutar bola mata nya malas, lalu duduk di kursinya.

"Kita mah mana punya ayang" ucap Sullyoon dengan raut wajah sedih yang dibuat-buat. Wonyoung mengangguk dan juga ikut membuat raut wajah nya agar Hanni iba dengan nya.

"Ya itu bukan urusan gue. Kemarin si kawan nembak lo, malah lo tolak" raut wajah Sullyoon berubah menjadi malas.

"ya orang gue gak suka sama dia"

"Halah"

~®®®~

"Rin, kelas berapa?" Tanya Minji dengan muka merah nya, karena ia kehabisan nafas saat melihat nama nya dimading dengan banyak siswa dan siswi yang berkerumunan.

Haerin menggelengkan kepalanya. Sedari tadi ia berusaha masuk kerumunan untuk melihat namanya dimading, namun selalu gagal karena ia pasti akan terdorong kembali ketempat nya tadi saking ramai nya.

"Belum liat, rame banget" Minji paham. Ia menoleh kebelakang melihat kerumunan siswa dan siswi tidak sebanyak yang tadi. Minji kembali berjalan ke mading, ia ingin mencari nama dan kelas Haerin. Untung saja ia tinggi, ia dapat dengan mudah melihat nama-nama dan kelas yang tertera

" Kang Haerin..Kang Haerin.." Minji mencari nama Haerin dikelas nya terlebih dahulu, berharap mereka sekelas lagi. Minji mengembangkan senyum nya, ia menemukan nama Haerin dengan cepat. Minji pun berbalik, menemui Haerin.

Kakak!Where stories live. Discover now