15. Bracelet [END]

240 64 7
                                    

Accident memang sedikit sih chapternya. Happy reading!

•••

"Ibuk..."

"Aduh anaknya Ibuk, kangen banget sama Isa. Maaf ya Ibuk baru pulang, di sana sibuk banget ternyata, " kata ibuk Irene sambil peluk Isa.

Wanita itu baru pulang dari luar kota omong-omong. Hampir 3 Minggu, bahkan Irene langsung nemuin Isa dulu. Padahal di rumah ada Juna yang baru aja pulang sekolah, tapi gak apa-apa. Juna kan baik, jadi ngalah aja buat kakak cantik, siapa lagi kalau bukan Isa.

"Gak apa-apa kok buk. Ibuk sehat kan?" Tanya Isa..

"Sehat nak alhamdulilah. Kamu gimana? Cucunya ibuk ini gimana keadaannya?" Buk Irene ngasih elusan kecil di perut Isa.

Isa terkekeh, "baik kok. Kalau malam aktif banget nendangnya buk, sampai Isa kadang kewalahan gak bisa tidur. "

"Waduh, ojo ngono to sinok/le, misakno mama, " kata buk Irene.

Isa senyum denger tutur wanita di depannya ini.

"Terus udah periksa? Perkiraan lahirannya kapan?"

"Masih ada 3 Minggu lagi kok buk. Tapi emang bisa maju atau mundur aja, " balas Isa.

Penantiannya sama Han hampir selesai. Dia gak sabar, anaknya cowok atau cewek ya? Ah apapun itu yang penting keadaannya sehat.

"Udah di depan mata ya. Ibuk doain semoga lancar nanti, Isa dan cucu ibuk sehat tanpa kekurangan, " katanya sambil elus rambut sebahu milik Isa.

Isa peluk wanita itu, dia ngangguk-ngangguk pelan. "Makasih ya buk. Makasih udah mau anggap Isa sebagai anak ibuk juga, Isa gak tau bakal jadi apa sama Han kalau ibuk gak tolong kami. "

Buk Irene senyum, "hush ngomong apa sih kamu? Ibuk malah seneng bisa jagain kamu sama Han di sini. "

"Isa takut gak bisa balas budi ke ibuk, maafin Isa..." Cicitnya pelan.

"Isa, ibuk lakuin ini gak mengharapkan balas budi sama sekali. Ibuk ikhlas nak, Isa. Ibuk malah suka kamu bisa anggap ibuk sebagai keluarga kamu di sini. Ibuk yang seharusnya terimakasih ke Isa, ibuk gak kesepian lagi. Juna juga, jadi ada temennya, " jelas wanita cantik itu tulus.

Isa senyum manis dengar penjelasan itu. Dia peluk buk Irene lagi dan nikmatin elusan lembut di rambutnya. Damai, kaya elusan mamanya. Ah dia kangen sama keluarganya yang di Jakarta, dia harap dia bisa pulang dan ketemu sama keluarganya.

•••

"Mas Han meh nyari opo se?" Tanya Ryuna sewaktu Han dateng ke rumahnya tiba-tiba.

"Kamu tau gak Ryu di mana toko aksesoris gitu?" Tanya Han ke remaja cewek di depannya ini.

"Nek aku gak ngerti sih mas. Sek tak tanya ndek Yuna, " balas Ryuna.

"Ayo mas Han duduk dulu, sek ya. "

Han ngangguk, dia duduk di kursi teras rumah Ryuna. Sementara Ryuna masuk dan panggil kembarannya itu.

"Opo?" Tanya Yuna sambil main handphonenya.

"Di luar itu lho ada mas Han-"

Wing!

Yuna langsung lempar handphonenya ke kasur dan dia lari secepat kilat ke depan rumahnya. Bahkan rambut Ryuna terkibas sewaktu adiknya lari saking kilatnya.

Accident || 𝚂𝚞𝚗𝚐𝚕𝚒𝚡Where stories live. Discover now