"Weh bos dateng juga," sambut Eric melirik pintu, pemuda itu duduk di lantai memegang stik ps dengan Haechan di sebelahnya.
"Dari mana Jen?" Tanya Somi menoleh sekilas sebelum kembali merusuhi Haechan di sebelahnya. "Ih salah itu, pencet itu sama itu depan buat ninju."
"Percuma kalo nggak bisa ya nggak bisa aja," balas Eric membuat Haechan mendengus meliriknya bersungut.
Jeno melewati teman-temannya itu menuju kasur rendah Haechan yang lebar membuat Somi menoleh merasa aneh. Gadis itu mengernyit melihat Jeno meraih guling terlungkup menidurinya dengan mata terpejam seolah tenang.
Somi menepuk-nepuk bahu Haechan pelan tapi Haechan terusik menoleh "Apa?" Tanyanya jutek dengan Eric berseru senang karena lagi-lagi menang.
"Tuh," bisik Somi menunjuk Jeno membuat Haechan mengerutkan alis menatpa Somi tak mengerti.
"Kenapa sih, tidur gitu? Nggak ada yang aneh," balas Haechan membuat Eric mendecak-decak.
"Nih ya tuan keledai, tu anak pas pergi kusut banget kok dateng-dateng kalem, menurut lo normal?" Tanya Eric menjelaskan dengan nada menggurui membuat Haechan mendecih menahan tak mengumpat.
"Nyebut Chan sabar inget dua ratus," tambah Eric mengingatkan taruhan mereka buat menjaga ucapan seminggu ke depan.
"Ah monyet," kata Haechan membuat Eric menyeringai.
"Dua ratus ma puluh," kata Eric riang membuat Haechan menggeram kesal menahan mengumoat.
"Yeonjun belum nongol?" tanya Jeno masih tenang telungkup dengan mata terpejam.
"Kepalang malu, kasian harusnya sini aja biar gue ketawain," kata Eric senang menekan stik ps dengan tangan lain menaruh stik ke pangkuan Haechan membuat Haechan melengos.
"Lo juga kena, kayak orang bodoh ikut alur," ejek Somi membuat Eric menaikkan bahu tak peduli.
Jinyoung melangkah masuk membuat para pemuda di sana menoleh menyambut dengan Yeonjun melangkah di belakangnya dengan kepala menunduk.
"Lah bawa anak kucing lu Jin?" Tanya Somi memulai ledekan.
"SELAMAT ANDA KENA PRENGG!" lanjut Haechan meledek dengan dua tangan terbentang seakan menyambut.
"Bacot," kata Jinyoung berlalu begitu saja, Yeonjun yang menunduk tak sadar Jinyoung sudah hilang membnetenginya.
"Eitss sini duduk," tahan Eric masih duduk menjulurkan tangan.
"Padahal kita nggak maksa dia ke sini ya Ric?" tanya Haechan diangguki Eric membuat Yeonjun makin merasa tak ada muka mendesis mengambil Langkah menghindari lengan Eric.
"Sini dulu dong ni mau minta maaf," kata Eric meraih Somi membuat gadis itu meliriknya sewot.
"Ih orang sendirinya salah paham," kata Somi tak minat membuat Eric dan Haechan kompak menyeringai jahil.
"Lah kaya dulu dong Ric?" tanya Haechan seolah baru menyadari dengan Eric menggelengkan kepala tak habis piker.
"Ih Jun tanya konteksnya dulu biar gak malu, baru ditanya lo suka gue udah dikira nembak hahahaha—" Haechan sudah diterjang Yeonjun, dibekap mulutnya sambil memiting lehernya dengan telinga memerah.
Somi mengeluarkan ponsel mengarahkan pada dua pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
stranger
FanfictionJeno si penguasa sekolah. Jabatannya Ketos tapi rokok tetap jalan. Kata orang berandal tapi kata temannya Jeno cuma mencoba nakal. Jaemin itu pindah cuma berniat sekolah. Kalau bukan jadi siswa yang berprestasi dia mau jadi cowok biasa saja. Tapi be...