(8) Menikah (?)

16.3K 1.8K 827
                                    

Hallo semua nya!

Apa kabar?

Target komen 550, ya! Target vote nya 500! InsyaAllah bisa.

Selamat membaca!!

🦋🦋🦋
---SelBral

Pertikaian terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pertikaian terjadi. Gibral dan Heldar saling melindungi diri. Mereka diserang. Dikepung. Tidak ada jalan lain.

Pasutri membelakkan kedua bola matanya. Mereka terkejut dengan siapa yang datang. Mereka tidak asing dengan wajah pria dengan jas hitam itu. Siapa lagi kalau bukan Gibraltar.

Satu persatu orang berhasil ditumbangkan. Pratama masuk dengan wajah yang sudah penuh luka. Sepertinya pria itu juga bertengkar dengan para penjaga di luar sana.

Darah sedikit mengalir membahasahi sudut bibir nya. Rambut Pratama berantakan dan ada beberapa lebam di wajah nya.

"Siapa kau?!" tanya Selin. Wanita itu melempar tatapan tidak suka ke arah Gibraltar.

Tapi wajah Gibral tidak begitu asing. Tentu saja! Kenapa tidak asing? Wajah pria itu berkeluyuran di media social. Banyak pengikutnya di internet. Ia juga kerap menjadi bahan gossip hangat di pagi hari.

Pria itu juga sering menjadi perbincangan hangat di ruang lingkup kaum Hawa.

"Lepaskan dia."

"Kau siapa? Dan kau tidak ada urusan nya dengan kami." Tambah Torez. Suaminya Selin.

Pria dengan wajah menyebalkan. Ingin sekali mencakar berewok itu. Dasar om-om jahat.

"Gibraltar Umbriel. Pengusaha tambang nomor tiga di dunia." Pria itu meletakan kedua tangan nya di dada. "Saya bisa saja menghancurkan bisnis kalian dalam sekejap, kalau kalian bersikeras akan membunuh Selat."

Bariton Gibraltar membuat kedua manusia itu terdiam. Wajah pria itu bertambah lukanya. Tidak apa. Ini akan hilang dalam beberapa hari lagi. Yakinlah. Tapi masalah yang sesungguhnya adalah— bagaimana cara mengeluarkan Selatania dari gudang sumpek ini?

Mereka beradu argumen. Ini adalah kesempatan Selat untuk melepaskan diri. Selat melihat pistol yang tergenggam di belakang tubuh Torez. Dan sepertinya sudah ada pelurunya.

Torez, kakak ipar dari Selat memiliki rencana untuk menembak Gibraltar.

Pistol itu harus meleset. Tidak boleh menembus dada Gibral. Ia berusaha membuka ikatan yang ada pada kedua tangan nya di belakang.

Untung saja Pratama belum begitu masuk ke dalam. Jadi bisa mendekat ke arah Selat— menggeser sebuah serpihan kaca tajam menggunakan kakinya. Bagus! Pratama main cantik.

Akhirnya lepas! Selat kini berdiri dengan wajah tegas. Tangan nya terkepal. Torez dan Selin terbelak. Torez menodongkan pistol ke kepala Selat— membuat amarah Selat semakin meningkat saja.

Selat GibraltarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang