|38| HEAT

42 8 0
                                    

| Karena pada akhirnya si buruk rupa yang kalah. |

TERIMAKASIH!
KALIAN BAIK BGT MASIH BERTAHAN SAMPE SINI!

MAAF BANGET KARENA SEMINGGU UDAH BIKIN KALIAN NUNGGU.
ADA SATU ALASAN KENAPA AKU GAK UPDATE.
INTINYA AKU GAK AKAN ILANG, AKU AKAN TETAP LANJUTIN KARYA INI MESKI SERING TELAT.

HAPPY READING!
________________


     Teriknya begitu menusuk membuat siapapun tak ingin berlama-lama bersamanya. Matahari hari ini entah kenapa begitu ingin menghujam panasnya di setiap kulit mahluk. Entah karena akan turun hujan atau pertanda kemarau panjang, mungkin!

     Kezia mengusap peluh di keningnya yang jatuh akibat berolahraga. Ini baru pukul 9 pagi tapi kenapa rasa-rasanya kulitnya mau terbakar. Dia sendirian duduk di bangku samping lapangan untuk melegakan tubuhnya. Berpayung pohon besar di sampingnya, Kezia menelusuri setiap tempat yang mampu dia tangkap oleh matanya.

     "Hai, Zi!" terdengar sapaan melengking dari belakangnya.

     Kezia melirik gadis berseragam olahraga itu, "Hm." kemudian menjawabnya.

     "Lo udah nyiapin semua buat acara tahunan kita?"

     "Udah."

     "Udah? Lo milih baju yang kayak gimana?"

     Kezia melirik cewek itu datar, selama dia bersekolah disini belum banyak yang mau berteman dengannya. Kezia tidak tahu alasannya kenapa tapi hari yang begitu terik ini tiba-tiba saja perempuan ini mau mengajaknya bicara.

     "Adalah, sesuai temanya." balas Kezia sekenannya.

     "Cari baju dimana? Kayaknya gara-gara acara tahunan ini semua pada sold out, gue belom kebagian gaun."

     Kezia menghela nafas gusar, keringatnya belum mereda dan dia sangat malas meladeni orang bicara dengannya. Mungkin ini alasan dia jarang punya teman.

     "Kenapa? Lo gak suka ya ngobrol sama gue?" gadis itu menyadari bahwa Kezia sedari tadi tidak nyaman.

     Kezia menggeleng, "Gue lagi males ngomong sih."

     "Oh gitu ya? Ya udah sorry deh."

     "Gak pa-pa."

     "Oh ya! Nama gue Keyly, lo bisa panggil gue Key!"

     "Hm."

     "Udah dari lo di gunjingin satu sekolah gue pengen jadi temen lo tau! Lo keren, Kezia! Sumpah, gue aja cewek naksir."

     Kezia langsung meliriknya, tatapannya jadi agak jijik pada gadis bernama Keyly itu.

     Key tertawa, "Tenang, gue normal kok. Gue cuman pengen aja gitu bisa se circle sama lo. Apalagi banyak yang gak suka sama lo karna masalah Kak Edward sama Kak Joshua."

     Melihat Kezia yang masih hening, Key bicara lagi, "Ya oke deh, gue ke kelas dulu. Btw kelas kita sebelahan tau, gue berharap kelas 12 nanti gue bisa sekelas sama lo."

     Kezia masih diam. Dia benar-benar tidak mood bicara sepertinya. Sampai ketika Kezia merasakan sesuatu yang dingin di pipinya. Dia pun lantas melirik ke samping.

     "Hai!"

     "Kak Edward?" Key bersuara melihat laki-laki tinggi yang tersenyum berdiri di depan Kezia

MAFIOSO Where stories live. Discover now