10. Dark Thoughts

1.7K 211 26
                                    

Ada dua reaksi yang timbul dengan munculnya potret Harry Potter yang resmi dinyatakan sebagai Permaisuri Voldemort.

Kekaguman.

Kerinduan.

Kebencian.

Dan di beberapa tempat...

Kegilaan.

Meski begitu, Voldemort tidak lengah dan terus waspada terhadap semua pandangan yang diarahkan pada Permaisurinya, mendengar semua pujian dan hinaan yang ditujukan pada mereka berdua. Tapi dia tidak peduli dan dengan bangga menyatakan kepada dunia bahwa Harry Potter adalah Permaisurinya.

Tapi tak sekalipun dia menduga hal seperti inilah yang akan muncul.

.
.

.

.

.

.

.

Hari itu dilalui dengan pagi yang indah.

Athy kecil yang berusia empat tahun, penyayang binatang dan memiliki senyum semanis gula-gula sembari menggeneong anak kucing pemberian Lucius, adalah apa yang menyambut Voldemort begitu dia membuka matanya.

Mereka sarapan pancake pagi itu. Voldemort dengan kuah mapel dan Athy kecil mengambil bereksperimen mencampurkan berbagai jenis buah dan menuangkan coklat leleh di atasnya.

Selepas sarapan mereka kembali ke rutinitas masing-masing.

Athy kecil pergi bersama Narcissa, menerima pendidikan usia dini yang mengembangkan nilai-nilai karakter dan meningkatkan indra nya. Sengaja Voldemort memilih itu. Kebanyakan anak darah murni di usia Athy telah menerima pengajaran tentang membaca dan menulis, berhitung, sihir dan kelas menari. Tapi untuk anak kecil yang menyayangi binatang berbulu lembut itu Voldemort memilih untuk mengembangkan karakter dasar dan etika. Urusan baca dan tulis-menulis dapat diajarkan tahun depan.

Lalu Voldemort sendiri mengadakan rapat lainnya di gedung baru Kementerian, tidak begitu jauh kediamannya sendiri. Ada beberapa pertemuan penting hari itu. Beberapa tamunya datang dari Italia dan Swiss. Voldemort ingin menjalin kerja sama dengan mereka terkait ekspor-impor yang mengalami penurunan.

Rapat demi rapat terus berganti, berjalan dengan lancar dan menghasilkan apa yang Voldemort inginkan. Semuanya berjalan lancar.

Siang hari tiba, Voldemort pulang dan makan siang bersama Athy. Selesai makan, Voldemort menanyakan hal-hal yang Athy lakukan sepanjang hari, bagaimana ia menikmati harinya. Keduanya bermain bersama di ruang bermain Athy. Voldemort memainkan beberapa lagu di pianonya, sangat menghibur Athy dan mengundangnya untuk menari-nari di atas karpet berbulu lembut.

Saat Athy menunjukkan tanda-tanda kelelahan, Voldemort menggendongnya menuju kamar Athy, menimang nya untuk tidur.

Selanjutnya adalah rapat dengan para Pelahap Maut.

Dan saat itulah langit Voldemort runtuh.

*

*

*

*

*

Bam!

Beberapa Pelahap Maut terlonjak kaget saat pintu ruang rapat dibanting oleh seseorang yang jika dilihat dari pakaiannya, adalah orang Kementerian.

Lucius adalah yang pertama bereaksi. Dia bangkit dari duduknya dan menunjuk langsung pelaku yang masuk tanpa izin. "Kau! Apa kau tahu kami sedang rapat di sini?!" Bentaknya sangar.

Step On The Lament || {TOMARRY}Where stories live. Discover now