15

614 27 0
                                    

"Jeno punya adek? Jeno bakal jadi Hyung kaya Mark hyung ya?"

Jeno memandang ke arah Taeyong dengan mata yang mulai mengeluarkan air. Ia berdiri lalu berjalan mendekati Taeyong.

"Jeno gamau punya adek!"

Jeno memeluk Taeyong lalu menyenderkan kepalanya di pundak Taeyong.

"Kenapa? Adek lucu kok, kaya Nana."

Jeno mendongak ke arah Taeyong. "Beneran?.." percaya, tolol.

Taeyong mengangguk lalu menceritakan bagaimana rasanya jika mempunyai adek. Mark yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya, ia saja tidak kuat mengurus Jeno dan orang tuanya berniat ingin memberikan adek lagi?

💐

"Jae."

Jaehyun yang sedang mengusap punggung Taeyong itu menghentikan kegiatannya. Ia menunggu Taeyong untuk membuka suara kembali.

"Aku.. Aku pengen buka kembali toko aku yang dulu.."

Taeyong mempunyai toko kue namun setelah tinggal berasingan dengan Jaehyun, ia sudah tidak mengurus toko itu lagi.

"Kau mau mengurusnya lagi? Ingat, kau hamil. Kau tidak bisa kecapean sayang."

"Tapi aku mau!"

Jaehyun mengangguk lalu kembali mengusap punggung Taeyong. Ia sedang memikirkan sesuatu.

Beberapa hari yang lalu, ia bertemu dengan orang tua Taeyong. Mereka sangat ramah padanya, namun mereka sama sekali tidak menanyakan bagaimana keadaan Taeyong.

Ya, salahnya juga membuatkan orang tua Taeyong membenci anak mereka sendiri. Ia berharap orang tua Taeyong akan memaafkannya setelah mengetahui perkara sebenar.

💐

"Dad!" Jeno berlari ke arah Jaehyun yang sedang bersantai.

"Aku mau punya otot kaya daddy!"

Jaehyun menahan tawanya mendengar ucapan Jeno itu. Ingin memiliki otot sepertinya? Ke sekolah aja males.

"Ingin punya otot seperti daddy? Kenapa? Jeno mau keliatan kuat ya?"

Jeno menggeleng lalu menganggukkan kepalanya. "Mark hyung selalu mengatakan jika aku cengeng! Entar kalo dia bilang gitu lagi, Jeno pengen tonjok mukanya!"

Tawa Jaehyun lepas mendengar ucapan anaknya.

"Yaudah, tapi Jeno harus makan sayur."

Raut wajah Jeno yang bahagia tiba-tiba sahaja mendadak turun. Asal kalian tau, ia sangat membenci sayuran.

"Gamau! Ada cara lain tidak dad?"

"Tidak. Kalo Jeno mau punya otot kaya daddy harus selalu makan sayuran."

Jaehyun dan Jeno memandang ke arah Taeyong yang berjalan mendekati mereka berdua.

"Yaudah! Jeno tidak ingin punya otot kaya daddy!"

Jeno berlari masuk ke kamarnya. Ia menutup pintu dengan sedikit kuat.

"Jaehyun, bagaimana keadaan orang tuaku sekarang."

Jaehyun menatap ke arah Taeyong sendu. "Baik."

"Aku mau bertemu dengan mereka."

Jaehyun menundukkan wajahnya, ia merasa sangat bersalah kerna dirinya, hubungan Taeyong dan kedua orang tuanya renggang.

"Maaf."

Taeyong tersenyum sangat manis, bahkan ini pertama kali Jaehyun melihat senyuman Taeyong semanis ini.

"Tidak apa-apa, aku sudah melupakan semua itu."

💐

"Mom! Nana kapan datang ke rumah??" Taeyong yang baru saja menghubungi Winwin tersenyum.

"Besok dia akan datang, aunty Ten juga akan datang kesini."

"Benarkah??"

Mark yang jaraknya tidak jauh dari mereka segera mendekat. "Kapan Haechan datang mom??!"

"Besok sayang."

Jeno jijik melihat wajah Mark yang sangat bahagia ketika mendengar Haechan akan datang. Padahal dirinya sama saja.

"Jeno mau ajak Nana tidur bareng! Hyung tidur sama mommy aja!"

"Mana bisa gitu! Hyung juga mau tidur bareng Haechan!"

"Ih, kan aku duluan! Pokoknya aku dan Nana yang tidur di kamar itu!"

"Yayaya, terserah kau saja."

💐

Jeno dan Mark menarik kesayangan mereka agar tidur bersama mereka. Mark dan Jeno tidur di kamar berasingan. Mau ngewe katanya

Canda

"Aduh! Kalian masih kecil tau! Awas kalo Haechan sama Jaemin hamil, entar kalian yang akan aku hamilkan!" Ten melotot ke arah Jeno dan Mark yang berusaha mengajak kedua bocah manis itu supaya mengikut mereka.

Mark dan Jeno yang mendengar itu bergedik ngeri. Ia tidak bisa membayangkan jika mereka yang menjadi pihak bawah seperti mommy mereka.

"Gausah makan sama omongan dia, ajak saja Haechan sama Jaemin." tuh, bidadari udah muncul. Winwin dengan senyuman manisnya menyuruh mereka agar segera beredar sebelum Ten memisahkan mereka.

"Ish! Awas saja kau jika anak ku hamil!" Ten bangun dari duduknya lalu berjalan ke dapur meninggalkan Winwin dan Taeyong.

Cklek!

WithOut YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang