14.

3.4K 381 31
                                    

Setelah mengatakan itu Zee langsung menyusul Shani dan Ara yang sudah duluan.













Paginya di rumah Zee.

Ara yang masih tertidur karena kelelahan dan Zee terpaksa membangunkannya untuk makan pagi.

"Raa, makan yuk."Ucap Zee menggoyangkan tubuh Ara.

Ara pun terusik dari tidurnya.

Zee pun yang berniat menjahili Ara dengan menyentil keningnya namun dikejutkan oleh kening Ara yang sangat panas.

"Raa, kamu sakit?"Tanya Zee panik.

"Ga enak badan aja aku."Jawab Ara.

"Ada mual ga? Atau apa??"Zee kini benar benar panik.

"Nggak mual huekk"Seketika Ara ingin muntah.

Zee pun panik.

Ara yang merasa ingin muntah menuju wastafel kamar mandi Zee.

Di kamar mandi.

"Hueekk hueekk"

Ara terus muntah, tak tau apa yang ia muntahkan tetapi perutnya selalu merasa tak enak.

"Raa, aku panggil dokter yaa??"Tanya Zee digelengi Ara.

"Aku cuman butuh istirahat aja."Jawab Ara.

"Serius? Aku panggil Chika gimana?"Ucap Zee mampu membuat Ara mendongak.

"Terserah. Intinya perut aku ga enak banget Zee."Ucap Ara.

"Yaudah kamu istirahat dulu ya. Gausah kemana mana sebelum aku kesini lagi."Ucap Zee diangguki Ara.

Ia sangat bersyukur memiliki sahabat seperti Zee, ada jika dibutuhkan. Mau senang atau pun susah.

Zee pun berlari kecil keluar kamar menuju dapur untuk membuatkan Ara susu.

Ara pun sembari menunggu Zee, ia merebahkan tubuhnya di ranjang.

"Hikss.."Tiba tiba Ara menangis karena perutnya kini sudah tidak mual tetapi sangat sakit.

Ara yang tak kuat pun hanya bisa meremas sprei kasur.

Kini Ara benar benar kesakitan karena perutnya.

"ZEE! hiks.. hiks.."Teriak Ara memanggil Zee. Berharap yang dipanggil mendengarnya.

"Ara! Kenapa?!"

Ara kini terkejut yang datang bukan Zee tetapi Chika.

Karena perut ia kini benar benar sakit, ia tak mau banyak omong.

"SAKIT!"Tangis Ara pecah.

Chika yang melihat itu menggendong Ara keluar kamar Zee.

Zee yang melihat Chika menggendong Ara yang sedang menangis pun terkejut.

"Ara kenapa?!"Panik Zee.

"Aku akan membawa Ara ke rumah sakit! Cepat kalo ingin ikut!"

Zee pun mengangguk.

Sesampainya di dalam mobil Ara terus memegang perutnya yang sangat amat sakit.

"Raa, tahann.. plis tahan Ara..."Chika kini benar benar panik melihat kondisi Ara.

Ara pun terpejam, pingsan? Membuat Chika dan Zee sangat panik.

"NGEBUT! JANGAN KAYA SIPUT BANGSAT!"Teriak Zee pada bodyguard Chika yaitu Javis.

Javis mengangguk dan menambah kecepatan agar sampai ke rumah sakit.









Sesampainya di rumah sakit.

SUGAR MOMMY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang