31. Tumbang

2.7K 188 10
                                    

HAPPY READING :)

🐨🐨🐨

Pertandingan semi final antara kedua tim dari SMA Madhava selesai. Tim Kenzo unggul dari tim Gara dan berhasil lolos ke babak final nanti. Saat ini mereka sedang beristirahat sembari menunggu pertandingan antara SMA Sadewa dan SMK Dwija.

Tribun lapangan indoor SMA Madhava sudah penuh dengan suara riuh penonton dari murid-murid lain. Baik itu dari SMA Madhava, SMA Sadewa maupun SMK Dwija. Banyak yang datang untuk mendukung tim dari sekolah mereka masing-masing.

Tak luput juga dengan Artha. Ia juga datang bersama Raka dan Al untuk melihat bungsu mereka bertanding sekaligus mengawasi. Tentu saja sebuah kehormatan bagi kepala sekolah karna Artha, sebagai pemilik sekolah datang untuk melihat turnamen kali ini.

Mereka duduk berdampingan dengan Raka dan Al yang berada disamping kiri Artha. Sedangkan kepala sekolah duduk disisi kanan Artha. Dimana Renza? Renza berada ditribun bersama Alen.

Artha berdiri dari duduknya, "Maaf, saya permisi dulu mau menemui anak saya" ucapnya pada kepala sekolah.

"Ah, baik pak. Silahkan, apa perlu mau saya antar?" tawarnya.

"Tidak perlu"

Setelah itu Artha berjalan pergi ke arah Kenzo yang sedang istirahat.

"Adek!"

Kenzo dan Jevan sedikit tersentak kaget saat mendengar suara Artha yang ada dibelakang mereka. Mereka kemudian memutar badannya menghadap ke belakang.

"Eh, om?"

"Ah, papa ngagetin aja" kesal Kenzo.

"Kaget ya? Maaf"

"Gapapa, pa. Kenapa?"

"Ikut papa sebentar, papa mau bicara sama kamu"

Kenzo mengikuti Artha. Mereka berbicara sedikit menjauh.

"Kamu baik-baik aja kan?" tanya Artha.

Ah, ternyata karna ini papanya ingin berbicara.

Kenzo mengulas senyumnya, "Ken gapapa, pa"

"Beneran kan, nggak bohong sama papa?"

"Bener, pa. Ken baik-baik aja. Buktinya sekarang Ken masih didepan papa kan?"

Kenzo bersyukur, hari ini tubuhnya tidak berulah meskipun setelah pertandingan semi final tadi.

"Ingat ya, dek, kamu nggak boleh paksa tubuh kamu. Kalo nanti pas final udah capek bilang ke pak Bima supaya diganti. Papa nggak mau kamu kenapa-napa"

"Iya, paaa"

"Janji sama papa?"

Kenzo berdeham dan mengangguk semangat.

"Sekarang kamu istirahat lagi. Papa balik ke sana"

"Tenang aja, pa. Nanti Ken bawain piala buat papa" ucapnya dengan percaya diri.

Artha tersenyum lalu mengusak pelan surai hitam anak bungsunya itu.

"Papa nggak perlu piala. Papa cuma ingin kamu baik-baik aja setelah pertandingan nanti, bisa kan?"

"Siap, pa"

---

Pertandingan antara SMA Sadewa dan SMK Dwija selesai. SMA Sadewa unggul dan lolos ke final. Tentunya akan menjadi musuh SMA Madhava nanti.

Suara sorakan terdengar semakin riuh dan keras. Kedua tim dari masing-masing sekolah sudah bersiap ditengah lapangan hingga peliut terdengar, pertanda pertandingan dimulai.

PULANG [✓] TERBITOù les histoires vivent. Découvrez maintenant