11

557 32 0
                                    

"Hyung, ayo bermain!" Jeno mencoba untuk menarik perhatian Mark.

"Tidak. Setelah ini Hyunjin akan datang." Senyuman Jeno meluntur.

Taeyong yang melihat Jeno yang sembentar lagi ingin menangis memanggilnya.

"Mom hiks, Mark hyung udah ga sayang sama aku lagi.."

Taeyong menggeleng, ia menarik Jeno ke dalam pelukannya lalu mengusap air mata yang mengalir di pipi Jeno. "Tidak, biarkan hyungmu bersama temannya. Ia pasti akan bermain dengan mu ketika ia mempunyai masa lapang."

Jaehyun yang baru datang bingung melihat Jeno yang sedang menangis di pelukan Taeyong.

"Ada apa dengan Jeno?"

Taeyong menoleh ke arah Mark yang juga baru datang.

"Kau selalu mengabaikannya. Kau sudah jarang bermain dengannya semenjak kau mempunyai teman yang bernama Hyunjin itu."

Mark menatap Jeno yang sudah terlelap di dalam pelukan Taeyong. Benarkah ia sudah mengabaikan Jeno sehingga adiknya menangis kernanya?

Ting Tong

Mark berlari ke arah pintu lalu membukanya. Ia mengajak Hyunjin untuk masuk.

"Mengapa adikmu menangis Mark?" Mark tidak menjawab. Ia segera membawa Hyunjin ke kamarnya.

💐

"Besok aunty Ten akan datang." Mark yang mendengar itu melebarkan senyumnya.

"Haechan juga akan datang mommy?" Taeyong mengangguk membuatkan senyuman Mark semakin lebar mendengar itu.

💐

Ia tidak tahu jika Haechan lebih memilih bermain bersama Jeno dan mengabaikannya.

Mark sangat ingin mendekati mereka berdua namun ketika melihat pandangan Haechan yang seperti tidak memberikan izin, akhirnya ia memilih bermain di kamarnya berseorangan.

Bunyi ketawa Haechan dan Jeno sangat terdengar jelas di pendengarannya.

"Hey."

Mark menoleh ke arah belakang. Hyunjin berdiri sambil tersenyum padanya.

"Kau menyukai dia? Dan kau cemburu ketika ia bermain dengan adikmu?" Mark mengangguk.

"Kau harus mendapatinya, Mark. Jangan biarkan adikmu menjadikan ia sebagai pacarnya baru kau bergerak."

💐

Brak

"Hyung kenapa?!" Haechan memandang ke arah Mark dengan tajam.

Mark tidak memperdulikan itu, ia meninggalkan Haechan yang membantu Jeno berdiri.

"Kau keterlaluan Mark."

Mark memandang ke arah sampingnya. Taeyong berdiri sambil memandang ke arah Jeno.

"Mengapa kau menolak Jeno?"

Mark memandang lantai, ia seperti tidak mempunyai niat untuk memandang ke arah Taeyong walaupun sedikit.

"Jawab, Jung Minhyung."

Mark menoleh ke arah seorang yang menghampiri mereka. Jaehyun menatapnya dengan pandangan yang sangat tajam.

"Dia membuat Haechan menjauhi ku dad!"

Jaehyun dan Taeyong memandang satu sama lain.

"Kau mau margamu tetap Jung atau tidak? Jika kau tidak ingin lagi, kau bisa keluar sekarang."

💐

Taeyong memeluk Jeno yang menangis daritadi.

"Hyung membenciku mommy!"

Taeyong mengelus kepala Jeno. "Tidak, ia hanya tidak sengaja menolakmu. Jangan berfikiran negatif seperti itu sayang."

"Tetapi hyung sudah tidak ingin bermain denganku! Bahkan ia sudah tidak ingin satu kamar dengan ku mommy.."

Taeyong menghela nafas panjang. Kemaren Mark meminta agar ia tidur berasingan dengan Jeno. Itu membuatkan Jeno sedih dan akhirnya ia menangis di pelukan Taeyong.

"Mark!"

Mark yang mendengar namanya dipanggil berjalan dengan langkah yang malas.

"Berbicaralah dengan adikmu sebentar."

Taeyong keluar dari kamar itu dan menyisakan Mark dan Jeno di sana.

"Cengeng."

Jeno kembali menangis ia mendekati Mark lalu memeluk Mark dengan erat. Mark tidak menolaknya walaupun perasaan tidak suka terhadap adiknya masih tersisa.

"Hyung! Jangan membenci ku!"

"Aku tidak akan membencimu jika kau tidak mendekati Haechan dan membuatnya menjauhi ku."

"Tetapi kau sering mengabaikan ku ketika Hyunjin datang! Kerna itu Haechan bermain denganku!"

"Jika kau ingin Haechan, bilang saja Jung Jeno! Kau jangan menarik Hyunjin ke dalam ini!"

"Aku serius hyung! Kau sekarang jarang bermain denganku. Kau juga jarang mengobrol denganku sejak Hyunjin berteman denganmu."

💐

"Kau ingin bertemu dengan Mark, Hyunjin?" Hyunjin mengangguk.

"Sampaikan salamku kepada calon suami ya."

WithOut YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang