9

841 44 1
                                    

Mereka bertiga sudah pulang dengan selamat ke mansion milik Jaehyun. Di antara mereka bertiga, hanya Mark lah yang menyadari ada seseorang yang mengintip mereka dari jendela dapur.

Ia hanya diam kerna tidak mau disangka halusinasi oleh Taeyong dan Jeno.

"Mark, daddy sudah mendaftarkan mu di sekolah dasar di sini." Jaehyun duduk di samping Mark membuatkan Mark menghentikan lamunannya.

"Dad, apa aku bisa bicara sembentar bersama daddy?" Soal Mark dengan nada keraguan. "Tentu, emang Mark mau bicara tentang apa?"

"Kemarin ketika kami ingin pulang, aku melihat ada seorang yang mengintip kami di jendela dapur. Aku tidak memberitahu mommy kerna aku takut mereka tidak mempercayai ku."

Jaehyun menghela nafasnya lalu menepuk pelan bahu Mark.

"Apa kau melihat bagaimana rupanya?" Mark menggeleng.

"Orang yang mengintip kami itu memakai pakaian yang menutup seluruh tubuh badannya. Dan aku tidak bisa melihat bagaimana wajah aslinya."

"Tidak apa apa Mark, jika terjadi apa apa atau kau melihat dia mengintip kalian lagi, terus bilang kepada daddy, okay?" Mark mengangguk.

Jaehyun mengecup kening Mark lalu beranjak keluar dari kamar. Ia melihat Taeyong dan Jeno yang sedang menonton televisi.

"Jeno, kau tidak ingin tidur?" Soal Jaehyun kepada putra bongsunya yang masih aktif di pangkuan Taeyong.

Jeno menggeleng lalu memeluk Taeyong dengan erat membuat Jaehyun sedikit iri.

"Tidur Jeno, daddy ingin bicara sesuatu bersama mommy."

Jeno mengangguk pasrah lalu berjalan ke arah kamarnya dan Mark.

"Apa yang ingin kau bicarakan, Jae?" Soal Taeyong ketika sosok Jeno sudah mulai menjauh.

"Tadi Mark bilang kepada ku, ia melihat ada seseorang yang mengintip kalian di jendela dapur. Jadi mulai sekarang, kalau kau ingin keluar, bilang sahaja pada ku. Akan aku temani."

Taeyong memasang wajah bingung. Ia juga merasa diperhatikan ketika mereka sedang makan bersama. Ternyata benar ada yang memerhatikan mereka di dalam diam.

"Aku juga merasa diperhatikan ketika sedang makan tadi. Aku berfikir itu hanya halusinasi ku sahaja."

Jaehyun menoleh ke arah Taeyong dengan pandangan serius.

"Jangan kembali ke rumah itu buat sementara waktu. Dan aku akan bekerja di rumah untuk menjaga kalian."

Taeyong hanya mengangguk sambil menghela nafas dengan kasar. Ada ada sahaja kejadian jika ia kembali ke sisi Jaehyun.

💐

"Kau sudah menemukan di mana tempat persembunyiannya?" Soal pemuda itu kepada orang yang berada di hadapannya.

"Sudah tuan. Tempat ini sangat jauh dari bandar, seperti di desa ini."

Pemuda itu mengangguk lalu duduk di kursi yang berada tepat di samping ia berdiri.

"Jika kau mempunyai masalah dengan suami mu, aku akan menghampiri mu ketika itu. Ku harap hubungan kalian tidak renggang atau kau ku buat jatuh dan tidak akan menoleh ke arah Jung Jaehyun sialan itu lagi."

💐

"Mommy, apa susu coklat masih ada di kulkas?" Soal Jeno kepada Taeyong yang sedang membaca majalah.

Taeyong memandang ke arah Jeno sejenak lalu menghampirinya.

"Jika tidak salah, susunya sudah habis. Jeno mau susu coklat?" Jeno mengangguk membuatkan Taeyong gemas dengan anaknya.

Ia berjalan sambil menggandeng tangan Jeno ke arah halaman belakang, dimana Jaehyun yang sedang mandi kolam bersama Mark berada.

"Jae, Jeno ingin susu coklat tapi susunya sudah habis. Bisa kau belikan?"

"Jika aku keluar, maka siapa yang akan menjaga kalian?" Bukannya membalas, ia malah kembali menanyakan soalan kepada Taeyong.

"Tidak apa apa, kurasa jarak supermarket dari mansion ini tidak terlalu jauh, mungkin sekitar 3 menit kau akan sampai di sana. Hanya susu coklat Jae, oh ayolah. Kau tidak kasihan melihat Jeno yang sangat ingin susu coklat?"

Jaehyun ingin saja berlari ke luar rumah mendengar ucapan Taeyong yang super duper panjang.

"Baiklah baiklah. Mark, apa kau ingin ikut bersama daddy atau tetap di sini bersama mommy dan Jeno?"

Mark berfikir sejenak lalu memutuskan untuk mengikut Jaehyun. Kebetulan ia juga menginginkan permen namun stok permen di kamarnya sudah habis kerna Jeno.

"Hati hati, jarak mansion ke supermarket tidak jauh, jika kau telat pulang, aku tidak segan segan ke sana."

💐

Ting Tong!

"Halo, kau mencari siapa?" Soal Taeyong kepada pemuda asing yang berada di hadapannya.

"Aku mencari mu, Lee Taeyong."

Brak

"Mommy!"

"Ck, bocah sialan." Pemuda itu berlari meninggalkan Taeyong yang pengsan akibat disuntik.

Pemuda itu mengira jika Taeyong berseorangan di mansion Jaehyun. Rencananya ingin menculik Taeyong tidak berhasil.

Jeno juga tidak sempat melihat siapa pemuda itu. Namun baginya, wajah pemuda itu tidak asing. Ia seperti pernah melihat pemuda itu.

💐

Lagi ga mood, gebetan belum reply pesan akuh 😞

WithOut YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang