2

1.5K 121 22
                                    

geo menyingkap selimutnya, ia akan pergi membuka pintu sendiri karena mengingat hari sudah malam, dimana bibinya sudah pulang.

"tunggu sebentar"
ucap geo sambil berjalan menuju ke pintu utama

'cklek'
suara pintu terbuka, ia melihat mantan pacar valdo didepannya

". . . siapa?" tanya geo bingung

• • •

tinka21 tahunmantan valdo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

tinka
21 tahun
mantan valdo

• • •

tinka menatap geo dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan ekspresi jijik. ia menutup mulut dengan 1 tangannya

geo yang merasa risih, sedikit menutup pintu untuk menghalangi tubuhnya. "ada apa?"

"aku mencari valdo, dia disini kan?"

"kenapa?" ucap valdo sambil membuka pintu lebih lebar. ia menahan pinggang geo yang hendak meninggalkannya

"jelaskan padaku bahwa dugaan ku tidak benar" tinka menatap tangan valdo yang berada di pinggang geo

"bagaimana jika dugaanmu benar?" valdo menarik tubuh geo agar semakin dekat dengannya

tinka sangat terkejut sehingga tidak dapat berbicara setelah mendengar ucapan valdo. ia menatap valdo dengan tajam

"apa tujuanmu datang kesini? bagaimana kamu bisa tau aku disini?"

"aku merindukanmu . ." tinka berjalan maju, lalu menggenggam tangan valdo

valdo menepiskan tangannya, sedangkan geo yang melihat pergerakan tangan tinka lalu ia mencoba untuk menyingkirkan tangan tinka dari valdo. "don't touch him, please" gumamnya pelan

tinka membalik posisi, ia mencengkram tangan geo dengan sangat kuat. "siapa kau? menjauhlah darinya!"

tangan geo diputar paksa oleh tinka yang membuat geo meringis kesakitan. valdo dengan sigap menahan tangan tinka

valdo yang melihat geo menangis, langsung mendorong tubuh tinka menjauh dari mereka berdua. "jangan lancang. ketahui batasmu, tinka." tegas valdo menatap tajam ke arah tinka

"you don't deserve this. bagaimana bisa orang sepertimu menjalani kehidupan percintaan dengan sesama pria? bukankah itu salah? semua orang menyangkalnya. lihat dia, apa yang menarik? bahkan aku saja ingin muntah melihat betapa menjijikkannya dia"

ucapan tinka berhasil membuat geo semakin menangis, valdo sudah sangat geram hingga wajahnya memerah

"pergi sebelum aku melakukan sesuatu yang buruk padamu. jangan menguji kesabaranku, katakan apa tujuanmu datang kesini sekarang juga"

"aku sudah bilang bukan? aku merindukanmu. apa kau tidak merindukanku? atau tubuhku?"

valdo mengarahkan tubuh geo agar memeluknya dari depan, ia mengusap usap kepala belakang geo dan membiarkan geo menangis di dadanya

"aku tau kau cukup pintar. aku juga tau kamu paham dengan maksudku kali ini, jadi pergilah. aku sama sekali tidak merindukanmu". valdo menatap tinka dengan tajam. "pergilah sekarang"

"babe, tapi—"

"MENJAUHLAH DARI HADAPANKU SEKARANG!" bentak valdo ketika tinka dengan beraninya memanggil dirinya dengan sebutan 'babe' di depan geo

"aku merindukanmu, aku datang dari jauh" tinka terus memohon kepada valdo agar luluh dengannya

valdo memejamkan matanya sekilas dan menoleh ke satpam, lalu menutup pintu dan menguncinya dari dalam.

tak lama setelahnya, tinka berhasil keluar dari halaman rumah geo atas bantuan satpam.

"jangan menangis, maafkan ucapannya ya sayang?" valdo berusaha menenangkan geo yang belum berhenti menangis

"i'm sorry . . hyung" geo menatap valdo dari bawah. "memang benar, hyung seharusnya tidak memilih orang seperti geo untuk mendampingi hyung"

"apa yang kamu katakan? bukankah itu berarti kalau kamu secara tidak sengaja mengatakan pilihan hyung adalah pilihan yang buruk?"

geo menggelengkan kepalanya untuk menyangkal ucapan valdo

"hyung memilih kamu, untuk apa permintaan maaf itu?"

". . ."

"dia memang seperti itu, tidak mau kalah dengan siapapun. maaf karena ucapannya membuatmu sedih"

"hyung sayang geo kan?"

"tentu saja"

kepala geo mendadak pusing karena menangis terlalu banyak, badannya seketika melemas dan gemetaran

"sayang?!"

valdo dengan sigap menggendong badan geo lalu membawanya ke kamar, ia khawatir sebab kondisi geo yang masih dalam tahap pemulihan tiba-tiba mengalami hal seperti itu. iya takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada geo

. . .

• di kamar geo •

geo menatap valdo sekilas, ia tersenyum sebelum akhirnya:

"geo hanya pusing, jangan khawatir hyung . ."

"jangan khawatir apanya?"

"tidur sebentar mungkin bisa membuat geo lebih tenang. pat pat my head please?"

"minum obatnya dulu"

"tapi ini cuma pusing biasa"

"ini juga obat biasa. minum dulu, nanti hyung pat pat kepalanya"

"huf, alright" jawab geo sambil mem-pout kan bibirnya

geo sudah meminum obat, kini ia sudah dalam dekapan valdo. di sisi lain, valdo tampak gelisah karena perbuatan tinka kepada mereka malam ini, ia takut tinka akan terus mengganggunya

"i'll always take care of you" bisik valdo setelah mengecup pucuk kepala geo saat geo sudah tidur

. . .

tinka dalam perjalanan menuju ke apartemen, ia terus meremas setir dengan frustasi. sungguh dirinya merasa tidak terima kalau valdo mempunyai pacar baru, terlebih lagi sesama pria

ia memijat kepalanya sambil menyetir, isi otaknya sedang bertarung mencari solusi.

ntah apa yang terjadi, cinta atau obsesi. sampai kapanpun, tinka tidak akan pernah menerima hubungan mereka berdua (valdo & geo)

"jalang itu? bagaimana bisa? arghh!"

. . .

pagi ini, suasana di kamar geo sedikit berbeda. sejak kejadian tadi malam, geo menjadi tidak banyak suara. ia hanya diam dan melamun memikirkan tinka

meskipun geo tau kalau valdo tidak akan kembali dengan tinka, tetap saja ia cemas. bagaimanapun juga, tinka adalah mantan kekasih valdo

"gimana kondisimu? enakan?" ucap valdo sambil menggosok gosok rambutnya yang basah menggunakan handuk

geo tertawa kecil, "geo bingung harus pilih ice cream atau milkshake untuk hadiah kesembuhan geo nanti"

"pilih dua duanya kalau bingung"

"nono, nanti makin bingung harus pilih rasa apa"

"rasa yang pernah ada"

"seperti hyung dan tinka?"

"hah?"

. . .

to be continued . .

vomment yaa, makin rame makin cepet up !

S2. I'M YOURS? [BL 21+]Where stories live. Discover now