XVIII: ATTACK II

13 7 9
                                    

🫒
私たちはただ戦い続け、戦うことしかできない🫒

🫒私たちはただ戦い続け、戦うことしかできない🫒

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pics by: Jayy222

“TIDAKKKK!! JANGAN BUNUH DIA! ATAU TIDAK KITA SEMUA MUSNAH!!!!!”

Yoshi datang dengan kondisi nafas tak teratur. Ia terengah-engah seperti dikejar sesuatu. Masuk ke dalam pintu terkutuk masih dengan kaca-mata yang masih melekat. Ia melihat banyak Kigeru yang sedang sekarat. Darah hitam bercampur biru tercecer di udara. Hal itu juga terjadi kepada Sina yang berubah menjadi iblis yang begitu agresif.

“Sina!!!!!” Mata Yoshi tertuju kepada Sina yang sedang mengamuk, berubah menjadi iblis yang kini bertarung dengan Fuma.

“Sial aku harus menghentikannya,” ujar Yoshi.

Hemm, kau pikir bisa mengangguku? Dasar kroco!” Fuma dan dua Kigeru yang masih bertahan, memberikan jurus penahanan diri agar Yoshi tidak ikut campur.

“Sial! Mereka menahanku,” Yoshi mendapat jurus pengerat, tubuhnya terperangkap seperti tikus yang dijebak oleh manusia.

“Rasakan! Hey Kigeru paling cupu!” ujar Kigeru ke-10, fraksi dari Fuma.
Yoshi sendiri adalah satu-satunya Kigeru paling netral dari 25 Kigeru yang lain. Sebagai Kigeru paling baru, Yoshi sendiri menjaga jarak dengan Kigeru yang lain karena ia mengharapkan hidup apa adanya seperti manusia biasa. Selain itu Yoshi juga ingin melindungi keluarga orang-orang yang pernah ia bunuh. Yoshi sendiri sudah membunuh 7 manusia biasa dan 14 monster. Ia juga memiliki prinsip tidak membunuh jika nyawanya tak terancam begitu juga sebalikya, ia hanya membunuh jika nyawanya dalam bahaya.

Yoshi tergolong Kigeru yang unik Ia bisa menyesuaikan diri dengan memakan makanan manusia. Tanpa harus meminum darah atau hidangan penyembahan dari manusia yang memercayai keberadaan Kigeru.

Sesekali Yoshi pergi ke hutan plosok Hakone untuk mediasi berusaha untuk tidak membunuh makhluk lain.

“Bagaimana aku bisa menolong Sina?” ujarnya dalam hati.

“Musnah katamu! Kigeru itu abadi! Kita abadi!” Fuma begitu membara, ia bersemangat untuk menyakiti Sina yang berubah menjadi monster penuh duri. Pedangnya berhasil melukai tubuh Sina hingga keluar begitu banyak darah merah segar. Wajahnya tertawa buas, berspekulasi bahwa ia adalah pemenang keadaan.

Arghhh!!!!!!” Sina semakin marah hingga mengeluarkan sihirnya. Duri bertebangan menusuk badan para Kigeru. “Doum!” sihir yang kelaur dari mulut Sina itu menusuk semua Kigeru tak terkecuali Yoshi.

“Tidakkkk!!! Sinaaaa dengarkan aku, mari kita pulang! Arghhhh ini sakit sekali,” ujar Yoshi berteriak sekuat tenaga.

Suasana cukup chaos, mengingat bahwa semua Kigeru tengah melayang terkena kutukan beku oleh duri yang dilempar Sina dari tubuhnya.

KNOCK KNOCK (ON GOING) Where stories live. Discover now