4

363 35 22
                                    

beberapa hari setelah kepulangan tinka di korea, valdo dan geo pun mendekati waktunya untuk kembali masuk kuliah

valdo akan segera menyelesaikan skripsinya, sedangkan geo akan melakukan magang. tentu saja kali ini mereka akan menjalani kehidupan perkuliahan yang lebih serius, sehingga waktu bersama mereka tidak akan se intens sebelumnya

. . .

geo sudah sepenuhnya sembuh, kini ia bisa beraktivitas tanpa ada kesulitan lagi

"hyung, geo takut tidak diterima dengan baik di tempat magang nanti" geo memulai percakapan saat sedang duduk santai dengan valdo di balkon kamar geo

valdo menoleh ke arah geo, "kenapa bisa orang sepertimu tidak bisa diterima baik disana? selagi kamu tidak melakukan hal buruk, semua akan baik baik saja sayang"

"apakah sulit beradaptasi di tempat kerja? apa pengalaman magang hyung menyenangkan?" geo masih bertanya

"mmh orang yang sudah bekerja tentu saja sudah sangat dewasa, kamu tau kan? mereka cenderung lebih sensitif dibandingkan kita dan bersikap seenaknya. jadi kamu harus lebih berhati hati dalam bertindak. yang jelas, jangan lakukan apapun diluar pekerjaan dan tetap bersikap sopan"

geo sedikit mengingat memorinya saat berada di perusahaan papanya, sehingga ia sedikit mengerti ucapan valdo

"benar, mereka memang sensitif"

valdo tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, tangannya ia arahkan untuk mengusap usap rambut geo

"sini" valdo menepuk nepuk pahanya setelah membuang putung rokoknya

geo pun langsung mendekatkan diri dan beralih duduk di pangkuan valdo

"hubungi hyung kalau ada kesulitan" ucapnya sambil memeluk perut geo dari belakang

"sayang, sudah lama sekali sejak terakhir kali kita melakukan 'itu', apakah kamu masih takut untuk melakukannya lagi?" tanya valdo tatkala geo tengah memosisikan tubuhnya untuk tidur di pangkuan valdo

geo membuka matanya lagi, pandangannya sempat kosong. ntah apa yang ada di pikirannya, tapi valdo sudah jelas tahu apa jawaban geo tanpa geo mengeluarkan suaranya

"hyung cuma tanya, bukan mau melakukannya. jangan khawatir" valdo membalik badan geo agar saling berhadapan, ia langsung memeluk geo dan menyuruh geo untuk tidur

kepala geo menyandar di bahu valdo, "bukan tidak mau, tapi geo sedikit merasa trauma. it hurts me so bad, hyung tau kan berapa lama geo butuh waktu sampai bisa seperti sekarang?"

"iya sayang"

"geo masih bisa melakukannya, tapi tidak sekarang. hyung bisa bermain dengan orang lain sambil menunggu geo siap lagi"

valdo menundukkan kepalanya menatap geo dari atas, "hyung pasti tunggu kamu. kenapa ngomongnya gitu hm?"

geo tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya, "geo bingung, menjadi takut untuk melakukan itu saja sudah aneh kan? geo tau bagaimana sifat hyung, mungkin akan sulit jika harus menunggu geo. jadi geo bebaskan hyung berm-"

'chup'
valdo mengecup bibir geo untuk menghentikan ucapannya

"tidur, jangan katakan apapun lagi"

"maafkan geo, ya?"

". . ." valdo hanya tersenyum, ia kembali membuat geo merasa nyaman, hingga akhirnya geo tidur di pelukannya

pandangan valdo masih pada muka geo yang tertidur, ia masih tidak menyangka orang yang dipeluknya saat ini mempunyai trauma untuknya. perasaan bersalah itu pun muncul kembali.

valdo merapikan poni geo sembari mengusap pipinya sesekali, tatapannya semakin dalam sampai sampai hatinya terasa sakit mengingat bagaimana tersiksanya geo saat itu.

matanya berbinar, tak terasa air matanya mulai menetes, hingga ia menyadari penyesalan itu benar benar membuatnya ingin menjaga geo sampai tidak ada satupun orang yang akan menyakiti geo lagi setelah dirinya.

ya, ia akan menjadi orang terakhir yang menyakiti geo. bukan tinka, atau orang lain.

geo menggerakkan kepalanya, valdo spontan mengusap air matanya dan langsung menggendong geo untuk dipindahkan ke kasur

valdo membaringkan dan menyelimuti tubuh geo dengan hati-hati, lalu ia keluar dari kamar setelah mencium dahi geo.

. . .

tinka kini berada di suatu cafe dan sedang mengutak atik ipad-nya, ntah apa yang dilakukannya, yang jelas ia terlihat sangat fokus.

tak lama kemudian, dua teman tinka datang. mereka tengah merayakan kepulangan tinka, tentu saja mereka adalah teman yang menemani tinka saat masih bersama valdo dulu

"kamu kembali menjadi orang yang sangat cantik!" ucap jiyeon, teman tinka

"benar, pasti pacarmu banyak kan?" sahut dahyun, teman tinka yang lain

"haha, apa sih kalian ini" tinka tertawa karena kelakuan teman temannya

"benarkan? dengan pesonamu yang seperti ini, tidak mungkin kalau kamu tidak punya pacar" ucap dahyun lagi

"lelaki disana pasti sangat tampan, aku sudah membayangkan seperti apa pacarmu disana. wah, seharusnya kamu mengenalkan padanya satu" jiyeon melirik ke arah dahyun yang dibalas anggukan antusias dari dahyun

"aku tidak punya pacar" jawab tinka sambil meminum matcha latte nya

"aah, kamu masih suka bohong seperti dulu ternyata" ledek jiyeon

"terserah kalian lah"

"oh! kamu membuatku mengingat valdo, apa kamu sudah menemuinya?" dahyun antusias hingga menatap lekat ke arah tinka

tinka mengalihkan pandangannya sekilas, ia bingung harus berbohong atau mengatakan yang sebenarnya. "ituu, aku sudah menemuinya"

"ah sudah ku duga kamu pasti menemuinya terlebih dahulu sebelum aku dan dahyun"

dahyun menganggukkan kepalanya senang, "bagaimana dia sekarang? dilihat dari sosial medianya, dia semakin tampan"

tinka mengacungkan jempolnya sambil tersenyum, ia setuju dengan opini dahyun yang mengatakan bahwa valdo memang menjadi lebih tampan dibandingkan dulu

"iya benar, sepertinya dia juga belum punya pacar lagi. kenapa kalian tidak balikan saja?" sahut jiyeon

"aku juga berharapnya seperti itu, tapi tidak. dia sudah punya pacar"

"HAH?!" dahyun dan jiyeon refleks teriak bersamaan hingga membuat orang orang di sekitarnya menoleh ke tempat duduk mereka. tinka dan teman temannya menundukkan kepala untuk minta maaf

"kontrol suara kalian, dasar memalukan"

"tapi benarkah valdo punya pacar? aku tidak pernah melihatnya meng-upload siapapun di sosmednya, dia benar benar pandai berahasia" -dahyun

"ya, sejujurnya aku juga tidak sepenuhnya percaya kalau valdo punya pacar"

tinka mengecilkan suaranya, "ya dirahasiakan, orang pacarnya cowo juga" ucapnya sambil memakan kentang berharap teman temannya tidak bisa mendengarnya dengan jelas

"HAH?!" -dahyun

"APA?!" -jiyeon

orang orang kembali menoleh ke meja mereka, tinka membenturkan kepalanya di meja karena malu

dahyun dan jiyeon meminta maaf lagi, lalu mereka berusaha membuat tinka untuk kembali berbicara.

namun, tinka sudah cukup malu, ia pun mengajak teman temannya untuk pindah ke rumahnya saja.

mereka bertiga setuju dan akan bersiap untuk meninggalkan cafe.

apa yang akan direncanakan tinka dan teman temannya setelah mengetahui pacar valdo? apakah geo akan terjerumus ke dalam masalah besar?

.
.
.

to be continued . .

50+ vote & 20+ komen, konflik baru segera dimulai!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

S2. I'M YOURS? [BL 21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang