RENCANA TAKDIR

87 3 0
                                    

HAPPY READING...

Seorang gadis kini terbaring lemah di brankar rumah sakit, terdapat beberapa alat yang menopang kehidupannya beberapa Minggu ini. Dan sangat di sayangkan tidak ada satu pun dari pihak keluarga gadis itu yang mengetahui keadaannya saat ini bahkan mencarinya pun sepertinya tidak

Hanya sang pengasuh saja yang memedulikannya, gadis itu bernama Arabella Chelsea Alvord merupakan putri dari Satria Wisma Alvord dan Rena Richard Alvord

Dia merupakan anak pengusaha terkaya dan sukses, namun hal itu tidak menjamin kebahagiaan dari seorang Ara yang saat berusia 5 tahun di tuduh ingin mencelakakan Tante yang merupakan sahabat dari Mami dan istri dari adik Papinya itu.

"Argh...." Erang seorang gadis

"Non, non sudah sadar! Bentar bibi panggil kan dokter" Seorang yang menyebut dirinya bibi

"A-ir" Gadis itu

"Air ya non, ini non airnya!" Bibi Ani yang merupakan pembantu di rumah Ara sekaligus pengasuhnya

"Makasih" Ara atau ata kita sebetul saja Ara yah

"Tunggu sebentar ya non, dokter bakal datang!" bibi Ani

Tidak ada jawaban Ara masih linglung dengan semua ini

'Gue di mana nih! Kok bisa di sini dan itu orang siapa? Perasaan gue gak pernah deh punya pembantu pribadi!' Batin Ara

'Perasaan tadi itu kan gue di tabrak sama tayo, terus mobil kesayangannya gue jatuh ke jurang terus! Terus apaa lagi woy!' Batin Ara

'Tau ah pucing princess' Batin Ara

Sangking asiknya Ara melamun sampai tak sadar jika dokter yang ingin memeriksanya sudah beberapa kali memanggilnya

"Ara, hey ara!" Panggil lagi dokter tampan itu

"Ha! Apa? Siapa!?" Sentak Ara

"Saya ingin memeriksa kamu!" Jawab Dokter tampan itu sabar

"Ha! Iya dok, saya, iya" Linglung Ara

Dokter tampan itu hanya tersenyum dan langsung memeriksa keadaan Ara saat ini

"Sejauh ini kondisi kamu sudah membaik" Dokter tampan itu bernama Raga

"Jadi, kapan saya bisa pulang dok?" Ara

"Kemungkinan besok jika keadaan kamu sudah lebih baik dari ini!" Dokter Raga

"Kenapa harus besok dok? Kenapa gak Sekarang aja!" Ara

"Karna saya harus mengecek kondisi kamu lagi seperti apa, jika memang sudah membaik besok kamu sudah bisa pulang!" Dokter Raga

"Ya udah deh kalo gitu" Ara

"Baik kalo gitu, saya permisi" Dokter Raga

"Makasih ya dok!" Ara dan bi Ani

"Iya sama sama" Dokter Raga

Transmigrasi Aretha ✓ OPEN POTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang