Bab 13 | Pertandingan dan Hasil

1.7K 193 15
                                    


Baca lagi dari awal gais karena ada beberapa yang aku tambahin dan yang aku ilangin. Alasan kenapa aku mengobrak-abrik ceritanya karena gak mau ceritanya bertele-tele seperti kemarin. Semoga kalian mengerti ya dan mau membaca ulang.

Instagram : wpdisni.pupu

Baca sampe akhir ada sesuatu..

~Garis Semesta~
Lee Heeseung

Mahesa Atharaza
|Pih hari ini Hesa ada tanding basket walaupun hanya pertandingan persahabatan. Semoga Papih senang ya dengernya soalnya kata Bang Adrian Papih punya mimpi ingin jadi pemain basket semoga mimpi Papih bisa Hesa capai ya, Pih.|

Mahesa menghela nafas pelan menyadari bahwa pesan yang ia kirim belum ada jawaban dari Fahmi, sang ayah. Mahesa mengharapkan balasan dari Fahmi, orang yang sudah Mahesa rindukan selama ini.

"Berangkat sekarang, Sa?" Keisya mendekat gadis itu sudah rapih dengan seragam sekolahnya yang dipadukan dengan jaket berwarna biru dongker.

"Mau bareng?" Keisya menggelengkan kepalanya.

"Tapi gua ikut sampe depan komplek aja," sambung Keisya.

"Kenapa anjirt? Langsung aja bareng kesekolah."

"Gua di jemput Azka di sana, Sa.." Mahesa menyernyitkan dahinya dalam hatinya ia bertanya kenapa Azka tidak menjemput Keisya langsung kedepan rumah?

"Gak usah banyak nanya, ayo! Lo kudu jemput Shabira, kan?" semprot Keisya saat Mahesa akan kembali berbicara.

"Ya iya sih tapi kalau lo gak ada temen buat berangkat ya sama gua aja Shabira bisa gua titipin sama Satria," tukas Mahesa tetap mengajak Keisya berangkat bareng.

"Dibilang gua mau sama Azka tapi syutt jangan bilang siapa-siapa apalagi sama Papah, oke?" kata Keisya dengan wajah yang serius.

"Oke deh oke walaupun gua kagak paham sebenarnya ada apaan."

"Lah belum pada berangkat?" tanya Hersa muncul dari belakang dengan menenteng helmnya.

"Nunggu Hesa pake sepatu Bang lama," keluh Keisya menunjuk Mahesa yang baru saja selesai mengikat sepatunya.

"Gak mau bareng gua, Ket?" tanya Hersa dibalas gelengan oleh Keisya.

"Mau sama Hesa aja lagian kasian sama lo Bang kan jalan kekampus sama sekolah gua beda jalur." Hersa tersenyum dan mengacak-ngacak rambut adiknya gemas.

"Ade yang perhatian, yaudah gih sama Hesa."

"Rambut gua berantakan Ya Allah, Bang," kesal Keisya.

"Siap, Bang. Aman," kata Mahesa.

Mahesa berjalan menuju motor Nmax nya begitu juga Hersa yang mengambil motor sport berwarna hitamnya. "Bawa motornya jangan kebut-kebutan, Sa," pesan Hersa sebelum benar-benar meninggalkan rumah.

"Iya."

~Garis Semesta~
Lee Heeseung

Setelah menurunkan Keisya di depan komplek Mahesa langsung menuju rumah Shabira sebenarnya Mahesa memang sudah janji akan menjemput kekasihnya hari ini, hari yang bertepatan dengan hari pertandingan melawan SMA dari Bandung.

Garis Semesta | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang